Part 14b

61.1K 2.6K 119
                                    

Marge tersenyum puas menonton dan membaca berita pagi ini.  Wanita tua itu menikmati sarapannya di salah satu panti jompo mewah yang dibayar Rein untuknya. Memang sangat tepat apa yang ia lakukan beberapa hari yang lalu yaitu mengirim surat tanpa nama ke media besar Inggris yang haus akan berita penuh skandal dan sensasional,  dan hasil sedahsyat ini tidak akan ia peroleh apabila ia mengirim surat kaleng itu ke media Jerman yang cenderung tidak tertarik dengan skandal murahan.  Sebelum ia pergi dari kastil Marge membawa beberapa foto yang ia ambil ketika Mandy dan Reinhart bermesraan dan juga ia mengambil foto pasangan itu ketika mereka  masih remaja dan bayi. Tidak lupa copy akte kelahiran Mandy dan juga copy dokumen pengalihan orang tua angkat ia bawa serta.

Kesemua dokumen itu ia kirimkan ke salah satu media Inggris yang paling gencar memberitakan skandal tokoh-tokoh terkenal, baik dari kalangan selebritis hingga tokoh politikus sekalipun. Wanita tua itu mengambil keputusan untuk mengirimkannya setelah ia mendengar dari salah satu pelayan kastil yang masih memberi info kepadanya mengenai Rein sedang pergi terburu-buru ke Inggris, dan Marge berasumsi bahwa kepergian mantan cucu tirinya itu  terkait dalam mencari Mandy.

Kemudian Marge mengubah saluran televisi ke Bloomberg Eropa, dan setelah menunggu beberapa saat dan memicingkan matanya, Marge melihat di running text bahwa saham perusahaan milik Adams Corp jatuh terjun bebas secara fantastis.

Ternyata media jerman cukup terpengaruh juga dengan berita yang berhembus kencang dari Inggris..

Marge tersenyum jahat, ia menikmati kesemuanya itu dengan senang. Ia tidak akan membiarkan pasangan itu berbahagia dengan begitu mudahnya, terutama Mandy.. pelacur cilik itu harus diberi pelajaran dan malu akan perbuatannya karena menggoda Reinhart.

***

Douglas bergerak cepat, setelah menonton dan membaca berita penuh skandal mengenai adiknya dan komisarisnya pagi itu, laki-laki itu memacu kendaraannya menuju hotel tempat Reinhart menginap. Dan yang ia temukan sekarang adalah Reinhart, Komisaris sekaligus calon adik iparnya, sedang mabuk di depan televisi. Botol-botol minuman keras bertebaran di meja ruang duduk kamar hotel. Dan Reinhart tersenyum sinting melihat kedatangan Douglas.

"Hai Doug, pasti kau menonton berita pagi ini.."

Reinhart mencoba bangun dari duduknya, tetapi ia kembali terjatuh. Douglas segera membopong Reinhart ke kamar mandi karena tahu sebentar lagi laki-laki itu akan muntah karena hangover. Kemudian ia menyiapkan satu wadah baskom air hangat yang ia pinta dari pelayan hotel, dan membenamkan wajah Rein ke dalam baskom.

"Ada hal yang lebih bodoh lagi yang bisa kau lakukan Rein?" Doug mengomel ketika selesai membenamkan wajah Rein ke baskom.

Rein mengusap wajahnya, ia ingin marah dengan apa yang dilakukan Doug kepadanya tetapi tidak bisa karena ia mengakui tindakan calon kakak iparnya sudah tepat.

"Lekas mandi, tubuhmu berbau alkohol dan aku tidak ingin tampang lusuhmu ditayangkan di semua media Eropa sekarang."

Doug mendorong Reinhart ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya dari luar.

"Handukmu sudah aku siapkan di luar, ambil sendiri Rein. Cepat mandi karena banyak hal yang harus kita bereskan akibat gosip murahan itu."

Douglas membanting pintu toilet dan segera menuju jendela kamar, laki-laki itu melongokkan wajahnya ke luar. Dan betul seperti dugaannya, di halaman parkir hotel beberapa mobil media cetak dan elektronik telah berada di sana. Beberapa wartawan menunggu di tempat parkir, dan Douglas yakin jumlahnya yang terlihat sekarang pasti tidak sebanyak yang telah menunggu di depan lobby hotel.

"The show must go on.."

***

Mandy memeluk kakinya sendiri dan membenamkan kepalanya. Semua yang ia takutkan terjadi juga dan gadis itu merasa putus asa. Jo melingkarkan lengannya pada Mandy dengan simpati. Mandy menceritakan semuanya pada Jo, semalaman Jo tidak tidur akibat mengobrol dan membahas masalah yang mereka hadapi sekarang. Dan Jo sangat mengerti dengan apa yang dirasakan Mandy, simpati pada gadis itu makin besar setelah semuanya telah selesai diceritakan oleh adik satu ayah tetapi lain Ibu yang baru ia ketahui kemarin.

SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang