"WAN IH PACARAN MULU LO INI JUALAN WOI!"
Jay yang sedang bicara serius dengan Mauryn jadi mendecak dan menoleh, memandang Jiyo yang mencuatkan bibir membawa totebag agak besar sendirian. Di sampingnya ada Faili yang sibuk membuka-buka buku jurnal melihat hasil penjualan toko online mereka. Walau Faili agak menjauhkan diri malu sendiri mendengar amukan Jiyo begitu.
Jiyo mendengus melihat Jay malah kembali memandang Mauryn. "Ck. Kenapa sih temen-temen gue sekali ketemu pacarnya langsung lupa temen," dumel gadis itu sebal.
"Si Mauryn kemaren nubruk tiang bendera kak," celetuk Faili membuat Jiyo tersentak, "kayaknya matanya agak rabun gitu, jadi Kak Jay ngecek."
"Dih sejak kapan Jay jadi dokter mata?" tanya Jiyo mengomel.
Faili meringis, "ya.... namanya juga pacar...." katanya membela. "Coba deh Kak Jiyo punya pacar. Pacarnya kena kuah soto dikit aja pasti cemas."
Jiyo jadi makin mendelik, "oh lo lagi nyindir gue Fai?! Iya? Mentang-mentang lo nggak jomblo gitu?"
Faili segera mengatupkan bibir dan memundurkan diri. Gadis itu mengerjap-ngerjap jadi takut. Ia berdehem kecil, "Kak Jiyo... lagi bete ya?" tanyanya hati-hati.
"Ck. Itu tuh tuh Fai si Jevon bego banget dia ngebatalin download film gue padahal udah 90% tau nggak mau nangis aja rasanya!" jawab Jiyo langsung ngegas dengan wajah ingin merengek. "Padahal udah episode akhir sekarang malah mau download nggak bisa nih gue harus ngantarin ni dagangan terus rapat sama kalian gimana gue nggak kesel!? Padahal gue mau nonton abis rapat tapi gara-gara pacarnya Jane yang otaknya abis salto belakangan jadi gini!"
Faili memeluk buku jurnal di tangannya, makin menarik diri takut. "Eung... minta tolong Kak Teyong downloadin aja..." katanya memberi saran.
"Mana mau cowok lo!" jawab Jiyo sewot membuat Faili kembali merapatkan bibir. "Anak-anak lain juga lagi sibuk masing-masing. Ih besok udah bagi raport aja padahal wifi sekolah tuh kenceng banget kesempatan gue buat download drama dah abis sekarang! Ditambah si Jaelani lama banget gue makin nggak ada kesempatan gini caranya!!!"
Faili merapatkan bibir. Bingung antara mau kasihan prihatin atau jadi takut dan segera memanggil Theo meminta perlindungan jikalau nanti giliran Faili yang jadi target amukan Jiyo.
"Berisik lo pentol korek Ji Eun Tak."
Jiyo dan Faili terkejut, refleks menoleh. Mata bundar Jiyo melebar kaget melihat Hoshi berjalan mendekat dengan Yogi dan Jeka. Hoshi memberi tanda agar keduanya lebih dulu, membuat Yogi dan Jeka berbelok ke arah kantin meninggalkannya sementara Hoshi berjalan lurus mendatangi Jiyo yang agak mencuatkan bibir.
"Apa itu?" tanya Hoshi menggerakkan dagu ke arah tote yang dibawa Jiyo.
"Pesenan customer. Jay nih nggak mau bawain," adu Jiyo manja, membuat Faili jadi tersadar kini berada di antara dua orang ini.
"Sini," kata Hoshi tanpa menunggu jawaban mengambil alih tas dari tangan Jiyo. "Kenapa lo ngomel? Ada yang ngutang lagi?"
Faili merapatkan bibir, jadi mundur dua langkah dan memeluk buku jurnalnya. Gadis itu melirik Jay yang merunduk memperbaiki poni Mauryn dengan Mauryn yang masih mengadu –sok- manja. Ia melirik ke kanan, melihat Jiyo kini juga sama mengadu dan menciut imut.
Faili menghela nafas pelan.
"Download gue dirusakin sama Jevon padahal udah mau selesai. Terus itu tuh Jinan lama banget pake pacaran segala," gerutu Jiyo mencuatkan bibir sebal. "Gue jadi nggak bisa download drama banyak."
"Yaampun drama doang," kata Hoshi membuat Jiyo mendelik.
"He lo juga nonton ya!" sahut Jiyo sewot, membuat Hoshi langsung menoleh pada Faili yang membelalak.
"Ha? Kak Hos-"
"Nggak, nggak," elak Hoshi segera sebelum Faili bertanya. Hoshi menoleh pada Jiyo dengan delikan, "apaan sih, gue cuma liat dikit bukan nonton."
Jiyo mencibir, "emang lo pikir gue nggak liat kemaren lo ngelike-in poto-potonya Park Boo Young?" tanyanya membuat Hoshi tersentak kecil.
"Dih, ngestalk," sahut Hoshi membela diri.
"Cih, sorry ya. Lewat kok di home gue," kata Jiyo mencibir. "Makan tuh Do Bong Soon."
Hoshi mendecih kecil, menoleh pada Faili yang melongo bingung. "Dia abis makan apa sih?" tanyanya yang hanya dibalas ringisan kecil Faili.
Hoshi mendengus, kini maju selangkah mendekat pada Jiyo yang memanyunkan bibir bawah. "Drama apaan? Sini gue yang download," katanya membuat Jiyo tersentak. "Atau minta sama Erin aja, dia juga ngoleksi."
Raut wajah Jiyo langsung berubah yang awalnya hampir berbinar. Gadis itu mencibir, "hm. Biar ada alasan lo modus," katanya menyindir.
"Yaampun lo kenapa sih? PMS? Sakit banget perutnya? Lagi deres ya?" celetuk Hoshi membuat Faili melotot kecil cowok ini menantang sekali.
Jiyo memicingkan mata, menatap pemuda itu sok sinis.
Hoshi memandangi gadis itu. Ia kemudian mendesah berat dan kembali maju, mengangkat tangan menepuk kepala gadis itu pelan. "Jevon kan nggak sengaja, si Jay juga kayaknya ada masalah gitu sama ceweknya. Sabar kenapa sih?" kata pemuda itu menenangkan, menurunkan intonasi jadi lebih rendah sambil mengusap puncak kepala Jiyo.
Pundak Jiyo jadi menurun, mendesah pelan. "Nyebelin sih..." katanya kini menciut kecil.
Faili mendadak merasa jadi pot bunga di pojokan yang tak berarti.
"Yaudah nggak usah ngamuk mulu. Bukan masalah besar juga kan?" kata Hoshi mengacak lembut rambut Jiyo, membuat gadis itu kini jadi merona.
Faili merapatkan bibir, mengalihkan wajah berharap ada cowok ganteng lewat jadi setidaknya ia merasa lebih baik sekarang.
Tapi hape gadis itu bergetar membuat Faili tersentak dan segera merogohnya. Membaca pesan masuk.
Gadis itu terkejut, refleks mendongak. Memandang Hoshi dengan mata melebar. Gadis itu terpaku, jadi kembali chat di grupnya itu.
Saeron: udah tau? Lagi rame kak hoshi ips 3 sama miss jessie...
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Hallyu ✔ ✔
Teen Fiction"Andai aja kisah cinta gue semanis drama Korea................" Kalau fangirl k-drama jatuh cinta bukannya mirip drama Korea yang ada dia malah bingung apa benar ini cinta beneran atau cuma baper efek dari drama yang dia tonton? Beda lagi dengan si...