Papa Shilla menyeruput kopinya kemudian melanjutkan acara menonton bola. Baru 5 menit menonton tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Papa Shilla berjalan membuka pintu tersebut, siapa tamu yang berani-beraninya mengusik acara menontonnya itu.
"Christ?" ucap papa Shilla, ia memandang lelaki didepannya tak percaya."iya pa ini aku Christ, anak papa" ucap pemuda bernama Christ itu penuh keyakinan.
"Ah iya-iya. Kenapa kau tak bilang jika akan pulang. Kan papa bisa menjemput mu dibandara" ucap sang papa yang sudah kembali duduk bersama Christ.
"Nggak papa kok pa, kan biar surprise. Oh ya Shilla mana pa? Tumben suara cemprengnya nggak kedengeran?" Tanya Christ mencari keberadaan adik kesayangannya.
"Shill shillaa?? Kakak pulang shill" teriak Christ, tapi tak ada sautan dari Shilla.
"Christ" panggil sang papa.
Christ menoleh ke arah papanya yang kini sedang menatapnya sendu. Seolah ada yang disembunyikan darinya tentang Shilla.
"Ada apa pa? Ada yang papa sembunyiin dari Christ?" Tanya Christ penasaran.
"Ini tentang adik mu, Shilla"
"Shilla kenapa pa?"
"Di dia... Dia kerasukan" ucap sang papa terbata.
"Hah?? Kok bisa?? Christ harus lihat keadaan Shilla pa" Christ langsung berlari ke kamar Shilla yang terletak di lantai 2.
*****
Agni, Via, Cakka, Alvin, Gabriel, dan Rio kini berada di rumah Ify tepatnya di ruang tengah. Disana sudah ada papa Ify juga Ify. Keberadaan mereka disini hanya untuk meminta izin kepada papa Ify agar Ify bisa membantu mereka dalam mengupas misteri kampus mereka. Sudah beribu cara mereka lakukan dan jawaban dari papa Ify tetap sama 'tidak' beliau tidak mengijinkan anaknya itu bermain dengan hal-hal yang berbau supranatural karena itu bisa membahayakan anak gadisnya kelak.
"kami mohon om, izinkan Ify kembali bergabung bersama kita" pinta Via.
Tunggu, Via? Bukannya gadis itu sudah mengatakan bahwa ia tidak akan membantu mereka lagi? Mengingat sesuatu yang menimpa Shilla beberapa bulan lalu. Lantas apa yang membuat ia kembali bergabung? Itu semua karena Alvin, ya pemuda itu dengan sabarnya menjelaskan kepada Via apa yang akan terjadi jika misteri ini tidak terkupas, dan akhirnya Via setuju untuk membantu mereka kembali.
"sudah om bilang bukan, sekali tidak tetap tidak. Apa kalian tidak tahu apa resikonya bagi kalian terutama Ify" marah papa Ify.
Semua tercengang mendengar ucapan papa Ify, tepatnya pada bagian 'terutama bagi Ify' apa resiko terbesar yang akan dialami gadis itu jika ia tetap bergabung bersama mereka? Apa ada hal yang tidak mereka ketahui? Atau akan terjadi hal buruk pada Ify nanti? Ah mereka terlalu bingung mendeskripsikan maksud ucapan papa Ify itu.
"pa..." lirih Ify, sejak tadi ia hanya diam mendengarkan dan sekarang ia mulai berbicara.
"ya?" papa Ify menoleh ke anaknya yang duduk dikursi yang berada tak jauh disampingnya.
"ijinin Ify buat bantu mereka pa, Ify mohon pa. Ify janji nggak akan terjadi sesuatu sama Ify. Ify janji Ify bisa jaga diri Ify. Ify mohon pa" pinta Ify tulus.
Papa Ify menatap anaknya dengan pandangan khawatir apa jadinya jika ia mengijinkan anak gadis satu-satunya itu ikut bergabung kembali? Tapi jika keinginan Ify tidak dipenuhi, ia tak tega melihat wajah Ify yang kini menatapnya penuh permohonan.
"baik papa ijinkan kamu bergabung kembali bersama mereka, tapi ingat pesan papa jaga diri kamu baik-baik. Jangan sampai hal yang nggak papa inginin menimpa kamu. Ingat Fy. Dan buat kalian jaga Ify jangan sampai anak om ini kenapa-napa" ucap papa Ify.
Semua bersorak senang mendengar ijin papa Ify. Bahkan saking senangnya Rio memeluk Ify erat. Entah itu disengaja atau tidak pada intinya Rio memeluk Ify.
"ekhemm" dehem semua yang ada disana kecuali Rio yang masih asyik memeluk Ify dan Ify yang hanya diam dipeluk Rio.
"eh heheh" cengir Rio, ia melepas pelukannya pada Ify kemudian ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Rio Rio" Gabriel menggelengkan kepala melihat tingakah salting Rio. Ini bukan yang pertama Rio bersikap seperti itu saat bersama Ify, mereka semua bisa menyimpulkan bahwa Rio menyukai Ify. Tapi mereka tak tahu apa Ify mempunyai perasaan yang sama terhadap Rio? Hanya Tuhan yang tahu.
*****
Christ mengelus lembut rambut Shilla, gadis itu sudah tertidur sejak dua jam yang lalu. Christ menghela napas berat, apa yang sebenarnya terjadi pada adiknya ini? Apa yang ia tidak ketahui? Ia harus turun menemui papanya. Pasti papanya tahu tentang keadaan Shilla sekarang.
Dengan sangat pelan Christ membuka pintu kamar Shilla kemudian menutupnya dengan pelan juga. Jangan sampai menimbulkan suara atau Shilla akan terbangun.
Christ mencari keberadaan sang papa mulai dari meja makan, ruang tengah, ruang tamu, bahkan sampai ke dapur dan kamar mandi tapi tidak ada. Kamar tidur? Christ sangat tahu bahwa jam segini papanya itu tidak akan ada dikamar tidur, melainkan?
Taman, ya taman pasti papanya sekarang. Dengan langkah setengah berlari Christ menuju ke taman yang terletak disamping rumah, dan benar dugaanya sang papa sedang duduk santai disana sambil menikmati secangkir green tea favoritnya.
"pa, Christ mau bicara hal yang penting. Ini mengenai Shilla" Christ sudah duduk dikursi yang terletak beberapa centi disamping papanya.
"papa tahu, pasti kamu kaget melihat keadaan Shilla sekarang kan" ucap sang papa tanpa memandang kearah anaknya.
"ya, apa papa bisa jelasin apa yang terjadi pada Shilla?" tanya Christ.
"kamu pasti tahu kan jika adik kamu itu memiliki kelebihan dibanding manusia normal lainya?" Christ mengangguk menanggapi ucapan sang papa.
"dan kelebihan Shilla yang menonjol yaitu bisa melihat hantu. Dan saat Shilla pertama kali mengijakkan kakinya ke Universitas Erlondara ia bertemu dengan Ify, Via, juga Agni yang ternyata juga memiliki kelebihan seperti Shilla. Dan beberapa hari kemudian mereka berempat bertemu dengan Rio, Cakka, Alvin, dan Gabriel yang disebut-sebut sebagai pelengkap indigo" sang papa menghela napas sejenak kemudian kembali bercerita.
"sejak itu mereka berdelapan seperti mendapat teror, tapi ini bukan teror dari seseorang melainkan hal yang tak kasat mata. Entah itu jin atau setan papa tidak tahu. Dan sampai akhirnya mereka berencana untuk mengupas misteri yang terjadi dikampus. Sekitar pukul berapa papa lupa, intinya tengah malam mereka nekad ke kampus dan entah apa yang mereka lakukan disana. Kemudian papa juga orang tua teman Shilla menjemput mereka ke kampus. Semuanya tampak seperti biasanya kecuali Shilla yang terlihat pandangannya kosong"
"dan saat tiba dirumah tepatnya dikamar Shilla, ia hanya menatap jendela sambil berkata 'pohon mangga pohon mangga aku mau pohon mangga' haaahhh papa sudah tidak tahu apa yang harus papa lakukan Christ" pasrah sang papa.
Christ ingat saat memasuki kamar Shilla dan gadis itu menatap jendela luar sambil mengatakan pohon mangga. Tapi ia tak paham maksud semua itu.
"Christ pergi dulu, Christ tahu apa yang harus Christ lakukan pa" Christ langsung pergi setelah berpamitan.
####
Maaf banget ya ngaretnya lama udah sebulan lebih nggak update. Maafkan..
Kira-kira apa ya yang bakal dilakuin Christ kakak Shilla? Apa itu bisa mengembalikan Shilla ke kondisi sebelmunya? Kita lihat aja nanti.
See you guys 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Ruang Musik
Mystery / ThrillerUniversitas Erlondara adalah universitas yang amat terkenal dikotanya. Tapi siapa sangka jika kampus terkenal ini menyimpan suatu hal yang misterius. Rio, Cakka, Alvin, Gabriel, Shilla, Via, Agni, dan Ify mahasiswa baru yang memiliki kelebihan diban...