Set

100K 12.5K 3.5K
                                    


Yena melangkah keluar kelas lebih dulu saat bel istirahat berbunyi. Cewek mungil dengan rambut bob itu berlari kecil karena sudah punya janji dengan teman-temannya yang mengirim pesan bahwa sudah lebih dulu keluar kelas.

Saat melewati tangga menuju lantai dua, ia menoleh. Melihat gerombolan yang ingin ia datangi sudah terlihat.

"Nanaaaaa!!!!" panggil salah satu dari mereka, seorang cowok berkulit putih dengan mata sipit dan pipi bulatnya. Melambai riang menyapa.

"Ochiiii!!!!!!" balas Yena dengan gaya dua anak TK bertemu di wisata sekolah.

Ia berlari, dengan cowok yang dipanggil Ochi tadi juga berlari ke arahnya. Sudah seperti film picisan saat dua peran utama berpisah lama lalu bertemu lagi. Saat bertemu saja, keduanya kompak bergandengan dua tangan, melompat-lompat kecil riang seperti anak-anak.

"Eh gue ikut donggg," rusuh seseorang nimbrung, melompat-lompat kecil ingin bergabung. Cowok dengan garis wajah keturunan Jepang itu seakan tak mau ketinggalan.

"Apasih lo nggak cocok imut, goblok," umpat seorang cewek tinggi berponi rata, menabok cowok itu pergi. "Ini juga anak dua. Lo bisa nggak nggak usah jadi Mail-Jarjrit dulu kalau ketemu?" katanya pedas mengomentari Yena.

"Apasih Je, PMS ya lu," kata Yena jadi memanyunkan bibir. "Kan gue sama Hoshi dah lama nggak ketemu," kata Yena beralasan dengan drama.

Cowok putih tadi langsung menggangguk mengiyakan, "gue liat elu mulu soalnya," katanya menunjuk Jeje tepat di wajah.

Jeje langsung menepis tangannya, ingin maju mengamuk sebelum sosok jangkung Yogi terlihat menarik cewek itu. Dengan Jeka yang datang-datang kebingungan teman-temannya sudah ribut di depan tangga.

"Udah, udah. Maklumin aja. Dia abis ditolak anak baru," kata si Jepang Yuta mengibaskan tangan, segera beranjak pergi saat Jeje mengumpat dan ingin meraih rambutnya.

"Lah iya? Emang lo ngapain?" tanya Yena berbalik, melebarkan mata langsung ingin tau. Jeje mencibir, tak mau menjawab di koridor begini.

"Udah Je, lo mah main SIMS aja nggak usah naksir cowok," kata Jeka dengan nada mengajari, membuat Jeje mencoba menarik nafas sabar.

"Eh anak baru yang mana dah? Yang kayak kuda itu?" tanya Hoshi menyeletuk tanpa dosa, membuat Jeje menoleh cepat langsung menaboknya.

"Iya juga. Dia kalau ketawa kayak kuda," kata Yogi menambahi.

"Anak baru udah dibully aja ya lo," kata Jeje mengomel.

"Uuuuu gebetannya marah uuuu," goda Yuta heboh, langsung diikuti Jeka di sampingnya. Dan Yogi juga segera membeo meramaikan.

Merasa ada yang kurang, Hoshi menoleh ke tangga menuju lantai dua dimana keberadaan koridor IPS. Tepat saat seseorang menuruni tangga dan menoleh tak sengaja membalas tatapannya.

Hoshi refleks tersenyum menyapa, "Eh Kak Erin," katanya ramah.

"Eh Kak Hoshi," balas gadis cantik itu menuruni tangga.

"Rin, Rin, masa anak baru lo dikatain kuda sam Ochi," kata Yogi langsung mengadu, menunjuk Hoshi yang mendelik. Memberitahukan Erin yang menjabat sebagai ketua kelas 11 IPS 1.

"Rin, Rin, masa Jeje naksir sama anak baru lo," kata Hoshi menyahuti, membuat Jeje yang namanya disebut segera melotot.

"Kok gue sih? Gue diem!" kata Jeje galak.

"Rin mau gabung nggak? Mau ke warung depan cobain Indomie kornet," kata Yena mengajak.

"Kalian nggak nungguin Ryan? Masih nyelesaiin tugas tuh," kata Erin menyebutkan satu anggota yang kurang dari kumpulan ini.

2A3: Hallyu ✔ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang