Penyesalan memang selalu datang terlambat-AA
Bodohnya Reno yang masih menunda untuk mengatakan cinta nya kepada Adel. Ia takut. Ia takut cinta nya tak terbalas. Dulu, saat Adel masih mengejarnya, Ia berfikir mungkin Adel hanya penasaran dengan sifat dingin nya, bukan mencintai nya. Tapi setelah Reno kelepasan dan emosi mengatai Adel murahan, dan setelah ia mendengar bahwa Adel mencintai nya dengan tulus di sertai isakan pilu nya, Reno sadar bahwa gadis itu benar-benar mencintainya.
Gadis yang membuat nya tidak lagi menyalahkan takdir. Ia ingat perkataan Adel dulu
flashback on
Seorang lelaki berjalan di koridor sambil melamun. Ia berjalan ke arah tangga yang menuju rooftop. Ia tidak sadar bahwa seorang perempuan berkaca mata berjalan di belakang dan mengikutinya.
Saat sampai di rooftop, lelaki itu mengambil bungkusan rokok yang berada di saku celana nya lalu membakar dan menghisap nya dengan perlahan.
Rokok selalu menjadi pelarian nya.
"Kenapa Tuhan ngambil lo secepat ini Kei? Sekarang gue sendirian. Orang tua gue selalu sibuk. Bahkan mungkin mereka ga ingat kalo mereka punya anak. Maafin gue ya Kei, andai aja dulu gue ngga ninggalin lo sendirian nyebrang jalan sampai di tabrak orang ngga waras itu! Maafin gue Kei, gue sahabat yang tolol, bahkan gue ngga bisa jagain lo." ucap lelaki itu sambil menendang kursi rusak yang ada dihadapan nya.
Gadis yang berada di belakang nya terharu mendengar semua keluhan Reno. Ternyata lelaki itu mempunyai masa lalu yang pahit. Sifat dingin nya itu mempunyai alasan, bahwa ia kehilangan sahabat kecil yang ia sayangi. Sekarang gadis itu tau apa yang salah pada Reno, lelaki itu selalu menyalahkan dirinya atas kematian sahabat nya.
"Kamu ngga perlu menyalahkan diri kamu sendiri, Ren. Apalagi menyalahkan takdir. Tuhan adalah sutradara terhebat untuk semua umatnya. Kita semua hanya pemain yang telah di tetapkan takdirnya oleh Tuhan. Kematian sahabat kamu itu bukan salah kamu. Itu takdir Tuhan, Ren. Kamu gabisa terus-terusan nyalahin diri kamu sendiri. Kamu harus bangkit dan buktikan pada sahabat kamu disana, bahwa kamu adalah orang yang bisa di banggakan." ucap Adel.
Suara itu menghentikan aksi Reno yang menendang kursi. Ia berdiri mematung mencerna semua ucapan seseorang yang ada di belakangnya. Lalu ia menoleh dan menghela nafas kasar saat melihat perempuan itu lagi.
Lalu ia melangkah mendekati perempuan itu. Saat tepat di hadapan nya,
"Pergi lo! Gue gabutuh nasehat lo! Pergi!" bentak Reno.
Mata Adel berkaca-kaca mendengar bentakan Reno. Lalu ia berbalik dan melangkah kan kaki nya menjauhi Reno yang masih berdiam menatap langit.
Lo bener, Del. Ga seharusnya gue kaya gini. Susah buat ngelupain kesalahan besar gue kepada Kei. batin Reno.
flashback off
Padahal apa yang dikatakan gadis itu benar. Dan Reno malah membentak dan mengusirnya. Gadis malang. Mencintai yang tak patut untuk di cintai. Untuk apa mencintai orang yang hanya bisa mencaci. Untuk apa mencintai orang yang tak bisa menghargai. Dan itulah cinta. Hati yang memilih. Bukan otak dengan segala akal logis nya.