Sudah lama menantikan masa ini. Dimana semua terasa kembali ke tempatnya. Cerita ini sangat panjang. Hingga tak satupun mengerti mengapa harus mengharapkan akhir yang indah. Pantaskah cerita ini memiliki akhir yang indah? Atau haruskah sebaliknya?
"Anda ingin 1 babak lagi? Nyonya Leera? "Ucapnya cukup tegas untuk pria umur 50 tahunan.
"Tidak, cukup sampai disini saja latihannya. "ungkap Leera singkat diikuti tangan yang menyerahkan pistol kepada pelatih Deok.
Rasanya amat singkat jika hanya sebatas memikirkan tentang apa yang telah terjadi. Leera, Taeyong dan Jaehyun telah kembali ke kehidupan normalnya.
Mungkin ini adalah part terakhir dalam kisah yang ditulis oleh semesta.
"Selamat pagi nyonya Leera. "Mereka serentak mengucapkannya di saat Leera melangkahkan kedua kakinya menuju gedung utama.
"Tuan sedang berlatih berkuda Nyonya. "Ucap pria paruh baya yang menyandang posisi kepala pelayan.
"Aku akan menemuinya. "
***
"Jaehyun! "Ucap Leera kearah pria berkulit putih nan tinggi tersebut.
"Kenapa kau kemari. "Ucap Jaehyun sembari mengikat tali sepatu Leera yang tengah lepas.
"Kemana Taeyong?. "Tanya Leera penasaran.
"Kau benar-benar menyukai Taeyong?. "Balas Jaehyun sambil menatap Leera.
"Ya. Jadi pulanglah Jung Jaehyun. "Jawab Taeyong yang tiba tiba muncul sembari melempar kunci mobil Jaehyun.
"Kau mengusirku? Cih. "Ucap Jaehyun ketus.
"Ini. "Sanggah Leera sembari memberikan selembar kertas kepada Jaehyun. Diikuti manik mata Taeyong mengintimidasi serta alis yang terangkat menandakan ia ingin tahu isi dari kertas tersebut.
"Kau setuju untuk ikut pesta nanti? "Tanya Jaehyun.
"Mungkin. "Ucap Leera lalu meninggalkan Taeyong dan Jaehyun beradu mulut disana.
***
Jam menunjukkan pukul 10 malam, yang menandakan pesta akan segera di mulai. Pesta yang berlokasi di mansion Johnny Seo, dan dihadiri para tamu kelas atas. Taeyong sendiri dengan pakaian jas abu, dipadu kemeja satin model dada rendah, dan rambut hitamnya yang mengkilat. Cukup untuk menghentikan setiap langkah wanita yang melewatinya.
"Kau bisa memakai ini. "Ucap Taeyong sembari memberikan gaun warna abu selutut dengan lengan panjang model balon serta bagian dada tidak terlalu rendah kepada Leera.
"Aku akan datang terlambat, lagipula aku sudah ada gaun. "Ucap Leera cuek sembari mengemasi barangnya kedalam tas mungilnya.
"Kau datang denganku. "Kata Taeyong singkat dan dingin.
"Ti- "Kalimat Leera terputus oleh Taeyong yang tiba tiba mengecup pipinya.
"Taeyong tidak suka penolakan. Aku tunggu dimobil cantik. "Ucapnya dingin disusul senyum tipis tampannya.
Lagi lagi Leera harus mengalah. Bukan Taeyong kalau tidak egois, memaksa, dan semaunya sendiri. Dengan langkah lesu Leera mengganti bajunya dengan gaun pemberian Taeyong. Gaun yang pas untuk tubuh Leera, sangat anggun dan manis. Tidak terlalu terbuka namun terkesan sexy.
Leera masuk kedalam mobil Taeyong. Meletakkan tas mungilnya dan duduk dengan tenang. Tanpa ragu Taeyong mendekatkan dirinya. Menangkap manik mata Leera, dan menatapnya lekat. Leera cukup terkejut akan wajah tampan Taeyong dan memalingkan wajahnya.
"Apa kau selalu lupa untuk memakai sabuk pengaman? "Tanya Taeyong lembut dan sedikit terkekeh melihat Leera tersipu malu.
"Apa aku setampan itu? Hingga membuat pipimu merah. "Tambah Taeyong sambil tersenyum. Dihidupkannya mesin mobil dan Taeyong mulai mengemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy-Lee Taeyong
Fanfiction"Lee Taeyong! Badboy disekolah! Nakal, kaya, ganteng, idaman seluruh cewek, sayangnya dia kurang kasih sayang! " kimleera ©2017