#16. Sumpah Deh Ngeselin Banget

49 8 14
                                    

Kedua mata Fafa terbuka saat mendengar suara Adzan Subuh. Rasanya sangat lelah, dia harus kerja keras lagi hari ini. Karena ketua kelas aneh itu, yang tidak bertanggung jawab.

* * *

Setelah turun dari mobil dan berpamitan dengan Papa, Fafa langsung berlari kekelasnya.

Fafa segera menanyakan kembali kepada teman-temannya, siapa yang bersedia menjadi Bendahara dan Sekretaris.

"Hei kalian" ucap Fafa yang membuat 9 teman barunya menengok ke arahnya

"Kenapa sih Fa?" tanya Finda

"Cepetan, siapa diantara kalian yang mau jadi Bendahara sama Sekretaris?" ucap Fafa

"Yaelah gituan doang, santai aja Fa, gausah terburu-buru"

"Tapi, harus juga. Nanti Fafa yang diomelin sama Bu Ani, dikira ga bertanggung jawab lagi" Dilla menyahuti ucapan Finda

"Ga juga, kan santai sedikit bisa"

"Ga bisa Finda... Nanti ke buru bel masuk"

Yang lain menjadi bingung karna, Finda dan Dilla terus bertengkar.

Akhirnya
"Sudah, kalian jangan bertengkar!! Ga enak tau diliatnya" ucap Jauzaa melerai mereka

Namun seakan tidak peduli dengan ucapan Jauzaa, Finda dan Dilla masih melanjutkan pertengkarannya

Lama-kelamaan Fafa pun menjadi kesal. Dan..
"STOP!! Kalian tuh bukannya bantuin, malah berantem. Ini gimana nih, kalo Bu Ani marah gimana?!! Mungkin dia marah ke Dadang, tapi kan kalian tau Dadang gimana, nanti kalau dia malah nyalahin aku gimana bantu dong, bantu!!?" ucapan Fafa tersebut rupanya dapat menghentikan Dilla dan Finda

"Eh iya, maafin kita ya Fa?!!" ucap Dilla, sementara Finda langsung duduk di tempatnya dan meninggalkan teman-temannya

"Udah Fa jangan kesel. Kamu kan tau mereka suka banget berantem padahal cuma masalah kecil" ucap Wulan menenangkan Fafa

"Ya udah deh aku bersedia jadi bendahara. Ya.. Walaupun.." ucap Febri ragu-ragu yang sedikit melegakan Fafa

"Alhamdulillah. Terus sekarang yang mau jadi Sekretaris siapa?" tanya Fafa kembali

"Jujur, diantara kalian, Siapa yang tulisannya bagus?!!" ucap Fafa mengintrogasi teman-temannya

"Aku jujur ya... Tulisan aku tuh jelek, tapi aku mau kok ngecekin buku-buku mereka, kali aja nemu yang tulisannya bagus.. Hehehe" Dwari sambil cengengesan

Dwari pun mengecek buku teman-temannya satu per satu. Dan..

"Fafa!! Tulisan Dwi sama Fardit bagus. Tapi menurut aku sih... Bagusan Fardit, tapi terserah kamu deh siapa yang mau dijadikan Sekretaris" ucapan Dwari setelah selesai mengecek buku teman-temannya

"Iya bener, Dwari. Yaudah deh Fardit!! Kamu yang jadi Sekretaris bantuin aku ya.. Please!!" ucap Fafa sambil sedikit memohon

"Aku sih gapapa, tapi kalau si Dadang ngeselin, aku jadi males"

"Udah Fardit gapapa ya, bantuin aku... Please. Si Dadang mah gampang biar aku yang ngehajar dia kalo ngeselin" ucap Fafa meyakinkan Fardit

Bel masuk pun berberbunyi, pembentukan struktur pengurus kelas pun berjalan dengan lancar.

Tiba-tiba...
"BAGI SELURUH KETUA KELAS, HARAP BERKUMPUL DIRUANG PIKET SEKARANG" suara guru terdengar dari speaker pengumuman

Fafa hanya diam saja, karna yang dipanggil adalah ketua kelas. Namun sepertinya dia lupa, kalau ketua kelasnya merupakan orang yang tidak bertanggung jawab.

Fafa melihat Dadang baru saja masuk kekelas, dia pun bertanya..
"Tadi dipanggil, ada informasi apa?" tanya Fafa

"Gak tau deh, gue belom kesana" ucap Dadang santai

"Jadi lu belum ke sana?!! Kan tadi dipanggil ketua kelasnya. Kenapa lu belum ke sana?" ucap Fafa kesal

"Males, ngapain kesana? Mending gua main sama temen-temen gua. Lu aja yang kesana!!" ucap Dadang santai, yang membuat Fafa semakin kesal

Namun karna takut tidak mendapat informasi, akhirnya Fafa mengalah dan berjalan ke ruang piket.

"Ngeselin banget. Ngapain sih, orang gak bertanggung jawab kayak dia harus dipilih jadi ketua kelas??" gumam Fafa selama diperjalanan menuju ruang piket

* * *

Namun sesampainya Fafa di ruang piket, dia merasa beruntung karena sudah mau ke ruang piket. Karena... Dia bisa bertemu dengan Rafa, sepertinya Rafa menjadi ketua kelas di kelasnya, karena sekarang dia ada di ruang piket juga seperti Fafa.

Belum sempat Fafa menyapa Rafa, guru langsung memberitahukan Informasi apa yang akan diberikan kepada para ketua kelas. Sehingga tidak ada kesempatan bagi Fafa untuk menyapa Rafa.

* * *

Guru sudah selesai memberitahukan informasinya. Namun, lagi-lagi Fafa tidak dapat menyapa Rafa, karena Rafa terburu-buru segera masuk ke kelasnya.

Dengan sedikit rasa sedih Fafa pun berjalan ke arah kelasnya.

Sesampainya di kelas, Fafa langsung memberitahukan informasi yang tadi guru berikan kepadanya. Yang membuat murid-murid di kelas Fafa bersorak senang karena informasinya adalah... Mereka akan mengadakan Pensi 'Pentas Seni' di sekolah mereka Minggu depan.

Sebenarnya informasi ini sudah mereka dapatkan dari para OSIS teman-teman mereka. Namun ini adalah berita kepastiannya yang benar-benar disampaikan oleh para guru.

* * *

Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Namun baru saja, Papa menelepon Fafa, bahwa Papa tidak bisa menjemput karena ada meeting dadakan yang harus Papa lakukan dengan clientnya.

Sehingga Fafa harus berjalan kaki ke rumahnya. Untung saja rumah Fafa tidak terlalu jauh dari sekolah sehingga dia tidak masalah. Namun, seketika cuaca tidak mendukung, lagi-lagi hujan turun sangat deras, sementara dia sendirian karena teman-temannya yang lain sudah pulang.

"Ujan kaya gini jadi inget pas waktu itu, ujan-ujanan sama..." belom selesai Fafa bicara

"Gue" mendadak ada seseorang yang melanjutkan perkataannya

Hai.. Hai..
Huh, akhirnya bisa Up.. Maafkan daku yang sudah lama ga Up... Dan makasih yang udah setia, I Love You So Much... Muuuaaahhh

Don't forget to leave Vote and Comment
See you in next Chapter
Bye...

Cinta Yang AnehTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang