"Shill Shilla..." Agni terus berteriak memanggil nama Shilla sambil mengarahkan senter hpnya ke berbagai sudut ruangan. Siapa tahu saja ia akan bertemu Shilla.
Agni terus berjalan sampai akhirnya kakinya tersandung sesuatu, saat ia melihat kebawah ternyata sebuah kotak. Agni mengambil kotak tersebut, kemudian meniup debu yang sudah menebal menyelimuti kotak itu. Saat Agni akan membuka kotak itu samar-samar ia melihat ada kaki. Agni memberanikan diri untuk melihat kaki punya siapa itu.
"Shilla" teriak Agni, ia langsung berlari dan langsung memeluk Shilla erat.
"Cakka, Gabriel Shilla udah ketemu..." teriak Agni.
"Shilla? Kamu kemana aja? kok ngilang gitu aja sih. Aku sama yang lainnya bingung tau nyariin kamu" ucap Gabriel
Shilla tak menjawab pertanyaan Gabriel, ia justru menatap keluar dan menunjuk pohon mangga yang ada di halaman samping kampus.
Cakka, Agni, dan Gabriel saling tatap satu sama lain. Mereka merasa ada yang aneh dengan Shilla. Karena tak biasanya Shilla seperti ini.
"eh Ag, itu kotak apa?" tanya Cakka saat melihat sebuah kotak yang tadi ditemukan oleh Agni.
"nggak tau, tadi aku nemu disana" ucap Agni sambil menunjuk tempat ia menemukan kotak ini.
"ya udah mending sekarang kita pulang. Kalian semua pasti capek kan" ajak Gabriel.
"tapi Ify, Rio, Alvin, sama Via gimana?" tanya Cakka
"mereka udah gede bisa pulang sendiri. Lagian Rio bawa mobil sendiri kan? Udahlah. Kamu nggak liat Shilla kayak gitu? Aku takut dia kerasukan soalnya" bisik Gabriel pelan sambil melirik Shilla yang masih setia menatap pohon mangga.
"iya Kka, bener kata Gabriel. Mending sekarang kita bawa Shilla pulang sebelum terjadi sesuatu yang nggak diinginin"
****
Ternyata lingkaran hitam itu membawa Rio, Alvin, Ify, juga Via ke kampus mereka dulu. Mungkin sekitar 24 tahun lalu. Terlihat dari bangunannya yang masih agak kuno.
"lah ini kan kampus kita?" ucap Rio.
"eh guys denger nggak itu suara piano. Siapa yang main ya? Merdu banget" ucap Alvin.
"yuk kita cari tahu dari mana asal suara itu"Mereka melangkah pelan, suara piano itu semakin lama semakin terdengar jelas. Kini mereka berhenti di depan ruang musik.
"ini kan bekas ruang musik?" ucap Via.
"eh iya, gue buka aja ya"
"pelan-pelan Fy" ucap Rio.
Ckiitt
Meski Ify sudah membukanya dengan pelan, tapi pintu itu masih mengeluarkan suara.
"sayang kamu tahu nggak? Permainan piano kamu itu merdu banget" ucap si cowok sambil mengelus rambut si cewek.
Perlahan cowok tersebut mengambil benda di saku celananya.
"pisau.." pekik Via, mulutnya langsung dibekap oleh Alvin.
"ssttt diem" bisik Alvin.
Mereka melanjutkan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.
"tapi kamu tahu sayang? Apa yang paling aku inginin dari kamu?"
Si cewek menggeleng.
"kematian mu. Hahahaha"
Srreettt
Dengan kejamnya si cowok langsung menggores leher si cewek dengan pisau lipat yang tadi di ambil dari saku celana. Si cowok mengambil tali tambang dari dalam tasnya. Dalam kondisi setengah hidup, si cowok menggantungkan si cewek. Agar seolah-olah dia mati bunuh diri.
Dag
Dengan kejam si cowok memotong tangan kanan si cewek kemudian berjalan keluar.
"eh eh dia keluar" Rio dengan spontan menarik Ify begitupun dengan Alvin dan Via.
Kini mereka bersembunyi di balik pot.
"apa yang kalian lakukan disana?"
"hah? Dia bisa ngelihat kita?"
#####
Kira-kira Shilla kenapa ya?
Ada yang tahu siapa cewek dan cowok itu?
Jangan lupa vomment ya 💕

KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Ruang Musik
Mystery / ThrillerUniversitas Erlondara adalah universitas yang amat terkenal dikotanya. Tapi siapa sangka jika kampus terkenal ini menyimpan suatu hal yang misterius. Rio, Cakka, Alvin, Gabriel, Shilla, Via, Agni, dan Ify mahasiswa baru yang memiliki kelebihan diban...