AllahuAkbar.. AllahuAkbar..
Adzan subuh berkumandang, membangunkan siapa saja yang mendengarnya.
Hal itu juga terjadi pada seorang gadis remaja, yang sangat menanti hari ini.
"Fafa, bangun sayang" ucap sang Mama dari luar kamarnya
Oh iya, nama gadis remaja itu adalah 'Fafa'.
Mendengar panggilan dari Mamanya, Fafa langsung membuka matanya. Dia menyesuaikan matanya dengan cahaya dari lampu dikamarnya.
Agar tidak kembali tertidur, Fafa mengambil posisi duduk. Dia mengambil air minum diatas nakas dan meminumnya.
"Fafa, udah bangun?" tanya Mama
"Udah Ma" jawab Fafa dengan suara khas bangun tidur
"Mama tunggu diruang sholat ya" ucap Mama
"Iyaa" mendengar jawaban seperti itu dari Fafa, Mama segera menuju ke ruang sholat
Fafa segera berdiri dari duduknya, dan segera berjalan kearah kamar mandi dengan gontai.
Setelah mengambil wudhu, Fafa langsung mengambil mukenanya dan menuju ruang sholat.
Inilah kebiasaan dari keluarga Fafa, meskipun punya kamar masing-masing, tapi mereka tetap sholat diruangan yang sama.
Sesampainya Fafa diruang sholat, disana Mama sudah siap untuk sholat, Fafa pun segera menggunakan mukenanya.
Sejak sekitar 2 bulan yang lalu, Mama lah yang menjadi imamnya.* * *
Selesai sholat subuh, Fafa langsung menyiapkan apa yang sekiranya akan dia bawa nanti, mandi, dan bersiap-siap
Fafa memang sangat senang hari ini. Karena hari ini, adalah hari pertama dia jadi murid SMP. Tidak terbayang bagaimana senangnya Fafa hari ini, bahkan semalam dia tidak bisa tidur, karena memikirkan bagaimana hari ini akan terjadi.
Fafa keluar dari kamarnya, menuju ruang makan. Disana Mama sedang menyiapkan sarapan.
"Ciee, Fafa mau jadi anak SMP nih" goda Mama
"Apaan sih Ma" ucap Fafa malu-malu
"Barang-barang buat MOS udah siap kan?" tanya Mama memastikan
"Hmm, pita, tas karung, sama nametag. Udah kok Ma" Fafa mengecek kembali barang-barang yang harus dia gunakan saat MOS
"Yaudah, ayo sarapan" ajak Mama
Fafa pun menghabisi makanannya dengan cepat. Dia benar-benar tidak sabar.
"Fafa, maaf ya. Hari pertama kamu masuk SMP kamu ga dianter, Mama lagi ga bisa sayang" ucap Mama sedikit sedih
"Iya, Ma. Gapapa kok, biar aku belajar mandiri. Lagi pula sekolahnya ga jauh kok" ucap Fafa menenangkan Mamanya.
"Yaudah aku berangkat ya, aku ga mau terlambat di hari pertama" Fafa pun pamit kepada Mamanya
"Hati-hati ya sayang" pinta Mama
"Assalammualikum" ucap Fafa saat keluar dari rumah
"Wa'alaikumsalam" jawab Mama
* * *
Fafa sampai disekolah barunya, sungguh besar bagi Fafa yang belum hapal ruangan-ruangan.
Fafa masuk kedalam sekolah itu sambil terkagum-kagum.
Disana para murid baru, harus langsung mencari nama mereka dimading. Mencari tahu digugus manakah mereka ditempatkan.
Itu juga dilakukan oleh Fafa, dia mencari namanya dari gugus ke gugus. Dan ternyata dia dapat di gugus 9.
#skip
Setelah MOS selama 3 hari, yang dengan berbagai keseruan. Terutama saat demo eskul, itu yang paling disukai semua murid, bahkan bukan hanya murid baru yang menyaksikan, tapi semua murid menyaksikan.
Saat ini MOS sudah berakhir, dan hari ini Fafa resmi menjadi siswa SMP. Bahkan dia sudah menggunakan seragam SMP, tidak seperti masa MOS kemarin yang masih menggunakan seragam SD
Untuk awal seperti ini Fafa tidak memiliki teman sama sekali. Oh, bukan itu yang tepat. Yang tepat adalah, Fafa belum mendapat teman yang cocok dengannya.
Saat ini yang Fafa lakukan hanya menggambar gambaran tidak jelas dibuku catatan kecilnya.
"Hi, Fafa" ucap Erina, teman semeja Fafa
"Eh. Hi Rin" sapa Fafa balik
"Kamu kenapa ga ikut ngobrol sama kita-kita?" tanya Erina, mungkin dia memperhatikan sifat Fafa.
"Ah, soalnya dari tadi, sependengeran aku. Kalian pada ngomongin kaka kelas cowo, kalo ga K-Pop. Aku gatau yang kaya gitu" ucap Fafa memberi alasan
"Oh yaudah, aku balik kesana ya. Kalo mau gabung, kesana aja" ucap Erina seraya pergi meninggalkan Fafa sendiri lagi
#skip
Seminggu yang lalu, para murid baru masih santai, karena belum ada kegiatan belajar. Tapi Minggu ini mereka sudah benar-benar sekolah.
Namun entah program apa yang dilakukan SMP ini. Sehingga kelas para murid baru diacak lagi, mereka pun harus mencari nama mereka lagi. Begitu juga dengan Fafa.
"Emm.. Fafa Faumi, Fafa Faumi" gumam Fafa yang sedang mencari namanya
"Ah, VII 6" ucap Fafa saat menemukan namanya
Fafa pun sedikit berkeliling, dan tidak lama kemudian dia melihat plang bertuliskan 'VII 6', sehingga Fafa langsung berjalan kearah kelas itu.
Fafa sudah memilih tempat duduknya, tidak lama kemudian ada tiga siswi yang juga masuk kekelas tersebut...
Hi.. Hi
Lanjut ke chapter selanjutnya oke.Jangan lupa vote, comment
Jangan jadi Pembaca Gelap !!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh
Ficção AdolescenteAku kesal. Tapi, dilubuk hatiku yang paling dalam aku sangat senang, karena Rafa bisa tersenyum lagi bahkan meledekku. * * * Setelah mendengar penjelasan dari Mama, Papa, Umi dan Abi. Sekarang aku mengerti... 'Aku pernah suka sama Rafa, dan pernah k...