Dating Without Love 30

4.9K 46 0
                                    

Juni - musim panas khusus Jepang.

" Sayang, penerbangan kita jam 7 pagi. Kenapa kamu belum bersiap-siap juga?"Ucap Wataru mendekapku dari belakang.

"Aku masih mempacking pakaian, tunggu sebentar. "Responku sembari memasukan baju-baju ku kedalam koper.

"Cepat selesaikan, aku tunggu diluar. "Ucapnya sambil mendaratkan kecupan diujung kepalaku. Dia beranjak dari ranjang lalu melangkah keluar.

"Iya, akan segera aku selesaikan. "

"Apa di kulkas masih ada persediaan wine? "Tanya Wata masih berdiri di ambang pintu.

Aku menoleh ke arahnya."Sepertinya masih ada,kau bisa melihatnya sendiri Wata."

"Baiklah. "Responnya dan menghilang dari balik pintu.

Aku berhasil merapikan pakaian kedalam koper, kesibukan ku membuatku tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus ini semua. Aku meraih pakaian di dalam lemari untuk aku pakai saat ini. Sebuah dress putih transparant bermotif bunga disertai jaket serupa.

Aku tidak menyangka bahwa Wataru tampak serius dengan hubungan ini. Ia akan memperkenalkan aku kepada orang tuanya. Sebagai wanita yang sudah berusia 26 tahun tentu ini adalah sebuah kebahagiaan yang tak bisa aku tolak. Sangat bodoh jika aku menolaknya, aku menunggu cinta ini dengan perjuangan hati yang cukup membuat ku belajar dewasa dan aku sudah siap untuk menerima kehidupan baru sebagai wanita dewasa. Aku sangat senang bahwa ujung pencarian cintaku berada dalam pelukannya.
Pria yang telah mengisi hati dan pikiranku selama setahun lebih ini dan sekarang sepenuhnya ia dapat aku miliki.

Ia akan membawaku ke Shizuoka - Jepang yang terkenal sebagai rumahnya gunung Fuji dan tak lain itu adalah kota asalnya. Aku masih menatap diriku tak percaya didepan cermin rias, sembari memperhatikan penampilanku.Jaket putih sepanjang lutut dengan ikatan tali pinggang yang melilit rapi,celana berwarna serupa dan rambut diatas poni terikat ke belakang, sisanya aku biarkan mereka tergerai dengan tatanan curly. Wajah didepan cermin itu terus mengembang dengan sinar mata penuh kebahagiaan dan kepuasan sempurna.

Segera aku menarik koper besar ku yang bersandar ditepi ranjang, melangkah keluar dari kamar menghampiri pria yang sudah menunggu ku di sofa. Ia masih menyesapi gelas wine dan rokoknya penuh kenikmatan. Aku menatapnya dengan tatapan tidak suka ke arah rokok yang berada di jemarinya. Dia tidak peduli akan tatapanku.

"Aku sudah siap, kita jadi berangkat atau kau akan terus duduk disitu menyesapi rokokmu? " Kataku garang.

"Oh.. kenapa kau berubah menjadi kucing besar seperti itu sayang? "

"Kucing besar? Apa itu kucing besar? "Tanyaku dan melotot ke arahnya sembari mengangkat dagu, kesal.

"Kau itu sangat menggemaskan saat menjadi kucing kecil,Naomi. Tapi kalau sudah menjadi kucing besar seperti ini kamu benar-benar menakutkan.  "

"Aku tidak suka kucing dan tidak suka diumpamakan seperti kucing . Cepat berdiri dan matikan rokokmu itu. "

"Okay kita berangkat. "Dia mematikan puntung rokok ke atas asbak nya. Lalu beranjak menjauh dari sofa. "Sudah siap semuanya sayang,tidak ada yang ketinggalan ? "Tanya nya, berjalan mendekatiku.

"Iya sudah. "

Wata meraih kopernya dan membenarkan jaket yang sudah membungkus tubuh kekarnya. Dia sangat tampan menurut kacamata penglihatanku yang sedang di penuhi cinta atas dirinya. Aku menghamburkan tubuhku melingkarkan tangan di pinggangnya. Tubuhnya adalah tempat ternyaman untukku dan aku senang berada lama dalam pelukannya.

"Kau serius akan membawaku ke Jepang? "Tanya ku, mendangakan kepala menatap wajahnya yang lebih tinggi dariku.

Dia tampak tenang melingkarkan tangannya membelai punggungku, menatap mataku dengan sinar penuh ketulusan."Tentu saja, apa kau senang?"

Dating Without Love ( Novel Dewasa 21+ ) Republish 31 Dec'21- 25 January 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang