#7. Hujan

53 8 2
                                    

Entah kenapa dengan hari ini. Tapi sejak pagi cuaca dilangit hanya menunjukkan mendung tanpa cerah sedikit pun.

Padahal tidak sedang musim penghujan. Atau mungkin sudah masuk musim pancaroba?

"Fa nanti bawa payung ya, cuacanya lagi mendung banget" Mama mengingatkan Fafa saat sedang sarapan.

"Ah, iya Ma. Semoga aja nanti dijalan ga ujan. Ga enak kalo sepatunya basah" ucap Fafa

Mereka pun melanjutkan makan mereka.

Fafa sudah selesai makan, dan langsung menuju kamarnya untuk mengambil payung.

Saat dikamarnya, dia tak sengaja melihat foto Papanya. Fafa mengambil foto tersebut.

"Pa, aku berangkat sekolah dulu ya" ucap Fafa, kemudian meletakkan kembali foto itu diatas nakas.

"Tadi aku kekamar mau ngapain ya? Mau pamit sama Papa deh kayanya" ucap Fafa mencoba untuk mengingat-ingat.

"Ah, iya. Pamit sama Papa" Fafa mengambil jawaban

* * *

Cuacanya sangat mendung. Bahkan hujan turun sesekali, berhenti lagi, dan itu terjadi secara berulang-ulang.

Kring..

Kring..

Kring..

Bel istirahat berbunyi. Bila biasanya murid-murid akan langsung menyerbu kantin, tidak dengan hari ini. Hujan sedang turun.

"Ah, kenapa ujannya pas istirahat sih? Ga bisa entar aja pas jam pelajaran aja?" desah Fafa kecewa

"Udahlah, mau diapain lagi coba?"

"Iyasih"

Terlihat Rafa masuk dengan terburu-buru. Baju beserta orangnya sudah basah kuyup. Sepertinya demi bisa jajan, dia rela mandi hujan.

"Hi, kalian ga jajan" sapa Rafa pada Fafa dan Difa. Lebih tepatnya meledek

"Engga, kita ga bawa payung" ucap Difa

"Mau dibeliin ga?" tawar Rafa, itu sih pasti untuk mengambil simpati dari Difa tentunya

"Ga usah" jawab Fafa ketus

"Dih, gua nanya ke Difa, bukan ke elu Fa" Rafa membalas Fafa

"Iya, ga usah. Gua sih bawa bekel, yang mau jajan juga cuma Fafa" jelas Difa

"Oh pantes aja dia yang nolak" ucap Rafa sambil menunjuk ke arah Fafa

"Apa-apaan nih tangan lu nunjuk-nunjuk kearah gua" sewot Fafa

"Eh, nyelow dong. Lu lagi PMS ya?"

"Kalo iya kenapa?" jawab Fafa tambah sewot

'Apa-apaan coba, malah bawa-bawa PMS segala' itulah yang membuat Fafa makin sewot

"Fa, lu mau gua beliin ga?" tanya Rafa dengan nada yang tulus, lebih tepatnya ditulus-tulusin

"Ga" jawab Fafa singkat, padat dan jelas

* * *

Kring..

Kring..

Kring..

Bel pulang sekolah berbunyi.

"Oke, anak-anak kalian mengerti" ucap Bu Yati

"Mengerti bu " ucap murid-murid bersamaan

"Bersiap... Membaca do'a dimulai..." ucap Rafa sebagai ketua kelas. "Selesai.... Memberi salam" lanjutnya

"Assalammualaikum Warohmatullahi Wabarokathu" ucap murid bersamaan

"Wa'alaikumsalam " ucap Bu Endang

Semua murid berhamburan keluar kelas. Cuaca saat ini sangat mendung, dan tidak lama lagi akan turun hujan lagi.

#RuangPiket

Namun tidak semua murid langsung keluar dari sekolah. Ada yang menunggu didalam kelas, ada juga yang menunggu diruang piket.

"Fa, aku duluan ya" ucap Difa, saat payungnya sudah siap

"Ah, iya. Hati-hati ya" Difa pun mulai berjalan menuju rumahnya.

Fafa melepas tasnya untuk mengambil payungnya.

"Loh, kok ga ada sih payungnya" ucap Fafa saat tidak ada payung ditasnya

"Oh iya, tadi kan aku kekamar mau ambil payung, tapi ga jadi karna lupa. Dan tadi pas istirahat juga udah inget kalo ga bawa payung" ucap Fafa sambil menerawang.
"YaAllah, pulangnya gimana" ucap Fafa

"Lu gak bawa payung?" tebak Rafa, saat melihat wajah Fafa yang terlihat bingung. Dan diangguki oleh Fafa.
"Trus lu pulang gimana?" tanyanya lagi

"Itu yg gua bingungin" jawab Fafa

"Yaudah, gua kan juga ga bawa payung. Gimana kalo kita mandi ujan aja?" ajak Rafa

"Eh, ide bagus tuh. Gua terakhir kali mandi ujan pas TK" ucap Fafa

"Yaudah yuk ah. Tar keburu sore" Rafa menarik tangan Fafa

Akhirnya Rafa dan Fafa menerobos hujan, menuju ke rumah mereka.

"Ah, seru banget" ucap Rafa sambil main di genangan air hujan.

"Raf, jangan kaya anak kecil deh, malu-maluin aja" ucap Fafa dan menarik tangan Rafa, agar Rafa menjauh dari genangan air tersebut

"Tapi seru loh Fa"

"Seru sih seru. Tapi inget umur dong" protes Fafa

Merasa bosan, akhirnya Fafa bernyanyi lagu kesukaannya. Yang cocok dengan suasana saat ini.

'Detik indah di pulang sekolah
Disiang lewat pukul duabelas
Basah tubuhku terguyur hujan
Bersama berdua tertawa bahagia

Kubertanya pada hati
Tlah kah ku jatuh hati
Semua terasa serba salah
Bila jauh tanpamu...' batin Fafa bernyanyi. Ya, itulah lagu kesukaan Fafa. Tak terasa ternyata sudah sampai dirumahnya. Dan Fafa menghentikan nyanyiannya.

"Raf makasih ya" ucap Fafa
"Mau mampir gak?" tanyanya

"Iya. Sama-sama dan gausah, takut dicariin" jawab Rafa segera meninggalkan Fafa menuju ke rumahnya.

Chapter #7 selesai.
Dibutuhkan vote dan comment, untuk keberlangsungan hidup cerita ini...
Hehe ^_^

Cinta Yang AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang