Wendy berjalan-jalan di perkarangan sambil memikirkan seorang Yoongi.
Tak sengaja, Wendy mendengar suara dari sebelah kirinya. Merasa penasaran, dia melihat siapa yang berbicara itu. Tampak sosok Seulgi dan Yoongi yang sedang berbicara."Apakah anda tak merindukan Wendy?"
"Buat apa aku merindukan orang yang membenciku"
Hati Wendy merasa ditusuk sebilah bambu mendengar ucapan Yoongi tersebut.
"Dia tak membencimu"
"Dia membenciku, bahkan setengah mati membenciku"
"Apa kau tak berniat mendapatkan hatinya kembali?"
"Aku lelah"
"Lelah?"
"Iya"
"Kenapa anda lelah?"
"Entahlah"
"Jadi anda menyerah?"
"Maybe"
Air mata Wendy pun akhirnya jatuh tak tertahan.
"Apa rencana anda saat ini?"
"Menjauh darinya"
"Anda benar-benar-"
"Seulgi"
"Wendy?"
Yoongi menoleh ke belakang saat mendengar nama Wendy.
"Aku permisi pulang ya"
"Kenapa Wen?"
"Tak apa, bye"
Saat Wendy melangkah, tiba-tiba sebuah tangan melingkari perutnya.
"Yoongi"
"Kau mendengar semuanya?" bisik Yoongi.
"Iya"
"Bagaimana menurutmu?"
"Jahat"
Tangis Wendy pun pecah. Yoongi kemudian membalikkan tubuh Wendy.
"Kau merindukanku?" Wendy diam.
"Benar, kau tak merindukanku"
"Aku merindukanmu"
"Aku juga merindukanmu"
Yoongi pun memeluk Wendy dan mencium puncak kepala wanita itu.
"Minggu depan kita menikah"
"Tapi-"
"Tak ada tapi-tapian" kata Yoongi sambil mengecup bibir Wendy.
"Aku mencintaimu Yoong"
"Aku juga mencintaimu"
•end•
Night, akhirnya happy ending juga walaupun feelnya ga dapat. Maafkan aku. Bully aku, aaaa.
Happy reading.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEVER [Complete√]
Fanfiction"Tolong hargai keputusanku" - Wendy Son "Kita lihat siapa yang akan bertahan" - Min Yoongi ©®23.03.17 - 02.04.17™