Dating Without love 6

15.4K 85 8
                                    

"Kamu serius Naomi, kalian berbaikan dan sekarang kalian resmi berkencan? Ini kabar baik yang selama ini ingin sekali aku dengar. Aku ingin lihat kamu merasakan kebahagiaan yang sama sepertiku saat ini. "Ucap Dianne, yang kemudian ia melingkarkan lengannya dileherku lalu memelukku gemas.

Aku mengangguk, dan aku sendiripun tak percaya atas apa yang aku alami saat ini. Tak pernah terimpikan sedikitpun olehku untuk berhubungan dengan seseorang berkewarganegaraan Jepang. Aku pernah mempelajari dan menyukai hal berbau Jepang saat aku masih bekerja di perusahaan yang bekerjasama dengan pihak Jepang. Tetapi setelah tsunami besar yang melanda Jepang di tahun 2011 aku terpaksa berhenti bekerja dan harus melenyapkan diri dari hal-hal yang terkait dengan Jepang. Bahasa Jepang yang hampir aku kuasaipun berangsur melemah dan kaku untuk ku ucapkan.

"Ya, aku kemarin menemuinya lagi. Aku tidak yakin tapi tak ada salahnya dijalani. Biarlah takdirku menuntun kemana, jika memang dia takdirku aku tidak mungkin menolak pria tampan sepertinya bukan? "Jawabku asal sambil berjalan mengikuti Dianne dari belakang mencari kebutuhan bulanan di supermarket.

"Kau benar Naomi. "Kata Dianne sambil memasukan beberapa barang yang sedang ia cari ke dalam troller. "Semoga kalian berjodoh,tampan adalah bonus,yang terpenting adalah ia bersedia menerimamu dan mencintaimu tanpa syarat apapun."Lanjutnya.

Aku mengerucutkan bibirku. "Semoga, tapi kalau dia tidak serius hanya untuk bersenang-senang saja bagaimana? "Tiba-tiba aku merasa khawatir, jika aku hanya dijadikan untuk kesenangannya sesaat.

"Kalau begitu jalani saja tapi jangan menggunakan perasaan. Kalian masih butuh banyak waktu untuk saling mengenali dan memperkenalkan diri kalian masing-masing. "

"Kau benar Dianne, baiklah akan aku ikuti alurnya." Aku berhasil mendapatkan masker rambut yang biasa aku pakai dan sulit aku dapatkan beberapa waktu lalu. "Apa yang kau inginkan sudah kau dapatkan semua Dianne? "Lanjutku.

"Sebentar, aku harus mencari tempat minum untuk Nathan. Dia baru saja menghilangkan tempat minumnya, ia meninggalkannya begitu saja di sekolahan. "

"Oh, baiklah. "

Aku dan Dianne terus berjalan memutari supermarket dan mencari letak perabotan.

"Mommy, ini bagus. "Teriak Nathan sambil menunjuk tempat minum stainless berwarna biru yang cukup besar.

Aku dan Dianne memandang ke arah Nathan yang berada didepan kanan beberapa langkah lebih dulu dari kami. Dianne langsung mendekatinya.

"Anak pintar. "Katanya sambil memperhatikan botol minuman yang harganya sesuai dengan kwalitasnya. Ia lalu mengambilnya, wajah Nathan tampak senang tak ada penolakan dari Dianne.

Aku sendiri melihat keranjang belanjaanku sudah penuh, sepertinya sudah cukup. Mencoba mengingat apa saja yang masih aku butuhkan dan mungkin terlewatkan.
Aku berjalan ke arah rak obat-obatan. Aku hampir melupakannya, vitamin C . Lalu mengambil satu botol kapsul dan melemparnya kedalam keranjang. Aku tidak bisa berhenti mengkonsumsinya, itu bisa membantuku untuk bisa cepat tidur saat aku mulai kesulitan untuk memejamkan mata di malam hari.

*****

AC kamarku bermasalah membuatku gerah, apa yang harus aku lakukan? Sama sekali aku tidak mengerti bagaimana cara menservicenya. Memanggil tukang service AC malam-malam seperti ini tampaknya juga tidak akan berhasil.
Aku nekat mengambil tangga dan membawanya masuk ke kamarku. Aku menarik ranjangku dengan susah payah. Energiku cukup terkuras, aku menarik tangga dan meletakannya tepat di bawah AC.
Dengan sangat hati-hati aku menaikinya, lalu mencoba membersihkan Ac yang kotor dan mencari letak permasalahannya. UH.. aku sama sekali tidak tahu-menahu tentang hal ini.

Dating Without Love ( Novel Dewasa 21+ ) Republish 31 Dec'21- 25 January 2022Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang