NEVER [Complete√]

14

Kicau burung di pagi hari yang cerah memenuhi pendengaran setiap mereka yang mendengar.

"Wen, bangun udah pagi" kata Minah sambil membuka jendela kamar Wendy.

"5 menit lagi"

"Dari tadi asik 5 menit, ini udah 20 menit berlalu loh Wen"

"Ih, eonni" ujar Wendy manja.

"Kamu ini, buruan bangun terus mandi lalu sarapan"

"Emangnya jam berapa sih sekarang?"

"Jam 9 Wendy sayang"

"Apa?" teriak Wendy.

"Kenapa?"

"15 menit lagi aku ada wawancara"

"Yauda buruan"

Wendy langsung terbirit-birit lari ke kamar mandi.

"Aduh"

"Kenapa Wen?"

"Eonni, bokongku"

"Mana yang sakit Wen? Ayo berdiri"

"Aaa, sakit eonni"

"Anak ini, yauda kamu gak usah masuk, nanti eonni permisikan sama pak Chan"

"Tapi eonni-"

"Ayo kita ke rumah sakit, nanti makin parah kalau tidak diobati"

~

"Jauhi Wendy"

"Tidak"

"Saya mohon pada anda tuan Yoongi"

"Kau tidak punya alasan untuk melarangku"

"Kenapa eh?"

"Maksudmu?"

"Kenapa kau tidak mau menjauhi Wendy, apa kau sekarang sadar siapa dia?"

"Aku tidak tahu tentang itu Luna-ssi"

"Pokoknya tolong jauhi dia, Wendy sudah kuanggap seperti adik kandungku, permisi"

'blam'

Yoongi pun masih kepikiran dengan masalah kemarin malam.

"Sungguh Luna, aku tidak tahu, maafkan aku" gumam Yoongi.

~

"Apa? Wendy tidak masuk kerja? Tidak seru" kata Baekhyun.

"Memangnya Wendy kenapa?" tanya Luna.

"Jatuh didepan kamar mandi"

"Kok bisa?"

"Pasti rasanya sakit sekali"

"Ya begitulah"

"Yauda, nanti sepulang dari kantor kita jenguk" usul Luna.

"Boleh juga"

"Ayo"

"Sekarang bubar"

"Oke"

Mereka pun akhirnya bubar dan pergi ke meja kerja masing-masing.
Tak sengaja mata Minah menangkap sosok yang tak diduganya selama ini, berjalan dengan tuan Chan menuju ruang kerjanya.

"Yoongi"

~

"Apa saya tidak salah dengar pak? Anda menanamkan saham anda 75% pada perusahaan kami?"

"Ya"

"Wah, tidak terduga"

"Bagaimana, deal?"

"Deal, terima kasih pak"

•tbc•

Ayo tebak, ada apa dengan masa lalu Yoongi?
Nantikan cerita selanjutnya.
Happy reading😺