Leera menghampiri ibunya yang tergeletak dengan kepala dipenuhi cairan merah kental dilantai. Taeyong juga terjatuh namun masih dalam keadaan sadar.
"ayah? Apa yang kau lakukan? "tanya leera sambil melindungi ibunya dari sasaran ayahnya.
"ibumu itu, ibu yang buruk. Harusnya dia mati. "ucap ayah leera yang dilanda mabuk berat.
Leera menahan tangan ayahnya yang terus terusan ingin memukul ibunya bahkan dirinya.
"ayah! Hentikan! "kata leera sambil mendorong ayahnya menjauh.
Sadar akan didorong, ayah leera malag menghampirinya dengan wajah yang sudah marah. Dia menarik rambut leera kuat kuat dan melepaskannya dengan kasar.
"ayah! Sadarlah! "ucap leera sambil menenangkan ayahnya.
Namun respon ayahnya tetap sama, ia malah memukul muka leera dengan kuat. Ayah leera bahkan akan memukulnya lagi sebelum taeyong berdiri dan melindungi leera.
BUGH
Satu pukulan mendarat dipipi mulus taeyong. Belum habis rasa sakitnya, ayah leera malah menambah pukulannya diwajah taeyong. Alhasil hidung taeyongpun mengeluarkan darah, bibirnya juga dipenuhi darah segar miliknya.
"taeyong!! "jerit leera saat mengetahui taeyong mendapat beberapa pukulan dari ayahnya.
"leera! Ada apa? "tanya raerim saat mendengar kegaduhan dari luar kamar.
"raerim! Ibuku! "kata leera sambil menunjuk ibunya yang sudah tidak sadarkan diri.
Raerim segera berlari menuju ibunya leera. Raerim segera mengambil ponselnya dan segera menghubungi seseorang untuk menolongnya. Ia memencet nomor satu yang menelfon pertolongan. Namun saat ia memencet nomor satu yang tertelfon malah yuta.
"yuta? Siapa yang menggantinya? "rincau raerim.
"halo? Raerim? "ucap yuta.
"yuta! Tolong aku! Aku ada dirumah leera! Cepat! "
"ada apa? Apa yang terjadi? "
"cepatlah datang! Kumohon! "
Dan panggilanpun terputus dikarenakan ponsel raerim lowbat. Raerim segera membopong ibunya leera menuju kursi. Ia melihat taeyong yang berusaha melawan ayahnya leera yang sedang mabuk. Ia segera menghampiri leera dan memintanya sedikit menjauh.
"taeyong pasti bisa menenangkan ayahmu "kata raerim lalu menghadap kearah taeyong yang masih berusaha menenangkan ayahnya leera.
Saat akan menjauh, ayah leera berhasil membuat taeyong tersungkur lalu berjalan kearah leera dan raerim. Ayah leera segera menarik leera dan membelai pipinya lembut lalu mengira leera adalah jalang. Ia sedang mabuk dan merincau aneh.
"wahhh, kau jalang yang cantik "rincau ayah leera.
"ayah! Ini leera! Kim leera! Anakmu! "bantah leera.
"kau jalangku! Bukan anakku! Hahaha! Kau yang akan memuaskanku malam ini! "ucapnya lalu menarik seragam leera dan rambut leera lagi.
Dengan sigap raerim menghampiri mereka dan berusaha memisahkan leera dari genggaman ayahnya. Namun raerim malah terdorong dan tersungkur dilantai.
"hentikan! "ucap dingin taeyong dan mengalihkan pandangan ayah leera menuju dirinya yang sedang mencengkram tangannya kuat.
"siapa kau?! Berani sekali menggangguku saat bersama jalangku! Memang siapa kau?! Berani menggambil jalangku! "ucapnya dengan logat orang mabuk.
"dia jalangku! Bukan jalangmu! "kata taeyong lalu menarik tangan leera menuju kebelakang punggungnya.
"ya! Berani sekali kau-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy-Lee Taeyong
Fanfiction"Lee Taeyong! Badboy disekolah! Nakal, kaya, ganteng, idaman seluruh cewek, sayangnya dia kurang kasih sayang! " kimleera ©2017