"Jek," panggil Jeje membuat Jeka menoleh dengan alis terangkat, "temen lo napa dah?" tanyanya menggerakkan dagu pada cowok yang duduk disamping Jeka dan melamun sedari tadi.
Jeka menoleh tenang, "Dah ditagih utang kali," jawabnya cuek. "Elo mah dia diem dikit dikhawatirin lah gue diem nggak pernah lo peduli," lanjutnya mendramatisir.
Jeje memutar bola mata, "gue balik tanya. Emang lo pernah diem?" tanya cewek berambut panjang itu menantang.
Jeka mengangkat alis, tapi kemudian meringis. Kedua anak 11 IPS 1 ini sedang makan di kafe Mixme dekat sekolah mereka.
Bersama seorang lagi. Yang sedari tadi sudah larut sendiri pada dunianya duduk di samping Jeka.
"Eh, Ju."
Jeje, atau bernama lengkap Juvanka Ayuna, terkejut cowok itu tiba-tiba memanggil namanya dan menegakkan tubuh.
"Goblin apaan sih?"
"Ha?" Jeje melongo begitu saja. "Napa lo tiba-tiba nanya itu?"
Cowok itu menarik nafas lalu mendesah. "Gue jadi penasaran...." gumamnya pelan. "Kata Bobi dia tuh korban drama Korea... pasti selera cowoknya tinggi," katanya jadi bicara sendiri.
Jeka dan Jeje saling pandang dengan kening berkerut dan wajah bingung.
"Dia siapa?" tanya mereka kompak.
Cowok itu mengangkat alis, jadi melirik kedua temannya. "Mau tau aja," jawabnya singkat sok rahasia.
Jeje jadi mencibir, "bukannya kemaren lo mau ngegas anak IPA ya?"
Cowok itu balas mencibir, "gagal," jawabnya singkat.
Jeka menertawai itu. "Mana idnya? Sini gue selip."
"Si anjir," Jeje langsung menabok kepala cowok itu keras. "Mending lo terjun ke jurang aja deh, Jek," kata cewek itu jadi emosi.
Padahal cowok bernama Jeirandi Kahendra ini ganteng. Gantengnya ketulungan. Jabatannya kapten basket. Keren sekali. Tapi kalau udah sama teman-temannya gini... si kapten basket idola cuma cowok bobrok yang hobi minta ditabok.
Jeka mencuatkan bibir, menoleh lagi pada teman lelakinya. "Eh siapa sih nyet? Gue juga ada ngincer anak 2A3 loh," katanya belagak mengancam.
Cowok itu menoleh, lalu mengangkat sebelah alis. "Yang mana anjir," tanyanya mulai waspada.
"Yang galak galak gemes," jawab Jeka tersenyum seperti dimabuk cinta membuat Jeje mengeluarkan lidah enek.
Kalimat itu membuat cowok bermata sipit dengan pipi bulatnya tersebut melebarkan mata dan menegakkan tubuh. "Ha? Siapa?"
Ia makin was-was. Galak? Gemes? Galak dan gemes. Dua kata yang menggambarkan Jiyo Gabriella, nama perempuan yang membuatnya terpikirkan tak tenang begini. Jiyo punya pipi chubby dengan mata bundar yang membuatnya terlihat menggemaskan. Tapi sekali membuka mulut gadis itu galak bukan main.
"Bobi kali Bobi," celetuk Jeje sebelum Jeka menjawab.
"Bobi tuh bobrok bobrok najis," kata Jeka mendelik sebal.
"Cocok dong sama lo?" tanya Jeje dengan mata melebar seakan berbinar.
"Cocok jadi peliharaan gue? Hehe iya," jawab Jeka menyeringai.
"Ah suka gitu sama temen satu kandang," kata Jeje mendorong pelan Jeka.
Tak mendengarkan dua orang itu yang lanjut bertengkar, cowok yang duduk di samping Jeka tersebut jadi kembali memikirkan gadis itu. Memang, banyak cewek 2A3 yang jadi incaran dari kelas lain. Ambil saja contoh June yang menggaet Rosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
2A3: Hallyu ✔ ✔
Novela Juvenil"Andai aja kisah cinta gue semanis drama Korea................" Kalau fangirl k-drama jatuh cinta bukannya mirip drama Korea yang ada dia malah bingung apa benar ini cinta beneran atau cuma baper efek dari drama yang dia tonton? Beda lagi dengan si...