Siapa dia?

1.6K 179 4
                                    

*Bagian (y/n)

"Oya.. Bertunangan itu karena saling mencintai. Apakah kalian saling mencintai??" tanya Jerry tiba tiba.

Seketika aku terbatuk saat sedang Minum, dan dengan kaget Jun langsung menatap Jerry tajam.

"Pertanyaan SkakMat!!" pikirku panik.

"T..Tentu saja!..." Reflek kata kata itu keluar dari mulutku, dan dengan tatapan bingung Jun menatapku.
"Aku.. Cinta.." sambungku ragu ragu.

"Ahaha.. (Y/n) lucu sekali" kata Ibu Jun sambil tertawa senang, tapi entah kenapa aku merasa Jun terus menatapku dengan tatapan aneh.

Skip!!

"Akhirnya aku pulang juga~" batinku saat berdiri di depan gerbang rumah Jun.

"Aku antar" kata Jun tiba tiba, sambil menutup pintu gerbang rumahnya.
"T..tidak usah! Aku bisa sendiri!" jawabku panik.
"Hm?" tanya Jun sambil menatapku lagi.
"Kenapa kau menatapku begitu? Kau ingin membunuhku?!" tanyaku bingung.

"Yang benar saja? Ayo pulang" jawab Jun, sambil membuka pintu mobilnya.

Selama di perjalanan hawa di dalam mobil Jun menjadi sangat menegangkan, rasanya seperti Jun terus memperhatikanku.

"B..berhenti!" bentakku dan reflek Jun memberhentikan Mobilnya.
"Kenapa?!" tanya Jun dengan nada kaget dan panik.
"Aku tidak bisa terus begini!! Ada apa denganmu Jun? Kau mau tanya apa?" jawabku Frustasi, karena aku merasa tidak nyaman.

"Hah? Tanya apa?" tanya Jun bingung
"Kau dari tadi menatapku kan? Aku tau kau mau bertanya sesuatu padaku" jawabku sambil menatap tajam Jun.

"Eh..? Begini, apa tadi jawabanmu serius?" tanya Jun tanpa melihat ke arahku.
"Jawaban..??" pikirku, dan saat aku melihat ke arah Jun.
"Kenapa wajahnya memerah?" batinku bingung.

"Hm.. Jawaban yang mana?" tanyaku datar, dengan cepat Expresi wajah Jun berubah drastis menjadi kesal dan langsung menatapku tajam.
"Apa kau bisa pulang sendiri?" tanya Jun ketus sambil menatapku seram.
"Ma..mana mungkin! Ini jalan raya!" jawabku panik.
"Kalau begitu, diam dan jangan banyak tanya" balas Jun dengan nada kesal.

"Ekh! Kenapa dia marah??" batinku.

SKIP!!

Tidak lama sampai di depan rumahku dan dengan cepat aku membuka pintu mobil Jun.
"Terima kasih" kataku datar tanpa melihat wajah Jun.
"Tunggu!" kata Jun tiba tiba sambil menarik tanganku.
"A..apa?!" kagetku

"Maaf.. Tadi aku membentakmu" Kata Jun sambil melihat ke arah lain.
"Hah? Kau bicara pada siapa?" tanyaku kesal karena dia tidak bicara sambil melihatku.

Dengan cepat Jun langsung menatapku.
"Padamu!" jawab Jun.
"Deg!! Deg" suara jantungku.

"I..iya.. Haha k..kalau begitu aku masuk ke dalam sekarang, kau juga langsung pulang saja, ini sudah larut malam, mengerti?" kataku salting.
"Iya" jawab Jun.
"Jun.. Lepas tanganku" pintaku sambil menunjuk ke arah tanganku yang di genggam olehnya.
"Eh.. I..iya" balas Jun dan langsung mengangkat tangannya dari tanganku.

Aku pun langsung keluar dari mobil Jun, dan dengan cepat Jun langsung mengendarai mobilnya lagi.

Skip!!

Besok harinya aku akan melakukan pemotretan di gedung model terkenal, dan rasanya sangat asing sekali.

Besok harinya aku akan melakukan pemotretan di gedung model terkenal, dan rasanya sangat asing sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku dengar di sini akan banyak model dan artis, aku sangat gugup" keluhku ke arah manager-ku.
"Iya.. Tenang saja (y/n).. Ini, minum air dulu" kata Manager-ku sambil memberikanku minuman.
"Terima kasih, oya.. Aku mau ke toilet dulu" jawabku dan langsung berjalan ke toilet.

Saat aku sedang menuju toilet, tanpa sengaja aku menabrak seorang pria dan menumpahkan air di atas kemejanya.
"A..aku minta maaf.." kataku dengan nada panik dan berusaha membersihkan kemejanya dengan sapu tanganku.

Dengan cepat pria itu menepis tanganku dan memegang pergelangan tanganku dengan kasar.
"Plak" suara tanganku.
"Kau tau? Kemeja ini sangat mahal" keluhnya sambil menatapku tajam.
"A..apa?" tanyaku bingung.

"Lepaskan tangannya!!" bentak seorang pria di belakangku, dan tidak lama menarik tanganku dari genggaman pria itu.
"Jun?!" kagetku.
"Wah.. Sudah lama tidak bertemu. Jun" sapa pria yang tadi aku tabrak ke arah Jun.
"Kau tidak pernah berubah S.Coups" jawab Jun dengan nada kesal.

"Kau.. Kenal dia??" tanyaku bingung.
"Dia artis yang satu Intertain dengan Hyejin" jawab Jun.
"Oh.. Jadi kau wanita yang akan bertunangan dengan Jun? Cepat atau lambat kau akan di buang olehnya" Kata pria yang benama S.Coups itu ke arahku.

"Tutup mulutmu!" bentak Jun.
"Cih.. Ada apa dengan sikapmu Jun? Dulu kau tidak pernah memperlakukan wanita seperti ini" jawab S.Coups.

Dengan cepat Jun mengambil gelas air yang ada di tanganku dan menyiram wajah pria itu.
"Sudah aku bilang, tutup mulutmu!" balas Jun ketus dan langsung menarikku pergi meninggalkannya.

"Jun?!" panggilku, dan Jun langsung berhenti berjalan.
"Kenapa kau menyiram wajahnya? Kau bisa dalam masalah" sambungku sambil menarik lengan Jun, tapi dia tidak menjawab pertanyaanku.

"Jun?" panggilku, dan tiba tiba dia memelukku erat sampai sampai membuatku sulit bernafas.
"J..Jun?!!" kagetku.
"Aku akan menjagamu, dan aku mohon jangan dengarkan kata kata orang itu, percayalah padaku" bisik Jun, seketika aku terdiam, aku merasa kalau Jun sangat takut sekarang.

"Aku tidak mengerti apa maksud kata kata Jun, tapi aku akan selalu bersamamu Jun" batinku.

Bersambung....
--------------------------^^
Hy.. Maaf lama update-nya.. Jujur aja susah banget mau bikin lanjutannya.. Efek gak ada inspirasi hehe 😂
Tapi akhirnya berhasil deh bikin lanjutannya.. Semoga kalian suka ya.

Jangan lupa Vote dan terima kasih udah mau setia menunggu dan membaca.
Maaf kalau ada typo dan mohon di tunggu kelanjutannya 😊😇

Fake Love Story of an Artist (Jun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang