Marah besar (?)

1.5K 164 4
                                    

*Bagian (y/n)

"S.Coups...! kau baik baik saja?" tanya para staf ke arah S.Coups.

"(Y/n)? Kau baik baik saja kan?" tanya photografer.
"Iya.. Kakiku hanya terkilir, karena aku berlari pakai heels" jawabku.

"Ke..kenapa kau menolongku?" tanya S.Coups bingung.
"Hah?! Seharusnya kau berterima kasih padaku" jawabku ketus dan langsung berusaha bangun tapi kakiku rasanya sakit sekali.

Skip!!

-di dalam mobil

"Kakimu baik baik saja kan?" tanya managerku.
"Sedikit memar, tapi aku baik baik saja" jawabku sambil melirik sedikit ke arah kakiku.

"Kalau Jun tau kau menolong S.Coups bahkan sampai melukai dirimu sendiri, pasti dia marah" kata managerku.
"Benar juga.. Rahasiakan ini dari dia ya??" pintaku.

"Sepertinya Jun sudah tau masalah kau terluka, tapi dia tidak tau sebabnya" jawab managerku sambil menyetir.

"Apa aku harus berbohong??" gumamku bicara sendiri.

Tidak lama aku sampai di gedung Intertainment, dan tanpa sengaja berpapasan dengan The8

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak lama aku sampai di gedung Intertainment, dan tanpa sengaja berpapasan dengan The8.
"Senior??" sapanya
"Hy.. Sudah lama tidak bertemu!!" jawabku senang.

"Woah.. Kakimu kenapa pincang??" tanyanya kebingungan.
"Ada kecelakaan kecil tadi.." jawabku sambil tersenyum.
"Oh begitu.. Seharusnya kau langsung pulang saja.. Kenapa datang ke sini?" tanyanya penasaran

"Kata manager-ku ada barang yang tertinggal, tidak usah khawatir" jawabku sambil menepuk pelan lengan The8.
"Aku tau, kau memang wanita strong!! Haha" ledeknya.
"Haha iya ya??" tanyaku sambil tertawa tidak iklas.

Skip!!

-Di rumah.

"Wanita strong?? Cih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wanita strong?? Cih.. Apanya yang strong?!" gumamku sambil tiduran di atas kasurku.

"A..akh!!" keluhku kesakitan.

"(Y/n).. Ini minum susunya, kau ini sudah berapa kali di bilangin kalau sedang tidak pemotretan jangan pakai heels yang tinggi" kata Ibuku marah marah sambil meletakkan susu di atas meja di dalam kamarku.

 Ini minum susunya, kau ini sudah berapa kali di bilangin kalau sedang tidak pemotretan jangan pakai heels yang tinggi" kata Ibuku marah marah sambil meletakkan susu di atas meja di dalam kamarku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya iya.. Baiklah" jawabku lemas.
Setelah itu ibu-ku langsung keluar dari kamarku.

"Kring~" ada SMS masuk ke handphoneku.

"Kenapa bisa terkilir? Aku dengar kau menolong seseorang, siapa?" isi SMS dari Jun.

"Aku menolong salah satu staf di sana" balasku.

"Maaf~~ Aku sudah berbohong..." gumamku.

"Apa Jun akan percaya?? Percaya tidak ya?? Tidak mungkin Jun sebodoh itu.." pikirku.

"Kring~" SMS masuk.
"Kalau begitu istirahat lah.. Besok aku akan datang ke intertainment-mu" Isi SMS dari Jun.

"Hah?! Dia percaya? Selamat~" kataku lega.

-Keesokan harinya

-di gedung Intertainment

"(Y/n).. Haters-mu berkurang!! Hebat!! Ada apa ya?? Kok bisa?" tanya manager-ku sambil tetap menatap ke arah leptop-nya.

 Haters-mu berkurang!! Hebat!! Ada apa ya?? Kok bisa?" tanya manager-ku sambil tetap menatap ke arah leptop-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagus kan kalau begitu" jawabku santai sambil berusaha bangkit dari dudukku.

"Iya sih.. Hm?? Ini artikel apa?? Sinyalnya kenapa lemot sih?!" gumam managerku, tapi aku tidak mendengarkannya.

"Aku keluar dulu ya.. Jun bilang dia akan datang" kataku sambil berjalan keluar dari ruangan manager-ku.

Saat di depan ruangan manager-ku, aku melihat ada Dino bersama managernya dari kejauhan.
"Dino!!" panggilku.
Reflek Dino nengok ke arahku dan melambaikan tangannya.

"Sepertinya dia sibuk" batinku.

Aku pun langsung bergegas untuk turun ke lantai bawah, sesampai di lantai bawah tiba tiba ada Jun yang baru saja memasuki pintu gedung Intertainment-ku.

"Jun!" panggilku, saat Jun melihatku dengan cepat dia berjalan ke arahku.

"Sret!" tiba tiba Jun menunjukkan sebuah artikel pas di depan wajahku.

"(Y/n) menolong S.Coups saat pemotretan, banyak fans yang berterima kasih ....??" bacaku.

"Yang kau tolong itu S.Coups? Bukan Staf??" tanya Jun dengan nada kesal.
"Ja..jangan marah Jun.." pintaku.

"Siapa yang marah?! Aku hanya tanya!" bentak Jun.
"I..iya.. Maaf aku berbohong.." jawabku dengan nada memelas.

"Kenapa kau melukai dirimu sendiri demi pria itu?! Aku tidak mengerti jalan pikirmu (y/n)" Kata Jun ketus.
"Aku tidak tau.. Tiba tiba saja kakiku berlari ke arahnya. Jangan salah kan aku" balasku.

"Lalu siapa yang harus aku salahkan? Kan yang membuatmu terluka dirimu sendiri" kata Jun lebih kesal lagi.

"Ini kakiku! Aku yang terluka! Kenapa kau yang marah marah? Ini kan urusanku! Tidak ada hubungannya denganmu" balasku kesal.
"Apa?" tanya Jun pelan.

"Walaupun dia jahat padaku, aku tetap tidak mau jahat padanya.. Kalau aku bisa menolongnya, kenapa tidak aku tolong?" jawabku dan seketika air mataku membendung.

"Kakiku sakit.. Kau pulang saja sana.. Aku harus ke managerku" sambungku pelan menahan tangisku dan dengan cepat langsung membalik badanku menuju lift.

"(Y/n).." panggil Jun tapi aku tidak peduli dan terus berjalan menuju lift.

"(Y/n)?? Kau kenapa??" tiba tiba di depanku ada Dino dan bertanya.
"Bantu aku ke lift.. Cepat!" pintaku ke arah Dino, di saat Dino melirik ke arah Jun.
"I..iya" jawabnya.

"Kenapa Jun semarah itu padaku??" pikirku.

Bersambung...
--------------------------^^
Hy.. Maaf baru update
Maaf klo ada typo..
Jangan lupa vote dan terima kasih..

Tunggu kelanjutannya ya..

Fake Love Story of an Artist (Jun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang