"Paket satu, sekali waktu endorse dua barang yang beda gratis sticker line. Paket dua, dua kali waktu endorse dua barang beda, ambil barang permanen. Dan paket tiga, tiga kali seminggu endorse dan promote akun akan dapat gratis sticker line dan barang permanen," kata Jay menjelaskan dengan rinci dan wajah sungguh-sungguh.
"Paket tambahan, dapat brownies gratis kalau endorse di jam primetime," tambah Hanbin di samping Jay yang mengangguk menyetujui.
"Nggak mau nambah pake kuota dari Haylie counter?" celetuk Haylie yang ikut-ikutan, membuat Hanbin dan Jay mendelik karena perasaan tidak mengajak cewek mungil ini.
Hoshi yang sudah diserbu saat baru ada di koridor depan IPA 3 jadi tenganga-nganga.
"Eit, ada lagi," kata Jay maju, "promo DVD Ori Drama Korea, 45 ribu rupiah. Mau versi download? 7 ribu perfilm. Gambar jelas, HD, no blur no pecah. Pasti asik kalau nonton berdua homedate," katanya menggebu-gebu.
"Homedate mau makan apa hayo??? Makan brownies Bin Bun. Beli tiga dapat diskon 10%!" timpal Hanbin tak kalah semangat.
"Hoshi, jangan lupa. Mau lancar kan chattingan sama Jiyonya? Mau chat pake sticker lucu-lucu? Di gue aja. Selain kuota all operator gue juga terima pemesanan sticker line!" ucap Haylie sampai meloncat kecil.
"A, gue-" Hoshi masih melongo bingung. Ia merapatkan bibir, "Eung.... trust nggak nih?"
"TRUST LAH!" balas ketiganya kompak.
"Ahmad shop trust sejak 2014! Ada toko offline dan testi real dari para pelanggan setia!" jawab Jay dengan wayah meyakinkan.
Hoshi melengos pelan, "maksud gue, trust kagak nih Jiyo yang nyuruh?"
Hanbin, Jay, dan Haylie jadi terdiam. Ketiganya saling lirik dengan bibir terkatup rapat.
Hoshi menghela nafas panjang melihat, "minggir, minggir, gue mau jemput Jiyo," katanya ingin menerobos 'barikade' tiga orang itu yang segera menahan Hoshi dengan heboh.
"Endorse dulu!" tahan Haylie mendorong pelan Hoshi.
"Kak Hoshi si kakak futsal imut nan hits yang followersnya ribuan, ini kerja sama yang sangat menguntungkan," kata Hanbin dengan gaya berlebihan, "endorse, jadi langganan, promote. Elo bukan cuma dapat barang, tapi jalan lo mendekati Jiyo Gabriella akan semakin mu-lus."
"Myu-lus," ulang Haylie lebih menekankan.
"Ingat, Jiyo tim gue di okeydorkyo. Mau deketin Jiyo? Usaha dengan bantu usahanya," kata Jay meyakinkan.
"Elo semua ngapain sih?"
Sebuah kalimat membuat mereka terkejut dan menoleh. Wajah Hoshi merekah, agak melongokkan kepala. Untung saja di depannya yang benar-benar menutupi hanya badan Hanbin, jadi ia tak perlu kesusahan melihat ke pintu kelas II MIPA 3.
Dimana Jiyo terlihat dengan Wondi di belakangnya.
"Bukannya bantuin itu beresin di dalam," omel Jiyo mendekat. Tapi berikutnya jadi tersentak dengan mata melebar.
"Eh? Bintang Jepang?"
"Ha? Siapa?" tanya Hanbin bego, menoleh kanan kiri.
"Hoshi artinya Bintang di Bahasa Jepang," bisik Haylie menyeletuk.
"Kok ambigu bintang Jepang," komentar Jay tanpa dosa.
Hoshi melirik ketiganya, melengos dan memandang Jiyo. "Tadi janjinya apa? Makanya gue jemput," katanya berusaha menormalkan suara tidak terdengar kesal. Atau tepatnya, cemburu.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Hallyu ✔ ✔
Teen Fiction"Andai aja kisah cinta gue semanis drama Korea................" Kalau fangirl k-drama jatuh cinta bukannya mirip drama Korea yang ada dia malah bingung apa benar ini cinta beneran atau cuma baper efek dari drama yang dia tonton? Beda lagi dengan si...