04 [Revisi✔️]

58.8K 6.8K 2.2K
                                    

"Bagaimana penampilan kami tadi?" ucap Chenle duduk di sebelahku.

"Bagus, kecuali Park Jisung," ucapku.

Merasa terpanggil dia menatapku yang posisinya berada di kursi depan.

"Jelas-jelas tadi penampilanku sangat keren!" ucapnya dan langsung mengalihkan pandangannya ke depan

"Sudahlah, penampilan kalian sangatlah bagus." Ayah mengacungkan jempolnya.

Jisung menjulurkan lidahnya ke arahku.

"Sudahlah, ayo kita pulang. Ini sudah pukul 9 malam,"

****

Sebelum pulang ke dorm ayah membeli beberapa burger untuk dimakan di dorm. Khusus untukku aku membeli satu bungkus kentang goreng sebagai tambahan.

"Dek makan jangan sambil tiduran. Katanya nggak mau gendut."

Saat ini aku meletakkan kepalaku di atas paha Jeno. Empuk. Melebihi bantal sofa ini.

Memainkan ponselku yang membuka instagram. Rambut hitamku diusap oleh Jeno, yang tangan kirinya memegang burgernya.

"Siapa yang menyuruh kalian bermesraan di sini? Ada satu kamar kosong di dorm kami." ucap Haechan yang sedang bersandar di tembok. Tatapannya menajam terutama padaku.

"Ayo kita ke kamar," ucapnya seraya menggendongku

"Turunkan aku! Dasar mesum!"

Haechan menahan Jeno yang hendak berjalan ke belakang. Menuruhnya untuk menurunkanku. Baru saja aku menginjakkan kaki di lantai, Haechan menggendongku di punggungnya.

"Supaya dirimu tidak diambil Jeno."

Lalu tak lama ponsel ayah berbunyi

Aku masih sibuk dengan Haechan yang tiba-tiba menggendongku di punggungnya. Mendudukkanku di atas meja besar yang berada di ruang tengah

Wajahnya mendekat ke arahku, membisikkan "Aku tidak suka kau berada di dekat Jeno."

"Tahan, Haechan. Tunggu istri paman bertemu denganmu barulah kau bisa menikahi Hana."

Semua member melihat ke arahku dan Haechan. Aku masih di posisi seperti tadi.
Aku mendorong Haechan.

"Jangan terlalu buru-buru, hyung!" balas Jisung disusul dengan tawanya.

"Selamat Haechan! Kau sudah direstui oleh calon mertua!" Tadi Jisung sekarang Renjun.

****

LINE!

Haechan menambahkan ID anda dengan nomor telepon.


Besok aku sedang tidak ada jadwal. Mau pergi ke dorm?


Darimana kau bisa mengetahui nomor teleponku?


Kau lupa? Sewaktu itu yang menelponmu adalah aku. Jadi aku bisa menambahkan idmu menggunakan nomor ini.

Ah iya. Apa kau besok tidak bersekolah?


Besok aku libur


Oh begitu. Kalau begitu kau saja pergi ke rumahku. Aku besok mungkin tidak akan bangun pagi.

Baiklah, aku besok akan ke sana.


Akan kutunggu besok.


****



Aku terbangun karena jendela kamarku terbuka dan sinar matahari masuk. Sedikit demi sedikit kubuka mataku. Terdapat seseorang duduk di kursiku.


Aku mengenalnya. Kulit sawonya dan rambut merah maroonnya.

"Kau sudah bangun?"

Mengapa dia masuk ke kamarku begitu saja? Apa kata ibuku?

"Mengapa kau berada di kamarku?"

"Paman Seo yang menyuruhku untuk membangunkanmu. Lagipula aku juga membawa member lainnya," ucapnya dengan duduk di atas kasurku, tepat berada di sebelahku.

"Nanti saja, aku ingin melanjutkan tidurku." aku mulai menutup seluruh tubuhku dengan selimut biruku.

"Bangunlah, atau tidak? Aku yang akan memandikanmu."

Aku menyibakkan selimutku dan mengambil handuk untuk mandi pagi.

Tanganku ditahan oleh Haechan.

"Ada apa lagi?"

"Tidak ada sebuah morning kiss untukku?"

Aku memukulnya menggunakan handukku. Dia meringis.

Aku meninggalkan Haechan dan mulai membersihkan diriku. Tidak peduli apa responnya sewaktu aku memukulnya tadi.

Setelah mandi dan memakai pakaian aku keluar kamar mandi.

Dia berada di kasurku dan memainkan ponselnya. Aku tidak peduli dengannya dan langsung keluar kamar.

Semuanya membantu untuk menyiapkan bahan bahan. Chenle membantu mama untuk memasak makanan.

Aku mulai mengolesi bumbu pada ayam. Kali ini ibu akan memasak ayam bakar kesukaanku. Tidak lupa aku mengambil bahan untuk membuat sambal.

"Dek, ibu mau kok kalau menantunya ibu orang luar. Nanti kan cucunya ibu blasteran, yang ibu impikan sejak dulu. Hehe."

Husband [Haechan NCT]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang