NEVER [Complete√]

27

Pagi pun tiba dengan matahari yang begitu cerah. Cahayanya seakan ingin menembus semua benda yang dilaluinya.

Suara isak tangis terdengar dari salah satu kamar apartemen mewah ini.

Pasti kalian sudah tau siapa pemilik tangisan itu. Makhluk ciptaan Tuhan yang begitu rupawan itu, tadinya berlabel gadis 10 jam yang lalu jadi berlabel wanita dibuat oleh seorang Min Yoongi dalam waktu 5 menit.

"Wen" panggil Yoongi.

Wanita itu tak menghiraukan panggilan Yoongi. Menangis. Hanya itulah yang dilakukan Yoongi.

Darah. Noda berwarna merah itu terlihat jelas di seprai putih Yoongi

"Maafkan aku"

Wendy turun dari ranjang kemudian terjatuh karena rasa sakit yang dialaminya.

"Wendy" teriak Yoongi. Pria itu pun turun menghampiri Wendy.

"Lepaskan aku bangsat"

"Wen"

"Aku membencimu, aku membencimu" kata Wendy sambil memukul Yoongi.

Yoongi pun memeluk Wendy.

"Pukul aku, tampar aku tapi jangan benci aku Wen"

"Aku mau pulang"

"Aku antar ya"

"Tidak"

Kemudian Wendy bangkit dan pergi ke kamar mandi.

"Arrghh"

~

Sejak kejadian itu, Wendy dan Yoongi tak pernah lagi bertemu. Sudah 3 minggu berlalu. Yoongi menghabiskan waktunya di Selandia baru dengan proyeknya. Sedangkan Wendy, menjalankan kehidupannya seperti biasanya.

"Wen, kok makannya gak dihabiskan?" tanya Minah.

"Aku gak selera makan eonni"

"Dimakan, Wen. Nanti dingin gak enak lagi dimakan"

"Rasanya aku ingin makan jeruk asam"

"Jeruk asam?"

"Iya"

"Jeruk asam gak bagus buat lambung kamu"

"Benarkah?"

"Iya"

"Yauda deh eonni, aku mau tidur dulu. Selamat malam"

"Selamat malam, sayang"

~

"Besok jam penerbangan kita ke Seoul pukul 11 pagi, pak"

"Baiklah"

'tringtring'

"Ada apa Jim?"

"Hyung, besok kau hadir kan di pernikahanku?"

"Iya"

"Baiklah, kau sudah persiapkan hadiah pernikahanku?"

"Obat kuat?"

"Kurang ajar kau, hyung"

"Haha"

"Wendy akan hadir besok"

"Aku tahu"

"Kau tak merindukannya?"

"Aku merindukannya, sangat"

•tbc•

Happy reading.