Fafa memasuki rumahnya, dengan basah kuyup.
"Assalammualaikum" ucap Fafa
"Wa'alaikumsalam" jawab Mama dari dapur sambil berjalan menghampiri Fafa
"YaAllah Fafa, kenapa kamu ujan-ujanan?" tanya Mama kaget"Aku ga bawa payung ma" jelas Fafa
"Kan, tadi pagi udah Mama ingetin"
"Iya, lupa Ma" jawab Fafa sambil cengengesan.
"Tadi Mama denger kamu ngomong sama orang didepan"
"Kamu ngomong sama siapa?" lanjut Mama bertanya"Oh, itu Rafa. Tadi dia nemenin aku ujan-ujanan"
"Dia ga bawa payung juga?" Tanya Mama
"Iya, dia juga ga bawa payung. Trus ngajakkin aku mandi ujan. Lumayanlah, udah lama aku ga mandi ujan" jelas Fafa sambil cengengesan
"Dasar ya kalian" ucap Mama sambil menggelengkan kepalanya
"Eh tapi aku masih mending loh. Kalo si Rafa beneran kaya anak kecil" ucap Fafa
"Iya-iya"
"Tap-" belum selesai Mama bicara Fafa sudah memotongnya"Ah, Mama nanya mulu daritadi" Fafa mengeluh
"Udah ah aku mau mandi terus makan. Bye Ma..." lanjutnya sambil meninggalkan Mama"Dasar" gumam Mama
* * *
Fafa sudah selesai mandi dan makan. Dan sedang menonton TV bersama Mamanya.
"Assalammualaikum" ucap seseorang dari luar rumah.
"Siapa ma?" tanya Fafa kepada Mama. Mama hanya menggeleng sebagai jawaban untuk pertanyaan Fafa tadi.
Fafa dan Mama berjalan kearah pintu. Belum sempat mereka membuka pintu. Orang tersebut sudah lebih dulu membuka pintu, dan menunjukkan dirinya didepan Mama dan Fafa.
"PAPA!!" teriak Fafa dan langsung memeluk orang tersebut. Ya, orang tersebut adalah Papa, ayahnya Fafa yang sudah lima bulan meninggalkan Mama dan Fafa untuk kerja keluar negeri. Inilah sosok yang selalu dirindukan Fafa selama lima bulan ini.
"Nih Papa bawain oleh-oleh buat Mama dan Fafa" ucap Papa sambil menunjukkan bingkisan yang dibawanya
"Yaudah masuk dulu yu, kasian tuh Papanya baru sampe." ucap Mama mengajak Papa dan Fafa masuk kedalam rumah
Papa dan Mama menuju kamar mereka, dan Fafa menuju kamarnya. Papa berniat untuk langsung mandi, dan Fafa berniat membuka bingkisan dari Papa.
* * *
Fafa membuka bingkisan yang dibawa Papa untuknya. Ternyata Papa membelikan Fafa sebuah boneka Panda yang cukup besar. Memang biasa tapi menurut Fafa itu sangat luar biasa, karna Papa yang memberikan.
Fafa langsung memajangnya di sebuah rak boneka yang ada dikamarnya. Disana juga ada beberapa boneka lainnya, boneka-boneka itu pemberian Mama dan Papa. Kalau dari pacar belum ada.
Setelah menata boneka itu dengan benar. Fafa langsung keluar dari kamarnya, dan menuju ke ruang keluarga untuk menemui Papa dan Mama yang sudah berada disana, lebih dulu.
#RuangKeluarga
Diruang keluarga, Mama dan Fafa berebutan minta dipeluk Papa. Akhirnya Papa memilih untuk merangkul pundak mereka. Dan mengajak Fafa dan Mama untuk duduk di sofa.
"Fafa sekolahnya gimana?" tanya Papa
"Alhamdulillah, lancar-lancar aja" jawab Fafa
"Maaf ya, di hari pertama kamu masuk sekolah, Papa ga bisa anter jemput" ucap Papa meminta maaf
"Gapapa kok Pa, lagipula sekolahnya ga jauh"
"Padahal Papa pengen liat, kamu pake atribut MOS loh" ucap Papa dengan nada sedikit meledek
"Eh, Mama sempet foto Fafa make atribut MOS" ucap Mama
"Ih, Mama jangan" larang Fafa. Namun Mama sudah terlanjur mengambil HandPhonenya.
"Nih" ucap Mama sambil memberikan HandPhonenya ke Papa
"Ih, Mama mah" ucap Fafa kesal
"Kenapa malu sih? Tetep cantik kok" puji Papa
"Ih, tapi kan. Ah udahlah, Papa udah ngeliat juga" ucap Fafa pasrah
"Udah dong jangan ngambek" bujuk Mama
"Tapi kan itu foto aib Ma" ucap Fafa sambil merengek
"Udah ah" pinta Mama
"Ganti topik ah" rengek Fafa
"Iya-iya"
"Oh, iya besok... InsyaAllah Papa mau kerumah temen Papa" ucap Papa saat ingat dengan suatu hal
"Temen Papa yang mana?" tanya Mama
"Papa sih baru kenal dia waktu di Singapura, dan ternyata dia tinggal dideket sini" jelas Papa
"Papa udah tau rumahnya?" tanya Mama lagi
"Kalo rumahnya sih belom tau, tapi alamatnya udah tau"
"Emang dimana alamatnya?" tanya Mama lagi lagi
"Kok Mama jadi banyak nanya sih" ucap Papa
"Sabarin aja pa. Tadi juga, padahal aku baru pulang sekolah. Eh... Mama malah nyerocos aja, nanya inilah nanya itulah" jelas Fafa dengan nada menyindir Mama
"Ih kan Mama kepo" ucap Mama membela diri
"Oh.. Jadi itu kebiasaan baru Mama" ucap Papa "Padahal dulu pas Papa tinggal ke Singapura, kebiasaan Mama itu ngomong 'oh'" lanjut Papa
Ya, dulu Mama sangat suka ngomong 'oh' sebelum mengeluarkan kata-kata yang lain. Hehe ^_^
Chapter #8 is finished
Maaf kalo up nya gak teratur.Budidayakan vote dan comment

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Yang Aneh
Dla nastolatkówAku kesal. Tapi, dilubuk hatiku yang paling dalam aku sangat senang, karena Rafa bisa tersenyum lagi bahkan meledekku. * * * Setelah mendengar penjelasan dari Mama, Papa, Umi dan Abi. Sekarang aku mengerti... 'Aku pernah suka sama Rafa, dan pernah k...