"Gue" bersamaan dengan ucapan tersebut, ada yang seseorang yang menepuk pundak Fafa.
Dengan senang Fafa membalikkan tubuhnya kearah orang yang menepuk pundaknya tadi, karena dia yakin bahwa itu adalah Rafa.
Namun, saat membalikkan tubuhnya. Fafa merasa kecewa sekaligus kesal, karena yang menepuk pundaknya ternyata bukan Rafa melainkan Dadang.
"Kok, elu sih yang ada disini?" tanya Fafa kesal
"Ya emang lu maunya siapa?" tanya Dadang dengan wajah polosnya, atau mungkin wajah yang di polos-polosin.
"Tadi yang ngomong siapa?" gumam Fafa kebingungan
"Gue" ucap seseorang dari belakang Fafa
Membuat Fafa dan Dadang beralih menatap orang tersebut
"Rafa?"
"Eh, elu siapa?" ucap Dadang sambil pindah ke depan Fafa. Dan, berlaga seperti sedang menjaga Fafa dari cowo asing yang sebenarnya adalah Rafa
"Gue, Rafa. Elu yang siapa?" ucap Rafa sambil menatap Dadang dengan intens.
"Gua Fadhlan, biasa dipanggil Dadang"
Melihat keadaan yang menegangkan. Fafa pun mencari cara untuk melerai mereka berdua, sebelum ada guru yang melihat.
"Eh, kalian berdua berhenti dong!!" ucap Fafa kesal
"Diem, Fa!! Dia, biar gua yang ngurus"
"Apaan sih Raf?!! Udah berhenti!! ada yang mau nemenin gua ujan-ujanan ga?"
"Ayo" Rafa dan Dadang berucap bersamaan. Mereka pun langsung saling bertatapan
Fafa tersenyum senang karena Rafa mau menemaninya, namun seketika senyumnya memudar karena dia ingat bahwa Dadang ikut bersama mereka.
* * *
Di tengah hujan, mereka berlari kecil sambil menikmati hujan.
Tiba-tiba Fadhlan berhenti. Karena merasa Fadhlan tidak ada disamping mereka, Fafa dan Rafa pun berhenti dan menengok kebelakang.
Karena melihat Fadhlan yang berhenti, mereka akhirnya menghampiri Fadhlan.
"Eh, Dodol ku ngapain berhenti?" tanya Rafa
"Eh, nama gua tuh Dadang bukan Dodol. Kalo gua Dodol, gua udah abis dimakanin diri gua sendiri"
"Bagus dong" Rafa sambil tertawa
Baru saja Fadhlan ingin berbicara, Fafa sudah berbicara terkebih dahulu.
"Ihh. Ngapa berantem lagi sih" ucap Fafa kesal
"Dan, ELU. Ngapain lu berhenti?!!" ucap Fafa sambil menunjuk kearah Fadhlan
"Eh. Hehehe. Gua berhenti karna udah nyampe, ini rumah gua. Hehe" Fadhlan cengengesan sambil menunjuk kearah rumahnya. Memberitahu kalau dia sudah sampai.
"Kenapa ga bilang daritadi sih?!!" Rafa kesal
"Ya.." belum selesai Fadhlan berbicara
"Oh, yaudah kita jalan lagi ya. BYE" Fafa memotong ucapan Fadhlan agar, Fadhlan dan Rafa tidak bertengkar lagi
"Ayo Raf" Fafa menarik tangan Rafa agar cepat melanjutkan perjalanan
* * *
"Eh, Fa berhenti dulu yu?!" ucap Rafa yang berhenti secara tiba-tiba
"Ngapain Raf, sebentar lagi sampe"
"Udah, tar dulu aja. Tuh ada halte, kita neduh disitu aja dulu" Rafa pun menarik tangan Fafa, agar mereka berteduh di halte tersebut
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh
Teen FictionAku kesal. Tapi, dilubuk hatiku yang paling dalam aku sangat senang, karena Rafa bisa tersenyum lagi bahkan meledekku. * * * Setelah mendengar penjelasan dari Mama, Papa, Umi dan Abi. Sekarang aku mengerti... 'Aku pernah suka sama Rafa, dan pernah k...