Kring kring
Suara alarm taeyong berbunyi yang menunjukkan sekarang jam 10.00, pertanda kurang 30 menit lagi kelas masuk. Ia memasang alarm tersebut untuk menghindari hukuman karena terlambat masuk kelas. Walau sangat badboy ada saatnya dia ingin masuk kelas tepat waktu. Jika dia terlambat masuk kelas terus ayahnya bisa bisa menghukumnya lebih berat dari kunci mobilnya yang diambil.
Taeyong mengangkat kepalanya dan melihat keadaan sekitar. Hanya suara burung dan deru mobil lewat yang terdengar. Ia sadar bahwa kejadian tadi hanyalah sebuah mimpi. Dia masih di mobil yang ia kendarai tadi pagi dari rumah sakit.
Taeyong mengusap dahinya dan menarik nafas dalam dalam lalu membuangnya kasar. Tanpa pikir panjang dia hidupkan mobilnya lalu tancap gas ke sekolah. Dia akan siap siap disekolah. Terutama dia harus mengecek keadaan leera. Entahlah dia sangat menghawatirkan perempuan yang beberapa menit lalu mengisi mimpinya.
***
Tidak perlu waktu lama taeyong sampai disekolah lewat gerbang depan. Karena sudah mampu membuat satpam menutup mulut dengan segepok uang yang diberikan taeyong, akhirnya ia bisa masuk sekolah lewat gerbang depan.
Taeyong memarkir mobilnya disamping mobil jaehyun, ia langsung melengos kekamar mandi lalu mengganti bajunya dengan seragam yang ia bawa. Setelah mengganti baju, taeyong langsung kearah gudang namun dia berhenti didepan kelasnya.
Taeyong masuk dan langsung menatap bangku leera. Seperti dalam mimpinya, jaehyun duduk disamping leera dan mingyu pindah ke bangku jaehyun. Taeyong menemui mingyu dan bertanya dimana leera ataupun jaehyun.
"kau tau dimana jaehyun dan leera?. "tanya taeyong cuek.
"jaehyun tadi pergi saat leera salah sebut namanya dengan namamu, dan leera... Emm aku tidak tahu. "jawab mingyu membuat rahang taeyong mengeras.
"mimpiku? Terjadi? Oh shit!. "ucap taeyong langsung meninggalkan mingyu dan berlari kearah gudang.
Dia merasa senang sama seperti dimimpinya karena leera salah sebut nama jaehyun dengan namanya. Namun pikiran tentang apa yang terjadi pada leera membuatnya gusar dan khawatir. Taeyong langsung membuka pintu gudang, hasilnya nihil. Dia tidak menemukan siapapun didalam gudang.
Taeyong mengusap wajahnya dan pergi dari gudang. Ada rasa lega karena dimimpinya tidak terjadi, namun dia masih khawatir karena belum menemukan leera.
Taeyong berjalan dengan santai dan cool, walau pikirannya sedikit kacau. Dia akan mencari leera namun langkahnya terhenti karena perutnya meronta kelaparan. Taeyong berbelok ke kantin untuk membeli roti lalu kembali leera.
Ada yang memandang takut, ada yang memandang kagum, bahkan menjerit saat taeyong masuk kantin. Ini pertama kalinya taeyong mengantri membeli makanan. Sebelumnya dia hanya duduk lalu menyuruh murid lain membelikannya makanan, dan itupun jarang karena dia jarang ke kantin.
"ouhh itu taeyong! Dia anak pemilik sekolah ini! Dan tampannya... Huhh kuingin memilikinya. "ucap salah satu murid.
Taeyong risih dengan pembicaraan mereka tentangnya. Dia menatap malas perempuan yang sedari tadi sudah memujinya. Dan dia menyadari manik matanya telah menemukan seseorang yang dia cari.
Taeyong merasa lega karena leera tidak dalam bahaya. Namun saat taeyong menghampiri leera, dia menangkap kejadian yang membuat rahangnya mengeras bahkan tatapannya kini menjadi tajam penuh amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy-Lee Taeyong
Fanfiction"Lee Taeyong! Badboy disekolah! Nakal, kaya, ganteng, idaman seluruh cewek, sayangnya dia kurang kasih sayang! " kimleera ©2017