17

5.6K 478 57
                                    

Leera segera melepaskan tautan mereka dengan paksa, namun nihil. Lelaki yang 2 tahun lebih tua darinya, lelaki yang membuat hidupnya berantakan lagi, lelaki yang bahkan sudah memulai lembaran hidup baru baginya.

Leera akhirnya melepas ciuman taeyong dengan sigap saat dering ponsel taeyong berbunyi. Taeyong segera mengangkat ponselnya yang tertera nama "ayah"

"hallo? "

"TAEYONG!!!! CEPAT KEMBALI KESEKOLAH!!"

"apa? Ayah disekolah? Untuk apa? "

"JANGAN BANYAK BICARA!! BAWA GADISMU ITU!! "

tutt tutt tutt

Taeyong mengusap rambutnya kasar dan berdecih untuk sekian kalinya. Taeyong menatap leera yang juga sedang menatapnya. Ia tau apa yang dimaksud ayahnya adalah leera.

"ikut aku. "ucap taeyong sambil menarik tangan leera dengan kuat agar mengikutinya.

"lepaskan... Kau akan membawaku kemana? "ucap leera.

"kita harus kembali ke sekolah, ada sedikit masalah dan kau harus ikut dengan ku... Yuta dan raerim akan menjaga ibumu. "ucapnya dengan nada membentak.

Dengan cepat taeyong membawa leera menuju mobil dan mulai menyalakan mobilnya. Dia tahu ada kejadian yang mengkhawatirkan di sekolah hingga ayahnya menyuruhnya kesana. Dia juga berfikir ini ada hubungannya dengan leera. Apa karena ciuman tersebut?

Dengan kecepatan maksimal taeyong kembali terbawa pada suasananya. Ia tidak mendengarkan apapun yang keluar dari mulut mungil leera.

Yang dia pikir adalah orang yang sedari tadi terus menghubunginya. Dengan berat hati dia mengangkat ponselnya yang terus berdering.

"ada apa?! Kau ingin membuatku semakin terlihat buruk? Kau pasti tahu tadi ayah menelfonku! "

"hei, tenanglah... Kau tidak perlu khawatir seperti itu. Aku memang yang memberitahu ayah soal foto itu. "ucapnya sarkas.

"foto apa maksudmu? "

"lihatlah diponselmu... Asal kau tau taeyong, jika kau bingung seperti ini kau terhilat bodoh. "ucapnya lalu tertawa remeh dan mematikan sambungan antara mereka.

"sial "ucap taeyong lalu segera menghentikan mobilnya dipinggir jalan dan membuka ponselnya.

"Taeyong... Sebenarnya ada apa? "tanya leera lagi hati hati.

Taeyong yang sedang membuka ponselnya lalu membelalakkan matanya dan menarik rambut hitamnya.

Taeyong memberikan ponselnya kepada leera. Setelah leera melihatnya iapun juga membelalakkan mata lalu menatap taeyong khawatir.

"apa karena itu...kau dan aku dipanggil ayahmu? "tanya leera.

"mungkin iya. Tidak usah khawatir, hal ini hanya akan berdampak padaku, kau tidak akan terkena imbas dari permasalahan ini. Aku janji, masalah ini tidak akan mengganggu kehidupanmu. "ucap taeyong sambil menangkup pipi leera.

"kita harus kesana. "ucap taeyong lagi dan mulai menyalakan mobilnya.

"apa nanti kau akan baik baik saja jika sudah berhadapan dengan ayahmu? "tanya leera menghentikan tangan taeyong.

"tenang saja, mereka hanyalah orang biasa. "jawab taeyong lalu fokus menyetir.

"tapi mereka ayahmu dan tadi yang menelfonmu adalah kakakmu. "jawab leera lagi sambil memandang tajam taeyong.

"dia bukan ayahku, dia juga bukan kakakku. Untuk apa aku takut? Aku adalah lee taeyong, aku hanya takut bila... "jawab taeyong terhenti lalu mengalihkan pandangannya kedepan.

Badboy-Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang