5

8.1K 848 52
                                    

06.00 AM

Pagi yang cerah, yang cukup untuk membuat semangat meningkat. Sinar matahari mulai terlihat diufuk timur. Dan banyak murid yang sudah siap untuk sekolah. Termasuk kim leera.

"leraa! Kim leera!. "

"oh, ibu? Ada apa?. "tanya leera yang masih memakai kaus kaki dan ibunya masuk ke kamarnya.

"ada yang menunggumu diluar. "ucap ibu leera.

"heh? Menungguku?.... Baiklah aku akan keluar. "kata leera

"mungkin raerim menjemputku. "pikir leera dalam hati.

"ibu? Ayah tidak pulang malam ini?. "tanya leera sambil mengemasi bukunya.

"tidak, mungkin dia sedang dirumah temannya. Ibu sudah cari ke tempat judinya, namun mereka bilang dia sudah pulang. Leera..., jangan khawatirkan ayah dan ibu, fokus saja pada belajarmu. "jelas ibu leera.

"tidak apa bu, kalian adalah keluargaku. Aku menyayangi kalian berdua dan juga yerim. "kata leera dengan tangan menggenggam tangan ibunya.

"aku harus berangkat. "kata leera lagi dibalas anggukan oleh ibunya.

Leera keluar dari kamar. Ia melangkah ke arah dapur menggambil roti dan meminum susunya dalam sekejap lalu pergi melangkah keluar rumah, tidak lupa untuk berpamitan kepada ibunya.

"leera!. "panggil ibunya lagi.

"sejak kapan kamu bermain dengan laki laki? Tampan lagi?. "ucap ibunya dengan senyum mengembang.

"hah? Laki laki? Tampan? Siapa?. "tanya leera diambang pintu rumah.

"ya! Ya kim leera!. "teriaknya membuat leera kaget dan membalik badannya.

"ayo cepat!. "ucapnya sambil menggenggam tangan leera dan memberi senyum kepada ibunya leera.

"kenapa kamu disini? Bagaimana kamu tau rumahku? "

"jangan banyak tanya! Aku disuruh menjemputmu!. "ucap taeyong geram.

"siapa yang menyuruhmu? Nyonya lee? Aku tidak akan ikut denganmu!. "bantah leera.

"iya, dia yang menyuruhku. Jangan membantah atau kau ku cium!. "tegas taeyong dengan menggenggam tangan leera kuat.

"bibi, kita berangkat dulu ya!. "salam taeyong sok manis.

"iya, hati hati. "jawab ibunya leera.

"jangan sok manis! 'lee taeyong'. "ucap leera dengan mata yang mulai melotot.

"kenapa aku tidak boleh sok manis? Bukankah aku manis? "dengan menampilkan wajah sok manisnya.

"cih...dasar muka dua!. "

umpat leera lalu menatap mata taeyong yang tajam.

"apa?. "tanya taeyong.

"tidak ada...ayo kita ke sekolah!. "ucap leera meninggalkan taeyong yang masih memaku ditempat.

"apa ini? Kenapa jadi aneh, saat dia menatapku? Tidak ada yang berani menatap mataku...kenapa dia malah berani? ."rincau taeyong.

Tin tin

Taeyong berbalik dan malihat leera yang memberi kode untuk segera masuk dan kesekolah. Taeyongpun masuk dan mulai menyetir.

Mereka larut dalam pemikiran masing masing. Leera sedari tadi menunduk karena jantungnya tidak bisa tenang sejak dia berani menatap mata taeyong.

"taeyong~"panggil leera.
"jangan jangan kau mau membawaku ke tempat aneh lagi? Tidak, aku tidak mau, turunkan aku!. "teriak leera.

Taeyong mengarahkan mobilnya kepinggir jalan dan mengeremnya dengan cepat. Taeyong menatap kedepan lalu tatapannya berpindah kearah leera yang mencoba membuka pintu mobil.

Badboy-Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang