Dating without Love 5

10.8K 85 0
                                    

Di hari kedua tahun baru aku mengurus pengunduran diriku dari perusahaan lamaku.
Aku ingin segala sesuatunya baru termasuk model rambutku yang mungkin akan membawa hoki ditempat pekerjaan baruku. Aku memotong sedikit rambutku yang sudah sepinggang,ini menarik dan tampak seperti model rambut Dakota Johnson pemeran Anna di film Fifty shades of grey. Rambut lurus sepunggung dan berponi,aku mewarnainya dengan cat rambut berwarna brown hazel. Fantastic, wajahku terlihat lebih cerah. Aku seperti terlahir kembali. Tentu saja, gairah dan semangatku menatap kehidupanlah yang terlahir kembali, berharap tidak monoton seperti tahun sebelumnya.

Kenta menghubungi ku dan meminta untuk bertemu. Aku menimbang-nimbang mencari alasan agar bisa menghindarinya. Sialnya aku tak punya alasan yang tepat.
Aku mengambil kembali ponselku sambil berkacak pinggang mondar-mandir di lantai kamarku dan mengirimi Kenta sebuah pesan.

"Aku malu bertemu kamu, wajahku sedang dipenuhi jerawat. Aku yakin kau tak akan menyukainya. "

"Tidak masalah, aku hanya ingin melihatmu. I miss you so much.Please come,i waiting here." Mataku melotot menatap layar ponselku dan dahiku mengkerut.

Oh Tuhan, dia benar-benar tidak mempermasalahkannya. Dia tidak peduli dengan penampilan buruk ku? Benarkah dia menerima apa adanya tanpa melihat fisik ku yang aku sendiri terkadang merasa tidak sesempurna wanita cantik diluar sana. Iblis dalam diriku berhasil menghasutku untuk menemuinya kembali.

Tak lama sekitar satu jam aku segera berangkat dan sekarang aku tengah berdiri di sebuah bangunan tinggi berwarna biru. Aku memberanikan diri menginjakkan kaki di apartmentnya lagi.

"Arrived, please come down. "Pinta ku saat mencoba menghubunginya.

"Okay wait. " Sebuah suara yang terasa lembut dibalik layar ponselku menghangatkan jantung ku seketika.

Aku mematikan panggilanku melangkah masuk dan menunggunya segera menghampiriku di lobby.

Dia turun, oh astaga dia turun. Teriak dewi batinku yang seolah terhipnotis saat melihatnya tiba di lobby,masih didekat pintu lift.

Dia melambaikan tangannya memanggilku dari area elevator yang tertutup pintu kaca sebagai pembatas akses masuk .
Aku mengangguk untuk menghampirinya, ia berjalan menekan tombol akses membukakan pintu untukku.

Ia menekan tombol lift, kami berdiri bersampingan dan aku tak mampu mengalihkan pandanganku darinya.
Pintu lift terbuka dan kami masuk kedalam. Membiarkan lift membawa kami ke lantai 25,hanya berdua.
Dia bersenandung menyiulkan sebuah nyanyian yang aku sendiri tak tahu apa yang ia senandungkan. Tangan kanannya sibuk memutar-mutarkan gantungan kunci ke udara. Aku menatapnya, memperhatikan penampilannya.

Dia menggunakan celana pendek berwarna biru, sebuah jaket hitam dan menggunakan sepatu casual. Apa dia baru saja dari luar ? Dia menjemputku di lobby bukan, lalu kenapa harus menggunakan sepatu? Aku heran memperhatikannya.
Turun ke lobby saja harus menggunakan sepatu? Dasar orang aneh,batinku.

Dia membuka pintu apartment.

"Come on in. "

Aku mengangguk dan masuk ke apartment ini lagi untuk kedua kalinya. Tak percaya. Aku segera melepaskan high heels ku dan mengganti dengan sandal yang biasa Kenta siapkan untukku. Lalu meletakkan bokongku ke sofa dan melempar tasku begitu saja di sampingku.
Aku menyandarkan punggungku di bahu sofa, merilekskan badanku.

"Untuk mu, minumlah. "Kenta menyodorkan sebuah gelas berisi jus orange yang baru saja ia keluarkan dari kulkas.

Tenggorokanku sedang tidak haus dan memilih mengabaikan gelas itu begitu saja. Kenta mengambil posisi disebelahku. Aku melirik kearahnya sekilas. Ia duduk dengan tenang disampingku,mengangkat tangan yang satunya dan meletakanya di bahu sofa tepat dibelakangku. Aku duduk canggung disebelahnya. Jantungku berdetak kencang dan waspada.

Dating Without Love ( Novel Dewasa 21+ ) Republish 31 Dec'21- 25 January 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang