yang tidak kuat membaca silahkan lambaikan tangan ke kamera :v
Hana Point Of View.
Tanganku ditarik oleh Haechan menuju teras. Kulihat jika Renjun dan Jisung membuntuti mereka di belakang jendela.
"Ada apa kau menarikku kemari?"
Haechan mulai melepaskan tanganku dan mendorongku untuk pergi ke taman belakang.
Haechan menyuruhku untuk diam saja di gazebo.
Ia melepaskan sandal jepit bergambar iron mannya dan mulai duduk di gazebo.
Kepala merahnya ia taruh di pahaku dan memainkan ponselnya.
"Sayang,"
Dia memanggilku?
"Kau tidak merindukan bibirku?" ujarnya secara asal-asalan tanpa memalingkan wajahnya dari layar ponselnya.
Aku menarik hidungnya.
Dia hanya tertawa memegangi hidungnya yang memerah.
"Aku suka bibirmu,"
cup.
Satu kecupan sekilas melayang di bibirku. Haechan hanya tersenyum memperlihatkan giginya dan kembali fokus dengan ponselnya.
"Siang ini sekilas. Mungkin nanti malam akan lebih lama. Kita sekamar, bukan?"
Aku tidak ingat jika satu kamar dengannya.
***
Ayah sama mamah pulang ke Indonesia karena diundang untuk menghadiri pernikahan teman Ayah.Sialnya aku besok dipaksa Haechan untuk ikut mereka ke lokasi syuting MV besok. Katanya Mark yang menyetir mobil.
Malam ini hanya aku dan enam anak tengil kesayanganku. Ayah sama mamah berpesan,
"Hati-hati kalau sekamar sama Haechan. Soalnya Haechan suka hilang kendali," -ayah
"Kalau Haechan sudah hilang kendali, bilang aja ke mamah, biar ayah langsung nikahin kamu sama Haechan. Mamah sama Ayah sudah bilang orangtuanya Haechan kok," -mamah
Apa apaan ini.
Mark Jisung memainkan ponselnya di ruang tengah, Chenle, Renjun, Jeno, dan Haechan memakan camilannya yang kubelikan tadi.
"Nuna mau ini,?" Jisung menawarkanku keripik kentang barbeque jumbo. Lumayan kan yaw
"Tidak, camilanmu untuk Jisung saja,"
Jisung hanya membulatkan bibirnya dan kembali memakan keripiknya.
Gemez deh pengen tjium
"Haechan hyung! Mamah sudah berpesan untuk menjaga nuna! Nuna jangan mau diajak bermesraan sama Haechan hyung,"
Aku melempar bantal sofa ke arah Jisung.
"Akh!"
Tetapi lemparan bantalku terkena Mark yang berada di sebelah Jisung.
"Maaf!"
Mark menanggapiku dengan melemparkan kembali bantal ke arahku.
Dasar.
Haechan datang ke arahku dengan tangan yang memegang camilan. Kiranya dia menawariku camilannya,
"Hei mengapa kau menarik tanganku?!"