Kesunyian malam sudah berlalu, digantikan dengan suara kicauan burung yang indah.
Membangunkan Fafa dari alam mimpinya. Hari ini Fafa senang, karna setelah lima bulan tidak sholat subuh bersama Papa nya. Hari ini mereka bisa sholat subuh berjamaah dengan lengkap.
"Fafa kamu udah bangun belum?" panggil Mama dari luar kamar Fafa
"Udah mah, aku dah bangun" jawab Fafa
"Yaudah, cepat ambil wudhu terus susul keruang sholat ya" pinta Mama, seraya pergi menuju ruang sholat
Fafa sudah wudhu, dan menuju keruang sholat.
* * * * *
Fafa sudah siap dengan seragamnya, dan menuju ruang makan untuk sarapan bersama.
#RuangMakan
"Hai pa, ma" sapa Fafa
"Hai juga, sayang" ucap Papa dan Mama bersamaan
"Loh, Papa langsung kerja? Kan Papa baru pulang kemarin, masa langsung kerja sih?" tanya Fafa bingung
"Enggak kok, Papa cuma mau meeting sama client doang, abis itu pulang" jawab Fafa
"Papa kenapa gak minta om Fadhil aja yang meeting?"
"Kan Papa masih bisa meeting, cuma sebentar kok" jeda "Lagipula, kasihan om Fadhil nya, kan dia punya pekerjaan juga disana" jelas Papa
"Terserah Papa deh" Fafa mengalah.
* * * * *
Mobil Papa sampai di parkiran sekolah Fafa. Fafa sungguh senang, hari ini dia diantar oleh Papanya.
"Oh, jadi gini sekolah kamu" ucap Papa sambil melihat-lihat sekolah tersebut dari dalam mobil
"Iya, Pa. Bagus kan?" ucap Fafa meminta pendapat dari Papanya
"Bagus kok. Cara kerja kepala sekolahnya juga bagus" ucap Papa
"Maksud Papa?" tanya Fafa yang kebingungan
"Iya. Ga jarang ada kepala sekolah yang cuma nebar janji, uang pembangunan dimintain, tapi bangunannya ga dibikin-bikin. Tapi kepala sekolah kamu udah langsung buat bangunan baru. Padahal uang pembangunannya baru dapet beberapa dong, belom semua murid bayar" jelas Papa, sementara Fafa hanya mengangguk
Fafa mencium tangan Papanya, kemudian keluar dari mobil.
"Yaudah, kamu belajar yang rajin ya" ucap Papa setelah Fafa turun dari mobil
"Iya, Pa. Papa hati-hati ya!"
"Yaudah, Assalammualaikum"
"Wa'alaikumasalam" jawab Fafa
Papa pun berlalu dari sekolah Fafa menuju Faumi's Company yaitu perusahaan miliknya. Dan Fafa berjalan masuk kedalam sekolah menuju kekelasnya.
* * * * *
Baru saja Fafa sampai dikelas. Dan Rafa langsung mengejutkannya.
"DORRR" Rafa mengagetkan Fafa
"Ada apa sih Raf?" tanya Fafa kesal
"Eh, gue mau tanya dong" ucap Rafa
"Yaudah tanya, tanya aja kok repot" ucap Fafa ketus
"Tadi yang nganter lu siapa, perasaan Papa lu lagi ke Singapura?" jeda
"Atau jangan-jangan, ada Om-Om yang suka sama lu dan ngajak lu buat anter jemput" lanjut Rafa menuduh."Yeuh, enak aja lu kalo ngomong" ucap Fafa sambil menjitak Rafa
"Kebiasaan lu ya. Bisa gak sih lu itu jangan su'udzon dulu jadi orang?" tanya Fafa kesal"Kaya lu ga pernah su'udzon aja ke gua" balas Rafa
"Ya.. Terus siapa dong?" tanya Rafa tanpa merasa bersalah
"Tadi itu Papa gue, dia baru pulang dari Singapura semalem" jelas Fafa
"Oh...."
Fafa meninggalkan Rafa yang masih diambang pintu kelas, menuju kursinya.
"Difa.." ucap Fafa memanggil nama Difa
"Eh, Fa. Kenapa? Seneng banget"
"Iya, soalnya Papa ku baru aja pulang dari Singapura"
"Eh, gua ikut dong. Gua kan pengen denger juga" ucap Rafa yang tiba-tiba nimbrung. Sementara Fafa tidak menghiraukannya.
* * * * *
Kring..
Kring..
Kring..
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid pun berhamburan dari dalam kelas menuju kekantin.
"Fa.. Fa.." panggil Rafa dari jendela yang berada disamping Fafa, namun tidak dapat respon dari Fafa.
"Etdah, nih bocah" gumam Rafa kesal. Kemudian berlari memasuki kelasnya dan menghampiri Fafa.
Fafa yang sedang asik meminum jusnya. Kaget melihat Rafa yang tiba-tiba berada di depannya.
"Astagfirullah Rafa... Lu mau gue sembur pake jus apa?" tanya Fafa kesal
"Lagian elunya, dipanggil kaga jawab-jawab" ucap Rafa
"Eh.. Emang lu manggil gue ya?" ucap Fafa
"Pantesan tadi gue ngerasa ada yang manggil gue" lanjutnya"Terus kenapa lu gak nengok?"
"Soalnya suaranya itu gajelas. Jadi gue takut dibilang kege-eran aja, yaudah deh gue gak nengok" jawab nya sambil cengengesan
"Dasar" gumam Rafa
"Yaudah lu mau ngapain manggil gue?" tanya Fafa
"Entar lu dijemput atau pulang sendiri?" tanya Rafa
"Kayaknya pulang sendiri deh. Soalnya Papa bilang dia meeting sampe jam makan siang" jawab Fafa
"Alhamdullillah, gue ada yang nemenin jalan kaki" ucap Rafa girang, dan garing_-
Fafa pun melihat kearah Rafa, dengan raut wajah yang tidak bisa di baca.
"Yaudah sih, ngeliatnya jangan kaya gitu juga. Ngerasa kaya orang gila gua, diliatin kaya begitu" protes Rafa
"Barusan juga lu gila Raf" ucap Fafa
Hai.. Hai..
Hargai kata per kata yang udah author ketik dengan cara vote and comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh
Novela JuvenilAku kesal. Tapi, dilubuk hatiku yang paling dalam aku sangat senang, karena Rafa bisa tersenyum lagi bahkan meledekku. * * * Setelah mendengar penjelasan dari Mama, Papa, Umi dan Abi. Sekarang aku mengerti... 'Aku pernah suka sama Rafa, dan pernah k...