"Sweetheart..." Reinhart berbisik lembut pada Mandy yang sedang sibuk di depan notebooknya. Laki-laki itu berjongkok di depan Mandy yang sedang duduk bersila dan memangku notebook, gadis itu terlihat sekali sedang merajuk.
Mandy pura-pura tidak mendengar dan tidak mempedulikan Reinhart dan sibuk mengerjakan sesuatu. Gadis itu membawa sisa pekerjaan kantornya yang tidak terselesaikan sore tadi karena Reinhart menyeretnya dan menggendongnya dengan paksa dari kantor. Setiap mengingat kejadian sore tadi di kantornya, Mandy meringis malu karena Reinhart mendatangi ruang direktur utama tempat dia bekerja untuk meminta dispensasi untuk pulang segera. Sang Direktur, yang ternyata sangat memuja Reinhart, sangat terkejut dan tidak enak hati mengetahui bahwa Mandy adalah bagian keluarga Adams yang merupakan salah satu keluarga terkaya di Jerman. Semua orang di kantornya bertepuk tangan dan menonton adegan dramatis itu plus Stephan yang terkikik geli melihat acara penculikan dramatis tersebut. Sahabat gay-nya itu melambai-lambaikan saputangan putih yang dimata Mandy terlihat seperti selembar celana dalam berenda dengan ceria. Sedangkan Reinhart dengan begitu tidak tahu malu, hanya tertawa pada tepuk tangan para rekan kerjanya
Mandy hanya melirik sekilas pada Reinhart, memonyongkan bibirnya, kemudian kembali memusatkan perhatiannya pada notebooknya.
"Makan tuh sikap diktatormu, Ayah..ups.. Rein."
Reinhart memutar matanya, berdecak geli, kemudian laki-laki itu menutup layar notebook yang terletak di paha gadis itu dengan lembut.
"Cukup Mandy, sekarang akhir pekan.. Waktunya untuk berlibur dan bersenang-senang"
Mandy mendelik kesal dengan Reinhart. Gadis itu segera bangkit dari posisi bersila di atas karpet tebal ruangan tidurnya, menghentak-hentakkan kakinya menuju tempat tidurnya.
"Hey, apa sih yang membuatmu ngambek seperti anak kecil honey? Ada yang ingin kubicarakan tentang pernikahan kita, mengenai perubahan nama keluargamu."
Astagaaa... Ayah benar2 ingin menikahiku dalam waktu dekat. Apa sih yang ada di dalam kepalanya? Sekumpulan bayi?
"Tadi siang, Mr. Karl, pengacara keluarga kita datang ke kantorku. Dia mengatakan kalau perubahan namamu tidak diperlukan. Kita bisa menikah sesegera mungkin honey..
Mandy menghentikan langkahnya, gadis itu menoleh pada Reinhart dan tersenyum mengejek.
"Jadi, apa yang kau ingin lakukan sekarang Rein? Pergi ke gereja dan menikah saat ini juga?
Reinhart mengedipkan sebelah matanya pada Mandy. Dengan langkah pelan ia mendekati gadis itu.
"Kalau itu yang kau inginkan Mandy... As your wish.."
Sekarang, jemari Rein bermain-main di helaian rambut Mandy, telunjuknya membentuk ikal pada helaian rambut gadis itu.
"Rein, kau ingin menikahiku dengan hanya modal memanggil pendeta saja? Maaf saja, aku wanita normal yang menginginkan pesta pernikahan yang mewah, cincin nikah berlian yang bisa membuat setiap wanita menoleh dan mendesah iri, dan bulan madu kelas VIP keliling dunia. Percuma saja aku menikahi komisaris Adams Corporation kalau aku tidak mendapatkan kemewahan yang sepadan karena menikahi laki-laki yang terlalu matang."
"Oh, Mandy.. Apakah itu yang kau inginkan sayang? Dengar, aku akan mengabulkan apa yang kau minta tadi. Kalau kau meminta semua aset yang kumiliki diubah menjadi atas namamu akan kupenuhi.."
Wajah mereka begitu dekat sekarang. Mandy menatap Reinhart dengan jenaka dan nyengir lebar mendengar ucapan Reinhart.
"Mmm, Terima kasih Ayah, ups.."
Akhirnya, kata-kata terlarang itu keluar juga dari bibir mungil Mandy. Dan sejujurnya, Mandy ingin sekali memanggil Reinhart dengan sebutan "Ayah" kembali, tapi entah kenapa Reinhart begitu alergi dengan panggilan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets
RomanceTelah dibukukan. Sebagian part telah didelete. Salahkah apabila seorang ayah -walaupun tidak sedarah- mencintai anak yang diasuhnya, dan cinta itu bukan merupakan cinta antara anak dan ayah, cinta itu adalah sebentuk cinta yang penuh hasrat, cinta s...