Seu Meul Set

69K 10K 1.4K
                                    




Jiyo mengepalkan tangan, berjalan cepat menuruni tangga. Gadis itu sesak begitu saja. Ia selama ini kerap kali membayangkan bisa menonton drama Korea berdua dengan cowok yang ia suka, dengan berbagi earphone dan kepala saling bersandar. Dan hal itu dilakukan cowok itu.... dengan gadis lain.


Ha. Lucu. Cowok itu bisa cemburu pada Dika, bahkan Wondi sekalipun. Tapinya nyatanya dia sendiri yang di luar batas.



Suara gluduk keras membuat Jiyo memekik kaget setengah mati, refleks memejamkan mata. Gadis itu terkejut. Ia langsung berlari sampai ke tepi koridor, mendongakkan kepala begitu saja. Melihat awan mendung.

"Dokkaebi...." rengek gadis itu sudah ingin menangis.


Nih, kan. Gara-gara Hoshi nih! Goblin Ahjussi tau Jiyo dibikin sakit hati.


Jiyo menghela nafas. Seru juga nih kalau ujan. Dia bisa basah-basahan biar cewek itu bisa mengeluarkan air mata yang ia tahan, hingga air hujan yang menyamarkannya.

Dan juga, biar kayak Cha Eun Sang yang diputusin Kim Tan di ujan-ujan. Siapa tau, ada cowok kayak Kim Woo Bin yang tiba-tiba datang untuk ngehibur Jiyo.


Jiyo tersenyum miris sendiri. Menyadari bahwa memang harusnya sejak awal ia tetap seperti ini. Hanya memikirkan para Oppa drakor dan baper pada tiap episode yang ia tonton. Kenapa juga Jiyo harus merasakan sesuatu pada cowok itu?

Drakor memang sering membuat hati Jiyo sesak, bahkan sampai menangis. Tapi setidaknya, akhir cerita selalu melegakan. Dan bagaimana dengan keadaan nyata begini? Apa akhir kisahnya akan berubah baik jika Jiyo dibuat menangis?


Jiyo merasakan seseorang mendekat di belakang punggungnya, membuat gadis itu menoleh ke belakang. Jiyo tersentak, tertegun pemuda itu agak terengah kecil mendekat menghampirinya dengan wajah jelas panik.

Kayak abis ketauan selingkuh.

Padahal kan mereka belum pacaran.


Jiyo mendesah keras, membuang muka dan ingin beranjak tapi Hoshi segera mengambil tangan gadis itu menggenggamnya.

"Jiyo," panggil Hoshi menahan. Pemuda itu merapatkan bibir sejenak, "mau kemana?" tanyanya agak bingung harus mengatakan apa.

"Nyari Bams, utangnya udah nunggak," jawab Jiyo datar. Matanya mengindari pandangan pemuda itu.

Hoshi agak kikuk, tapi kemudian selangkah maju dan tak melepaskan genggamannya. "Gue temenin?" tanyanya menawarkan diri.

"Nggak perlu," jawab Jiyo agak sewot.

Hoshi memandangi gadis itu lekat, membuat Jiyo mengumpat dalam hati dan menghindari tatapannya. Hoshi mendesah pelan, "Tadi... gue sama Erin—"

"Gue nggak peduli," potong Jiyo segera, tak ingin mendengarkan apapun tentang hal itu. Walau ia tak bisa menahan diri lanjut menyindir, "seru banget ya dramanya? Asik banget kayaknya."

Hoshi mengulum bibir, walau kemudian malah ingin tersenyum. 'Enak juga dicemburuin,' batinnya sekarang jadi kesenengan.

"Tadi lagi nonton bareng sama yang lain juga, nggak berdua aja," kata pemuda itu dengan nada menjelaskan perlahan, "sambil nunggu pengumuman remed, gue ke kelas IPS 1..."

2A3: Hallyu ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang