Dating Without Love 26

4.5K 40 0
                                    

Aku senang dan cukup bahagia karena kehidupanku sekarang lebih dari apa yang aku harapkan. Menjadi seekor burung betina yang cantik dan menakjubkan. Terbang tinggi keangkasa dengan kedua sayapku yang lebar tanpa mengenal lelah. Tidak peduli angin badai menghempasku dengan kencang, bahkan terkadang hujan deras disertai petir harus aku lewati dengan nyali yang ciut tapi aku berusaha untuk dapat melintasinya.
Teriknya matahari tak lagi menjadi penghalang untuk aku bisa segera menikmati sinar yang menyilaukan mataku.
Itu adalah perjuanganku yang mengantarkanku pada titik tertinggi ini.

Aku berusaha memejamkan mataku setelah beberapa pekan aku disibukan dengan pekerjaanku. Ponselku berbunyi dan kali ini membuatku tercengang. Aku tidak yakin.
Pria yang pernah mencampakanku tiba-tiba menghubungiku lagi setelah ia mengabaikanku. Ada apa lagi? Bukankah dia sudah berhasil menemuiku beberapa hari lalu untuk sebuah wawancara? Aku tidak tahu dan masih bertanya-tanya,aku masih terus menatap layar ponselku penuh keheranan dan enggan menanggapinya.
Namun dewi batinku menari riang di bawah sana. Mereka meminta hati dan pikiranku untuk menanggapinya.Memaksaku. Dan begitu kuat meruntuhkan pertahanan egoku.

Ayo angkat..jawablah... Berbicaralah dengan nya...!!!

Untuk apa aku berbicara dengan nya? Dia ingin memanfaatkan kondisiku lalu menjatuhkan aku lagi. Mencampakan aku begitu saja? Tanpa alasan, tanpa pemberitahuan. Aku seperti orang paling hina dan tak layak bersamanya. Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Aku tidak mengizinkan dia melukai hati dan kehidupanku lagi.

Aku meletakkan ponselku yang masih berdering ke atas meja.Tanpa peduli dan tanpa rasa ingin tahu.
Panggilan itu masih terus berlangsung sampai 25x.
Menyebalkan. Pikirku.

Aku terpaksa menerima panggilannya. Berharap setelah ini ia akan berhenti menggangguku.

"Moshi-moshi. " Wataru menyapaku dari balik layar. Suaranya lembut dan menyejukan hatiku yang beberapa menit lalu terasa terbakar panas. Suara itu masih bisa meluluhkan hatiku yang selalu berusaha untuk membencinya. Berusaha melenyapkannya meskipun aku tak pernah mampu menyingkirkannya. "Hallo Naomi! "Teriaknya sekali lagi memastikan bahwa aku mendengarkannya.

"Ya hallo, siapa ini? "Lidah kelu ku berusaha menjawab dengan pertanyaan yang tidak seharusnya aku tanyakan. Aku mengenali nomornya dan aku merindukan pria pemilik suara itu.

"Naomi kau benar-benar melupakanku? Aku wataru? Apa kau tidak mengingatku sedikitpun? " Tanya nya dengan penuh kekecewaan jelas terdengar dari suaranya yang tidak semenggebu saat menyapaku. Suaranya terdengar sedkit melemah.

"Tidak, aku masih mengingatmu. Kenapa kau menghubungiku lagi,urusan kita sudah selesai kan? Apa kau ingin mewawancarai ku lagi? Ah ya.. bukankah kamu yang telah melupakan ku selama ini? "Jelasku dengan nada penuh penekanan.

"Ya,dulu aku melupakan dan mengabaikan mu. Tapi,sekarang aku merindukanmu Naomi. "Akunya.

Dewi batinku seketika menari riang mendengar pengakuannya, tapi aku tetap berusaha waspada, waspada dari segala perasaan yang bisa menghancurkan aku tiba-tiba. Aku akui cinta itu tak pernah pudar untuknya. Aku hanya memerintah cinta dalam hatiku untuk tidur didasar hatiku.

" Aku tidak mengerti dengan sikapmu ini, apa mau mu Wata?"

"Aku ingin kita bertemu sekarang. "

"Tidak bisa , aku mau tidur ."

"Baiklah kalau begitu aku akan menyusulmu tidur. "

"Apa maksud kamu? "Tanyaku.

"Aku yang akan menemui kamu, sekarang kamu dimana? "

"Di apartment. "

"Berikan alamatmu, dalam 15 menit aku akan segera datang. "

"Aku mau tidur dan aku tidak ingin kamu menggangu jatah tidurku."

Dating Without Love ( Novel Dewasa 21+ ) Republish 31 Dec'21- 25 January 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang