Dating Without Love 32

3.6K 39 2
                                    

Wataru Pov.

Matahari dari balik tirai apartmentku menebus kedalam kamarku menyilaukan mataku. Dering alarm di IPhone ku dan beberapa pesan masuk di whatsapp menggangguku tanpa henti. Aku mengerutkan dahiku dengan sedikit mata masih mengantuk. Aku tidur setengah dua belas malam dan sekarang sudah jam delapan pagi. Aku mengecek iphone dan melihat beberapa pesan dari rekan kerjaku dan beberapa teman lainnya.
Tak ada satupun pesan dari Naomi pagi ini. Kepala ku penat memikirkannya. Kami bertengkar hanya karena perasaan cemburunya yang tak beralasan itu. Seharusnya aku lebih peka bahwa wanita hamil akan sangat sensitif. Dan aku tidak menyadari hal itu ,aku melupakan bahwa Naomi ku sedang mengandung benihku dan pernikahan kami tinggal menghitung hari.
Aku tahu ia lelah mengurus semua keperluan pernikahan sendirian tanpa campur tangan lebih banyak dariku.

Sekali lagi aku melihat kontak whatsapp Naomi, ia tak membalas pesanku terakhir. Bahkan jam tiga dini hari ia terlihat membuka whatsappnya lalu kenapa hanya membacanya saja tanpa memberikan respon. Aku menarik napas frustrasi.

Sebuah pesan masuk memperingatkanku bahwa hari ini aku harus meliput tentang gejolak sebuah perusahaan yang terus memuncak panas. Sebuah demo besar akan terjadi siang ini demi menunggu keputusan pemerintah dan pihak perusahaan.Beberapa karyawannya merasa dirugikan atas kebijakan yang dikeluarkan perusahaan terkait.

Kali ini aku tidak mampu berkonsentrasi, Naomi terus menghantui pikiranku. Aku tidak dapat bekerja dengan kondisi pikiran terus tertuju padanya. Aku membutuhkan wanitaku sekarang.

Sebuah bel berbunyi mengganggu kesibukan ku di pagi hari.
Aku menggerutu kesal. Siapa pagi-pagi seperti ini datang mengunjungiku.

Dengan malas aku bangun dari tidurku dan menyingkap selimut yang masih membalut tubuhku.
Aku bergegas keluar dan membuka kunci pintu.
Seseorang berdiri didepan pintu apartmentku dengan membawa sebuket bunga yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya dan beberapa barang bawaan lainnya.
Aku mengenalinya, postur tubuhnya,baju, tas bahkan alas kaki yang dikenakannya.
Pikiranku yang berkecamuk panas seketika menjadi dingin dan hatiku berubah menjadi hangat.
Wanitaku memberiku kejutan sepagi ini.

"Tada.... " Teriaknya sembari menyingkirkan buket bunga dari wajahnya.

Dia tersenyum manis ,seluruh kulit wajahnya tertarik melengkung ke atas hampir tak terlihat bahwa semalam ia sedang marah padaku.Secepat itu ia memaafkan kesalahanku.
Aku langsung menghambur memeluknya erat. Entah kenapa rasanya aku ingin segera memeluknya dan tak ingin melepasnya. Ia meronta sesak akibat pelukanku yang terlalu kencang. Ia memukulku dengan bunga yang masih digenggamannya.
Aku meronta mengendurkan pelukanku dan mengecup hangat keningnya. Rambutnya harum tercium olehku.

"Wata, jangan berdiri disitu terus. Menyingkirlah dan ambil ini bawakan kedalam. Apa kau tidak melihat dari tadi aku keberatan membawanya ."Teriaknya dengan ketus namun tak mengurangi sedikitpun rasa cinta dan perhatiannya untukku.

Ia terlihat lucu jika sedang marah dan cemberut seperti itu, aku menatapnya tenang dan mendengarkan ocehan yang membuatnya tampak menggemaskan.
Aku kembali mengecup pipinya dan meraih beberapa barang bawaannya termasuk buket bunga dari genggamannya.
Semangat pagiku yang hampir pudar kini terisi penuh oleh kehadirannya.
Naomi selalu bisa memberiku hal-hal yang berbeda dan membuatku bahagia.

Aku meletakkan buket bunga dan beberapa barang yang dibawanya tadi ke atas meja makan. Sedang Naomi ia langsung  menuju dapur dan mengambil beberapa piring. Ya, beberapa barang yang ia bawa adalah menu sarapan pagiku. Pasti ia yang bersusah payah membuatnya untukku.
Tak jarang ia mengirimku makanan ke apartment, terkadang bukan dirinya melainkan orang suruhannya.
Apapun itu ia selalu memberiku kejutan.

Naomi berdiri di samping meja merapikan makanan ke atas piring dan menatanya, kemudian memasukan bunga-bunga yang dibawanya ke dalam vas.
Dialah sekarang yang selalu mendekor seluruh ruanganku.
Aku tidak salah memilih calon istri, dia begitu hangat perhatian dan penuh cinta.

Dating Without Love ( Novel Dewasa 21+ ) Republish 31 Dec'21- 25 January 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang