Ting tong....
"aku bukain pintunya dulu. "ucap taeyong meninggalkan meja makan menuju pintu rumah.
Taeyong segera membuka pintu rumah dan nampak seorang wanita paruh baya yang tidak lain nyonya lee.
"oh, leera! Kok bisa disini? Diajak sama taeyong? Ga biasanya kamu bawa temen selain 4 semprul itu yong?. "tanya nyonya lee.
"ish, baru pulang ngomel. "ucap taeyong.
Leera langsung menyenggol lengan taeyong dan melototkan matanya, taeyong juga melototkan matanya ke leera, seakan mereka mengerti bahasa mata.
"jangan gitu kali sama orang tua. "bisik leera.
"ck! Diam aja bisa gak?. "sentak taeyong.
"loh kok pada bisik bisik sih? Ada apa?. "potong nyonya lee.
"eum,, gaada apa apa kok, ehh tadi saya ketemu taeyong pas mobilnya menabrak pohon jadi saya tolong saja dia. "jelas leera.
"taeyong! Kamu kecelakaan? Tapi kamu gapapa kan?. "
"ihh, iya gapapa ma! Udah deh mama ngapain sih masih disini? Biasanya juga masuk ke kamar dan kerja lagi. Jangan karena ada temanku aja sikap mama baik. "sentak taeyong sambil masuk ke kamarnya.
"leera, maafin taeyong ya, dia malah nunjukin sifat buruknya ke kamu. "kata nyonya lee.
"eh-eh iya, gapapa kok. Emangnya taeyong gitu ya setiap hari?. "
"iya, biasa. Tolong kamu temuin taeyong ya di kamarnya, bisa bisa dia malah ngehancurin barangnya kalo lagi marah kayak gini." mohon nyonya lee dibalas anggukan oleh leera.
Leera lalu masuk ke kamar taeyong perlahan dan hampir tidak menimbulkan suara. Bau maskulin sangat menusuk di hidung leera.
Saat memasuki kamar taeyong, kamarnya sungguh sangat bergaya classic namun vintage. Disini kebanyakan didominasi warna hitam, putih, abu abu, dan merah.
Dilihatnya meja belajar taeyong yang sangat rapi seperti belum digunakan sama sekali. Lalu tempat tidurnya yang bersprei putih juga masih rapi, disana terdapat sebuah boneka yang menurut leera feminim.
Di meja sebelah tempat tidurnya terdapat putung rokok yang berserakan. Di sebuah kursi terdapat jaketnya yang habis digunakan ditaruh secara asal asalan. Dan satu bingkai foto yang terjatuh, kacanya berserakan kemana mana.
Leera takut taeyong akan menginjak pecahan kaca akhirnya, ia memutuskan untuk membersihkan kaca tersebut.
Foto yang jatuh ini menampilkan seorang wanita paruh baya yaitu nyonya lee, satu pria tua yang dikira leera adalah tuan lee, satu lagi pria yang tidak leera kenal. Ini seperti foto keluarga.
Srekkk
Suara pintu dari arah balkon terbuka dan menampakkan taeyong dengan wajah lelahnya dan tangan yang menggenggam rokok langsung melotot ke arah leera.
Ditariknya tangan leera dengan kuat untuk menjauh dari pecahan kaca dari foto tersebut. Leera terus berusaha melepaskan genggamam taeyong yang terasa sakit.
Dikiranya taeyong akan membawa leera ke luar kamar, namun taeyong malah membanting tubuh leera dipintu kamar lalu menamparnya sekencang mungkin.
Panas adalah satu kata mewakili pipi leera yang kena tamparan dari taeyong. Tidak segan segan, taeyong akan menonjok muka leera namun lolos, karena taeyong tidak memukul leera tapi memukul pintu kamar.
"kenapa masuk kamarku tanpa ijin? Ha! Katakan!. "seru taeyong dengan nafas yang masih memburu.
"a-aku hanya disuruh ibumu untuk menemuimu. Karena dia takut kau akan menghancurkan barang barang dikamarmu. "jelas leera.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy-Lee Taeyong
Fanfiction"Lee Taeyong! Badboy disekolah! Nakal, kaya, ganteng, idaman seluruh cewek, sayangnya dia kurang kasih sayang! " kimleera ©2017