Dating Without Love 17

4.8K 37 0
                                    

Hari ini adalah hari istimewa untuk ku. Pasalnya, perjuangan ku selama beberapa bulan ini berhasil aku wujudkan.
Ya, apalagi kalau bukan novel romance pertama ku terbit dan launching hari ini. Aku tak bisa menggambarkan detail kebahagiaanku, wajahku berseri-seri itu sudah pasti.
Aku mengadakan sebuah pesta kecil-kecilan dalam lounching buku pertamaku sekaligus berbagi kebahagiaan kepada mereka yang selama ini mendukungku.

Aku menyewa sebuah tempat berkonsep outdoor ,ini akan sangat menyenangkan mengingat hari juga sangat cerah.
Disinilah aku akan melounchingkan novel pertama ku. Aku memasrahkan semuanya kepada Dianne untuk mengatur pesta ku. Baik dari dekorasi, panggung dan hidangan makanan dia begitu baik dan bisa diandalkan.

Aku menginjakkan kaki ku di taman yang sudah di kerumuni banyak orang. Semua tampak sempurna.
Bunga-bunga yang cantik terpajang dimana-mana, mulai dari ucapan selamat dan lainnya.
Oh astaga, aku tak pernah membayangkan ini sebelumnya.

Aku yang tak pernah lepas dari karakterku sebagai pecinta warna biru , yang tentu saja saat ini tubuhku terbalut gaun biru selutut dengan bagian bawah yang melebar dengan motif bunga-bunga berwarna gold bercampur putih dan riasan makeup yang sempurna dengan rambutku tergelung cantik yang dihiasi aksesoris berwarna serupa disertai wedges dan tas tangan yang tak beda jauh warnanya. Berjalan mendekati kerumunan orang ,menyalami mereka yang tengah berbahagia untuk ku.

"Ah girl, kau tampak cantik sempurna.Congrats ya atas novel pertama nya. Aku pastikan setelah pesta ini selesai akan segera membacanya. " Ucap Dianne sambil mengecup kedua pipi ku bergantian.

Dianne memberiku sebuket bunga yang cantik dan aku menerimanya. Wajahnya begitu bahagia penuh ketulusan. Sahabatku satu-satunya yang tak pernah lelah menasehatiku dan mendengar keluh kesahku selama ini. Aku menatapnya hangat. "Thank you so much my sister, ini semua tidak akan terwujud tanpa support darimu. "Ucapku kemudian memeluknya. " Ah ya, terima kasih sudah membantuku menyiapkan semua ini. "

"Sama-sama Naomi, lalu bagaimana apa kau akan segera mengirimkan novel itu kepada tokoh utama yang kau tulis dalam novel mu?" Tanya nya menggodaku.

Dia selalu bersikap sok ingin tahu dalam hubungan ku dengan manusia es itu. Aku hanya tersenyum simpul tak yakin akan memberikan nya atau tidak. Apa Kenta tahu sekarang kalau aku sedang berbahagia karena nya? Tentu saja karena dia aku bisa meluncurkan novel romance ku yang mungkin sangat tak masuk akal. Sepertinya dua pria Jepang yang aku cintai tak akan pernah peduli dengan kehidupan ku.

Okay girl, forget it all just stay focus with your growth and your happiness.

Aku hanya mengendikan kedua pundak ku sebagai jawabannya dan tersenyum ringan kearah Dianne.

"Aku tidak ingin membahas manusia sombong itu, tapi kalau manusia es yang kau maksud rasanya kau layak untuk memberikan Novel mu itu Naomi, anggap saja sebagai rasa terima kasih mu padanya." Kata Dianne yang kemudian mengambil segelas minuman dan menengguknya.

"Dianne kapan kau akan berhenti memanggil Wata sebagai manusia sombong? Berhentilah memanggilnya demikian. " Ucapku tegas, sedikit menasehati.

"Tetapi dia memang manusia sombong kan, apa namanya kalau tidak sombong. Pesan hanya di baca tanpa ada balasan lalu bertemu kamu pun di abaikan. " Jelas Dianne ,wajahnya mendadak berubah penuh emosi .

"Okay, itu hak nya Dianne. Kita tidak bisa memaksa seseorang untuk mencintai kita apalagi merespon kita. Dia punya hak untuk jadi dirinya. Aku tidak mempersalahkannya lagi. Jika aku di posisi nya dan aku tidak mencintai orang yang mencintaiku tentu saja aku juga punya hak untuk menolak orang itu. Sebaiknya kita lupakan saja tentang dia. Aku tidak ingin membencinya hanya karena dia pergi begitu saja tanpa sepatah katapun terucap darinya. "

Dating Without Love ( Novel Dewasa 21+ ) Republish 31 Dec'21- 25 January 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang