17

1.2K 88 13
                                    

Seperti biasa saat istirahat CRAG SIVA menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sejak tadi sudah meminta jatah. Suasana hari ini berbeda dengan suasana sebelumnya, jika biasanya dikampus ada berita mahasiswa/mahasiswi yang kesurupan hingga mati mendadak. Kini berita itu seperti hilang dibawa pergi oleh angin. Seluruh warga kampus Erlondara merasa lega, karena hantu itu tak mengganggu mereka lagi.

"tenteram rasanya tuh hantu nggak nongol didepan aku lagi" ujar Cakka.

"haaahh... Iya lega banget tau nggak rasanya" sahut Rio kemudian menyedot jus jeruknya.

"guys, aku dan Shilla ingin menyampaikan sesuatu sama kalian. Ini masih berhubungan dengan Cinta, hantu itu" semua menatap Ify sambil mengangkat alis sebelah. Ada apa lagi? Bukannya masalahnya udah selesai? Batin mereka.

Shilla mengambil napas panjang, ia tahu pasti mereka akan menatap seperti itu meminta penjelasan.

"gini kalian ngerasa aneh nggak sih sama kejadian ini?...."

"aneh? Enggak, aneh kenapa memang?" potong Agni

"bentar aku belum selesai bicara. Kalian inget kan kita dihantui sama tuh hantu di ruang bekas musik, tapi kenapa kita malah dibawa ke pohon mangga? Kalian pasti masih inget waktu aku kesurupan, itu juga di pohon mangga. Yang aku heranin ya, kenapa aku harus kerasukan di pohon mangga, bukan di bekas ruang musik. Satu lagi, tuh hantu minta tolong sama kita cuman buat nemuin tangannya aja, lah terus jasad tuh hantu apa kabar? Kita belum tahu loh jasadnya dikubur dimana sama tuh cowok yang ngebunuh Cinta" jelas Shilla panjang lebar yang lain hanya manggut-manggut saja.

"terus Fy, Ag, Vi kalian inget nggak waktu aku teriak dikelas dulu. Sebenernya aku ngelihat tuh hantu dan alasan ku teriak waktu itu...." Shilla menjeda ucapannya, ia menatap satu persatu temannya.

"kenapa Shill?" tanya Gabriel penasaran.

"karena tuh hantu tiba-tiba nggerakin tangannya di udara membentuk 3 huruf. Kalian tahu apa?" semua menggeleng mendengar pertanyaan Shilla.

"I.. F.. Y.. Ify"

Semua langsung melotot kaget, tak terkecuali Ify sendiri. Ada apa dengan dirinya? Siapa hantu itu sebenarnya? Batin Ify penasaran.

"kita bakal bicarain ini lagi nanti. Sepulang dari kampus kita langsung kumpul di rumah aku" ucap Rio, karena bel masuk telah berbunyi yang lain mengangguk menyetujui.

*****

Kini mereka sudah berada di rumah Rio, tepatnya di ruang tengah. Sejak tadi mereka tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya ada suara keletukan kacang yang dikunyah Via.

"ekhemm..." dehem Gabriel melepas kecanggungan.

"yang bawa kotak waktu nemu di kolam sugoi siapa?" tanya Gabriel

"aku, memang kenapa? Bukannya tuh kotak udah nggak dibutuhin lagi ya?" tanya Rio.

"mana kotaknya? Aku mau lihat" pinta Gabriel.

"bentar aku ambilin di kamar" Rio beranjak dari sana menuju kamar untuk mengabil kotak yang diminta Gabriel.

"buat apa Yel? Bukannya tuh kotak udah nggak dibutuhin. Kan tuh kotak isinya cuman inisial orang yang dibunuh. Cinta Putri" tanya Agni penasaran.

"kalian tahu kan nama pembunuh itu sampai sekarang belum kita ketahui. Lah menurut aku nih tuh nama pembunuh pasti ada di kotak itu" jelas Gabriel.

"kok kamu seyakin itu Yel kalau nama pembunuh itu ada di kotak?" tanya Shilla.

"ya aku hanya berpikir jika nama korban saja ada dikotak itu, berarti nama pembunuh juga ada disana" jawab Gabriel.

"Nih kotaknya" Rio menyodorkan kotak pada Gabriel.

Misteri Ruang MusikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang