*Bagian (y/n)
Beberapa menit kemudian aku keluar dari rumahku, dan tidak lama aku melihat ada mobil berwarna merah yang berhenti di depan rumahku.
Dan ada seorang pria yang langsung bergegas keluar dari dalam mobil itu.
"Jun?" batinku."Kita harus bicara" katanya sambil berjalan ke arahku.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" tanyaku datar."Apa kau masih tidak mau berhubungan denganku?" tanyanya tiba tiba.
"Apa aku pernah bilang begitu? Malah kau kan yang tidak mau aku ganggu lagi, kau juga yang meminta untuk mengakhiri hubungan ini" jawabku.
"Aku?" tanya Jun kebingungan
"Manager-mu yang bilang padaku" jawabku tanpa melihat mata Jun."Manager-ku?! Apa apaan ini??" gumam Jun dengan nada kesal.
"Jadi maksudmu, manager-mu telah berbohong? Kenapa kau jadi menyalahkan orang lain?" tanyaku.
"Aku tidak.."
"Lagipula lebih baik begini, karir-mu bahkan menjadi lebih lancar, kau tidak membutuhkanku, aku benar kan?" kataku memotong kata kata Jun."Apa kau marah?" tanya Jun dengan nada pelan, seketika aku menghembuskan nafasku berat.
"Aku tidak marah.. Ini sudah malam, pulanglah" jawabku dan langsung membalik badanku."Aku merindukanmu!" kata Jun tiba tiba.
"Dheg!!" jantungku seperti terpukul."Aku tidak pernah memintamu pergi (y/n), aku di sini hanya ingin meminta maaf, karena waktu itu aku membentakmu, saat itu sepertinya aku.. cemburu" kata Jun dengan nada pelan.
"Cemburu??" pikirku.
"Aku menyukaimu.. (Y/n)" sambungnya tiba tiba.
"Deg! Deg!!"
Seketika air mataku keluar dan rasanya seperti ada yang menekan dadaku, aku sangat senang mendengar kata kata itu dari Jun, tapi.. Tiba tiba aku teringat kata kata manager Jun.
"Karena kami takut kalau hubungan scandal kalian di teruskan akan membawa masalah bagi perusahaan dan karir Jun akan hancur, bukan hanya Jun, semua yang bekerja atas nama Jun juga akan secara otomatis di keluarkan" ingatku.
"Kau salah Jun.. Mungkin kau salah mengartikan perasaanmu" jawabku sambil membalik badanku menghadap Jun.
"Apa?" tanya Jun
"Selama ini hubungan kita hanya hubungan palsu, kau dan aku tidak pernah ada kaitan apapun.. Dan sekarang hubungan itu sudah berakhir" jawabku sambil menunduk."Aku serius (y/n)" balasnya tegas.
"Aku juga serius.. Perasaanmu salah! Kau tidak pernah menyukaiku.. Karena aku tahu itu tidak mungkin terjadi" kataku."Kau.."
"Mulai sekarang kita hanya teman.. Terima kasih atas kerja sama-nya selama ini.. Jun" potongku dan dengan cepat langsung masuk ke dalam rumah."Ceklek!" suara pintu tertutup.
Air mataku tidak bisa berhenti dan rasanya sakit sekali karena menipu perasaanku sendiri. Aku tidak mau kalau Jun sampai menderita karena-ku, setidaknya aku harus membantu karir-nya. "Maaf Jun ini demi kebaikan-mu" batinku.
Skip
*Bagian Jun
Rasanya kepalaku seperti ingin pecah, seketika ada beribu ribu pertanyaan melewati otakku.
Dengan cepat aku mengebudikan mobilku menuju rumah, sesampai di rumah.
"Hyung.. Apa wanita bernama (y/n) akan datang lagi?" tanya adikku tiba tiba saat aku baru saja memasuki rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love Story of an Artist (Jun)
Fiksi PenggemarMembuat scandal cinta dengan artis terkenal sangat merepotkan, itu lah yang di rasakan (y/n), baru saja menjadi seorang model sudah mempunyai banyak haters. Apa yang akan terjadi pada (y/n) jika pada akhirnya dia benar benar mencintai Jun, artis yan...