Hallo Pals...
sorry hanya bs upload sedikit, sebetulnya part ini msh panjang, tapi karena keterbatasan waktu dan kerjaan kantor saya.. terpaka saya hanya upload yang saya tulis. and dont u know, yg saya tulis ini sdh 2 minggu ngendon di lappie saya tanpa ada kemajuan sedikitpun krn kedua hal yang telah saya sebutkan d atas.
Terima kasih untuk kesediaannya membaca part 7a yg sngt sedikit ini..
Best Regards,
VLeeRhysManciniMandy menatap jam dinding bergaya minimalis itu dengan sebal. Waktu menunjukkan pukul 8 malam, tetapi Reinhart masih belum menunjukkan tanda-tanda kedatangannya. Gadis itu memandang makan malam yang telah rapi ia siapkan di atas meja makan, rasanya jerih payahnya untuk pulang dari kantor lebih awal demi memasak semua hidangan tidak berharga sama sekali. Mandy kembali terpekur dan mengetuk-ngetuk meja pantry yang terbuat dari granit hitam, kemudian ia mengingat ada seperangkat perlengkapan piknik yang sepertinya tidak pernah digunakan di laci pantry kondominium itu. Senyum lebar terkembang di wajah asia-kaukasus cantik gadis itu, merencanakan sesuatu yang manis untuk Reinhart.
***
Reinhart membolak-balik dokumen tebal ditangannya, membaca dengan teliti serta mengkoreksi kata dan kalimat yang berpotensi dapat merugikan perusahaannya. Sebetulnya Reinhart merasa lelah dan bosan karena dari tadi siang hanya hal ini yang ia lakukan, tapi apa boleh buat.. karena perjanjian kerja sama dengan sebuah perusahaan kapal pesiar milik seoran milyuner berkebangsaan Yunani telah mendekati tenggat waktu hingga harus diselesaikan secepat mungkin.Kemudian, ketukan pelan terdengar dari pintu kayu ganda ruang kerjanya. Mungkin Doug, pikir Rein karena hanya tinggal mereka berdua di lantai 21 gedung itu, semua pegawai lain telah pulang tentu saja dengan pengecualian seorang petugas keamanan di lantai dasar.
"Masuk.." Reinhart menjawab ketukan itu tanpa melihat siapa yang datang, laki-laki itu hanya memusatkan perhatiannya pada dokumen yang diperiksanya, ia ingin cepat-cepat menyelesaikan semua pekerjaan ini.
"Ck... apa aku begitu tidak menarik dibanding kumpulan kertas tebal membosankan itu Rein?"
Reinhart mengalihkan perhatiannya dari lembaran kertas di tangannya, matanya menatap Mandy yang berdiri didepannya, gadis itu berkacak pinggang dengan tangan kirinya dengan penuh gaya sedangkan tangan kanan gadis itu menjinjing sebuah tas piknik besar. Reinhart tersenyum simpul dari balik dokumen yang dipegangnya, masih tidak mengatakan sepatah kata pun.
Mandy meletakkan tas piknik di meja besar yang biasa digunakan Reinhart untuk rapat internal di ruang kerjanya, kemudian gadis itu berjalan menuju Reinhart yang masih duduk di kursi kerjanya dan menatapnya dengan geli.
"Tidak merasa lapar?" Mandy sedikit membungkuk menatap Reinhart, kedua tangannya ditopangkan di atas meja kerja Reinhart.
"Sedikit.." Reinhart masih tersenyum geli menatap gadis itu.
"OK.. coba lihat hasil karyaku Rein.. mungkin kata-kata 'sedikit' itu akan berubah menjadi 'sangat'." Mandy berjalan kembali ke meja rapat, kemudian mengeluarkan kotak-kotak plastik yang berisi makan malam mereka.
"Falscher Hase, bienenstich, himmel und erde.." Mandy menyebut makanan yang dimasaknya dengan susah payah tadi sore satu persatu tanpa menyadari Reinhart yang berjalan dengan langkah pelan tanpa suara menuju ke samping gadis itu.
"Hmm.. cukup menggugah selera Mandy.." Rein berbisik pelan dari balik pundak Mandy, mengejutkan gadis itu dengan suaranya yang maskulin dan dalam. Gadis itu segera menoleh ke arah suara Reinhart yang berada tepat dibelakangnya.
"Tapi bagaimana kalau aku lapar bukan karena apa yang kau bawa itu, tapi karena ini..." Reinhart mengecup pundak gadis itu lembut, kemudian tangannya membelai bahu gadis itu dengan menggoda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets
RomanceTelah dibukukan. Sebagian part telah didelete. Salahkah apabila seorang ayah -walaupun tidak sedarah- mencintai anak yang diasuhnya, dan cinta itu bukan merupakan cinta antara anak dan ayah, cinta itu adalah sebentuk cinta yang penuh hasrat, cinta s...