24

2.6K 245 4
                                    

"Eonni, mau pilih warna yang mana?" tanya Wendy menunjukkan berbagai macam sepatu.

"Tidak ada yang kuinginkan, Wen"

"Wajah eonni kok kusut begitu?"

Eunji hanya tersenyum. Oh iya, sebentar. Aku tadi membuat pancake untuk eonni, tunggu ya"

Sepeninggal Wendy, Eunji mengambil sebuah gunting dari dalam laci kemudian dirinya masuk ke dalam kamar mandi tak lupa mengunci pintu.

"Dad, Mom, Minah, Wendy, Sam, maafkan aku"

Eunji pun menusukkan gunting tersebut ke lehernya. Darah mengucur keluar dari leher dan mulut Eunji. Eunji pun terjatuh.

Wendy yang masuk ke kamar Eunji sambil membawa pancake bingung melihat isi kamar kosong.

"Kemana Eunji eonni ya?

Wendy pun mencari Eunji.

"Pasti di kamar mandi" Wendy membuka pintu kamar mandi.

"Wah, terkunci. Eonni, eonni didalam?"

Tak ada jawaban. Perasaan Wendy semakin tak enak.

"Eunji eonni, eonni didalam?"

Wendy pun akhirnya mengambil kunci cadangan di lemari. Saat membuka pintu kamar mandi, Wendy terkejut bukan main.

"Eonni" teriak Wendy.

"Mom, itu bukannya suara Wendy?"

"Iya, Dad"

"Ayo kita lihat"

Mr. Son dan istrinya naik ke atas menuju kamar Eunji.

"Ada apa Wen?"

"Astaga, Eunji" seru Mrs. Son.

Tiba-tiba Mr. Son jatuh.

"Dad"

"Dad, bangun. Dad" panggil Minah yang baru datang.

"Panggil ambulance"





~




"Wen" panggil Minah.

"Eonni"

"Akhirnya kamu sadar juga Wen"

"Noona" tangis Sam.

"Sam, jangan nangis. Nanti Wendy ikutan nangis juga" kata Taemin.

"Eonni"

"Ya, sayang"

"Bayangan itu?"

"Lupakan ya sayang"

"Kepalaku sakit, eonni"

"Istirahatlah"






•tbc•





Morning, apa kabar? Wkwk.
Uda paham dengan lika-liku kasus cerita ini? Haha.
Happy reading.

NEVER [Complete√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang