13

1.3K 79 10
                                    

Anggep aja ini sebagai permintaan maaf ku yang udah gantungin kalian lama banget. Ya aku tahu kok digantung itu sakit, dan buat part yang kemarin katanya kurang panjang (itu udah 1000 lebih loh) terus yang minta dinext secepatnya. Sekarang aku next, kurang baik apa aku coba. Aku kasih ini part terpanjang dalam sejarah 'misteri ruang musik'

Oke

C
E
K
I
D
O
T
.
.
.
.
.
.

Disinilah Christ sekarang, didepan rumah sederhana dengan cat warna hijau yang mendominasi bagian luar rumah ini. Christ menghembuskan napas pelan sebelum ia mengetuk pintu jati dihadapannya.

Tok.. Tok.. Tok..

"permisi...."

Cklek..

"iya, mau cari sia...."

"Christ? Ya Tuhan kamu Christ?" gadis itu masih tak percaya jika Christ sekarang ada dihadapannya.

"ya, ini aku Christ. Apa boleh aku masuk? Aku ingin membicarakan hal penting dengan mu" ucap Christ.

"ya, silahkan" Alena mempersilahkan Christ untuk masuk.

Christ kini sudah duduk disalah satu sofa yang tersedia disana, sedangkan Alena menuju dapur dan membuatkan minum terlebih dahulu untuk tamunya ini. Christ mengedarkan pandangannya melihat setiap sudut rumah Alena. Ternyata gadis ini masih sama seperti yang dulu, suka dengan hal berbau mistis terlihat dari pajangan gadis itu yang berupa tengkorak hewan hingga manusia, tanduk hewan, patung hewan juga manusia. Intinya banyak hal mistis yang tersimpan dalam rumah ini.

Christ yakin ia tidak salah mampir kerumah Alena, gadis itu terkenal dengan kekuatan supranaturalnya yang dahsyat. Kekuatan supranatural Shilla saja tidak sebanding dengan Alena, itu semua karena Alena berniat untuk memperdalam kekuatan supranaturalnya, sedangkan adiknya ogah melakukan itu. Melihat setan saja Shilla takut, apa lagi memiliki kekuatan lebih.

"hai Christ, ini minumnya" Alena meletakkan dua gelas jus apel di atas meja, kemudian ia duduk didepan Christ.

"jadi apa yang membuat mu mampir kerumah ku? Oh ya kenapa kau tidak bilang jika akan kembali ke Indonesia?" tanya Alena.

"tidak apa biar surprise saja. Alena apa kau mau membantu ku? Ini ada hubungannya dengan kekuatan supranatural" Christ menatap Alena penuh permohonan. Berharap gadis didepannya itu mau membantunya.

"ceritakan dulu apa masalahnya, jika aku sanggup aku akan membantu mu" ucap Alena.

"kau mengenal adik ku Shilla bukan?" Alena mengangguk.

"kau juga pasti tahu soal kelebihan adik ku itu, dan begini awal mulanya........" Christ menceritakan dari awal hingga akhir yang membuat adikknya itu seperti orang kerasukan.

Alena menganggukan kepalanya pertanda ia paham betul masalah Christ. Alena menatap Christ sambil tersenyum dan berkata "aku siap membantu"

Christ sangat senang mendengar itu, saat Christ ingin berpamitan kepada Alena. Gadis itu mencegahnya.

"ada apa?" tanya Christ, saat tangan kirinya dipegang oleh Alena.

"minum dulu, aku sudah buatkan tapi kau tak meminumnya setetes pun" kesal Alena membuat Christ terkekeh melihat tingkah kawan SMAnya itu. Christ langsung mengambil segelas jus apel kemudian meneguknya hingga habis bersih tanpa sisa.

"sudah ku minum sampai habis, sekarang apa aku boleh pulang? Aku harus menjaga Shilla" ucap Christ.

"silahkan dengan senang hati. Oh iya Christ apa kau yakin akan melakukan metode yang aku anjurkan tadi? Ini cukup berbahaya atau bisa dibilang sangat berbahaya untukmu. Karena kau tak memiliki bekal supranatural sedikit pun" Alena sedikit khawatir dengan Christ yang menyetujui metodenya untuk membantu Shilla.

Misteri Ruang MusikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang