Dating Without Love 24

6K 48 2
                                    

Wataru Pov.

Kondisi kantor pagi ini terlihat seperti biasanya, ramai dan sibuk. Aku menuju ruang meeting untuk memimpin rapat tim redaksi sebelum pergi keluar mencari berita.
Di ikuti rekan kerja ku Erlina dan Yukira. Di meja bulat berukuran kecil dengan disertai tiga kursi pas untuk kami duduki, aku memulai diskusi dengan mereka. Erlina tampak serius memperhatikanku. Aku tertarik dengan gadis itu dia cantik, anggun dan smart. Yukira tidak jauh beda dengannya. Hanya saja Yuki sedikit terlihat gemuk dengan pipi cubby nya.
Berita yang kami dapatkan akhir-akhir ini sedikit menurun, kami harus lebih agresif dalam mencari berita yang berbobot.

Aku kembali ke meja kerjaku untuk segera menyelesaikan pekerjaanku, mencoba menulis dan mengedit hasil dari wawancaraku kemarin sebelum aku publish berita tersebut hari ini.

Intercom di mejaku berbunyi membuyarkan pikiranku dari artikel yang ingin ku susun.

"Wataru cepat keruangan saya, sekarang! "Perintah dari buchou dengan nada penuh tekanan.

"Okay sir. "Responku tanpa penolakan.

Kalau sudah memanggil dengan nada penuh perintah aku yakin ada hal penting yang harus aku lakukan segera.
Aku menyimpan artikel yang sudah ku tulis beberapa bait dan mematikan laptopku. Aku memundurkan kursiku dan beranjak menuju ruang kerja Mr. Ryusei Hitori yang menjabat sebagai manager department bagian news politik, ekonomi dan bisnis.
Aku mengetuk pintu ruang kerjanya dan ia mempersilahkan aku masuk.

"Yes sir, ada apa anda memanggil saya? "Aku bertanya dan langsung duduk di kursi menghadap kearahnya tanpa menunggu perintah.

Ia sendiri masih sibuk dengan laptop dan pekerjaannya. "Ah,kamu sudah datang Wata. "Ucap nya, mengangkat dagunya dan membenarkan dasi merah yang melilit dilehernya.

Mr. Ryusei memundurkan kursi kekuasaannya dan berdiri melangkah mendekati meja sofa. Bola mataku spontan mengikuti kemana arahnya melangkah. Ia membungkuk mengambil majalah dan beberapa koran lalu kembali ke meja kekuasaannya duduk di atas meja sambil menyilangkan kaki. Tepat disampingku.

"Wata,pekerjaanmu mewawancari pihak perusahaan Gloriam sudah selesai kah? "Tanya nya, tangan nya masih sibuk membelai majalah bisnis internasional yang jadi langganannya. Arah mata nya tertunduk dan fokus pada majalah itu.

"Masih saya kerjakan hampir selesai. "Jawabku singkat.

"Saya mau kamu alihkan dulu pekerjaan mu mengenai Gloriam, kamu bisa meminta Erlina atau Yuki untuk melanjutkannya. Saya mau kamu mendapatkan news terhangat saat ini dengan segera . "

"Anda ingin saya mewawancarai perusahaan lain lagi? "

"Tepat." Jawab nya singkat. Ia melemparkan pelan majalah dan beberapa koran lokal yang di pegangnya ke hadapanku.

Mataku memutar dan melirik majalah dan koran itu.

"Bacalah berita terhangatnya bagian halaman bisnis dan ekonomi. "Perintahnya. Ia turun dari meja dan kembali duduk ke kursi kekuasaannya.

Aku menuruti perintahnya dan segera membuka lembaran majalah. Disaat aku mencoba memastikan lembaran yang harus ku baca, saat itu pula Mr. Ryusei mencondongkan tubuhnya ke depanku sambil menunjuk penuh semangat ke arah lembaran yang baru ku buka. "Ya itu, saya mau kamu mewawancarai Ms. Naomi Hannara CEO dari Hannara group. " Ucapnya tegas.

Ia menarik tubuhnya dan menyandarkannya ke bahu kursi. Aku berusaha membenarkan pendengaranku. Apa aku tadi tidak salah dengar ia menyebut nama itu. "Ms. Naomi Hannara dari Hannara Group? "Tanyaku memastikan sekali lagi.

"Ya, kau benar Wata. Saya mau kamu bisa dengan cepat mewawancarainya secara ekslusif. Ms. Naomi Hannara adalah wanita yang sedang hangat diperbincangkan di dunia bisnis dan ekonomi seluruh dunia. Kesuksesan karir usahanya sedang melejit naik dan di majalah itu dia berhasil menduduki wanita muda terkaya dari Asia,tentu itu menjadi kebanggaan tersendiri untuk Indonesia ." Ucapnya begitu antusias .

Dating Without Love ( Novel Dewasa 21+ ) Republish 31 Dec'21- 25 January 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang