01.45 am
Angin dingin mulai masuk melewati jendela kamar. Cahaya bulan yang tak cukup untuk menghentikan suasana suram. Dibalik cerita panjang ini masih terdapat banyak misteri. Hingga satu persatu pun mulai terpecahkan.
"Tidurlah, ini melelahkan untukmu. Aku akan pastikan kau bisa kembali. "
"Lalu kau? Tetap disini menjadi mafia? Kau pikir itu keren? "
"Sangat keren, aku tidak perlu sekolah lagi. Aku sangat menikmati permainan mereka. "
"Ayo kita kembali bersama-sama. " ucap Leera penuh penekanan sembari menggenggam jari Taeyong.
"Sepertinya tidak bisa, aku dibawa mereka waktu itu, bukan tanpa alasan. " balas Taeyong sendu dan mulai mengusap kepala Leera.
"Lalu, bisakah kau jelaskan alasan macam apa itu? "Ucap Leera dengan wajah penasarannya.
"Sebenarnya, dia yang aku sebut ayah disini adalah pamanku. Ayahku menolak mengikuti jejak kakekku menjadi mafia. Namun dia lupa, jika dia menolak ada hal yang harus dibayar, mungkin itu aku. " jelas Taeyong kepada Leera.
"Lalu jaehyun? " tanya Leera lagi.
"Jaehyun bukanlah mafia seperti yang kau bayangkan, kakeknya bekerja sama dengan kami. Setelah jaehyun diserang, dan pamanku tau tentang nya, dia dikembalikan ke kakeknya. Jaehyun tetap disini karena dia tau kau menghilang. " Jelas Taeyong panjang lebar.
"Tapi kenapa kalian jadi bermusuhan? "
"Jaehyun terus saja berusaha mengalahkanku. Dia geram kepadaku saat mendengar kabar hilangnya dirimu. Dia menyelesaikan study disini dengan nilai sempurna. Dia bahkan menjalani latihan para mafia. Dia memulai bisnis dengan para mafia serta agen rahasia dengan koleksi bikininya.
"Koleksi? Bikini? "
"Itu bukanlah bikini biasa, mata mata serta agen rahasia akan memakainya saat memancing hasrat musuh. Dan, itu bisa sebagai kamera, penyadap, pelacak, tembak laser, dan alat tersembunyi lainnya yang telah mereka sepakati. "Jelas Taeyong sembari menatap Leera.
"Wah kalian memang terbaik dalam hal menyulitkanku. " sangga Leera ketus kemudian beranjak meninggalkan kamar.
Hingga sebuah tangan yang penuh penekanan menghalangi pintu yang akan dibuka oleh Leera. Wajah putih pucat dengan rahang yang tegas cukup membuat Leera tersentak sesaat. Langkah Leera terhenti dan menatap wajah Taeyong dengan ketus.
"Siapa yang mengijinkanmu keluar kamar sekarang? " ucap Taeyong dingin dengan mata yang sinis terhadap Leera.
"Apa aku harus meminta ijin? Kepadamu? " ucap Leera sambil tersenyum mengintimidasi Taeyong.
"Ya, karena kau, miliku. Kembalilah ke tempat tidurmu sekarang. " Ucap Taeyong sinis diikuti oleh Leera dibelakangnya.
"Kau masih saja keras kepala, semaunya sendiri, kau kira aku.... "
Duarrr!!
Dengan sigap taeyong meraih Leera dan bersembunyi disamping tempat tidur. Leera nampak sangat terkejut dan nafasnya tidak teratur. Taeyong merangkul Leera sembari mengeluarkan pistol dari saku celananya.
"Aku akan mengeceknya. "Kata Taeyong dingin yang langsung beranjak dari tempatnya untuk menemukan pelakunya.
Taeyong keluar dari kamarnya menuju halaman belakang. Sangat gelap dan juga sunyi, hingga sebuah pistol mendarat di pelipis kepala lelaki berambut coklat ini.
"Apa yang kau lakukan, Jung Jaehyun? "Ucap Taeyong dingin sembari menodongkan pistol dipelipis Jaehyun.
"Kenapa kau tidak memberitahuku saat kau menemukan Leera? Brengsek! "
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy-Lee Taeyong
Fanfiction"Lee Taeyong! Badboy disekolah! Nakal, kaya, ganteng, idaman seluruh cewek, sayangnya dia kurang kasih sayang! " kimleera ©2017