"Dia tahu dibalik diammu, dibalik ketidak peduliaanmu, ada sedikit rasa tak tega.
karena nyatanya kamu adalah orang baik yang tak terima dengan takdir yang ada"-Author-------
Hazna menatap dua orang yang sedang menatapnya diseberang tempat duduknya.
"Ya Allah nak, kenapa kamu tidak pernah jujur pada kami? apa kamu tidak menganggap kami sebagai orang tuamu lagi?"
Hazna menghembuskan nafas perlahan.
Ya, dua orang yang memergokinya keluar dari ruangan dokter kandungan adalah Abi dan Umminya. Mereka ada disana karna baru saja menjenguk teman yang sedang sakit, dan tanpa Hazna ceritakan pun dia yakin orang tuanya pasti tahu apa yang sedang dia lakukan.
Hazna menatap Abi dan Ummi nya lama."Abi Ummi, sebelumnya maafkan Hazna. Bukan maksud Hazna ingin menyembunyikan semua ini dari Abi dan Ummi. Hazna memang berniat memberitahukan ini tapi tidak sekarang, Hazna mohon agar Abi dan ummi mengerti."
Ummi Hazna menangis dipelukan Abinya dengan berlinang air mata. Hazna tahu mereka sangat kecewa padanya.
"Sejak kapan Hazna?"
Hazna memandang Abinya yang sedang menatapnya tajam. Hazna tahu Abinya kecewa saat tahu Hazna meminta restu untuk pernikahan Maliq yang kedua dan saat ini kekecewaannya bertambah terlihat jelas saat tahu Hazna menyembunyikan kehamilannya.
"Sejak hari dimana Maliq mengucapkan ijab qabul untuk Tiffany."
Kekagetan terlihat jelas dari kedua wajah orang tua Hazna.
Ummi Hazna semakin tersedu mendengar pengakuannya."Selama itu dan kami baru mengetahuinya hari ini? itupun karna kami memergokimu keluar dari ruangan dokter kandungan. Apa kamu benar-benar berniat menyembunyikan keberadaan cucu kami?"
Ummi Hazna lepas kendali, dia menangis sambil terus menyudutkan Hazna. Mereka begitu terpukul mendengar kenyataan ini.
"Demi Allah Ummi, Hazna sama sekali tidak bermaksud untuk berbohong ataupun menutupi semua ini. Tetapi keadaan, membuat Hazna belum bisa memberitahukan kehamilan Hazna."
"Kenapa,kenapa Hazna? apa karena wanita itu? karena Maliq mempunyai dua isteri."
Hazna diam tidak menjawab, dia menunduk menyembunyikan rasa sesak didadanya melihat Ummi nya yang terus menangis karenanya.
"kenapa dia Hazna, kenapa wanita itu lagi yang jadi alasannya? kenapa dia lagi yang ..."
"Please Ummi, cukup. Hazna mohon."
Mereka terdiam cukup lama sampai suara Abi Hazna memecah keheningan.
"Apa Maliq tahu tentang ini?"
Hazna mendongak menatap Abinya. Lalu dia mencoba memberi isyarat untuk menjawab pertanyaan Abi tadi.
Dan seakan mengerti Abi Hazna mengatakan sesuatu yang sudah sangat Hazna yakin akan dikatakan Abinya."Tinggalkan dia nak."
Hazna tersenyum kecut mendengar perintah Abinya.
"Tidak abi, Hazna tidak bisa.
Bukankah Abi pernah berkata bahwa selama kita masih sanggup bertahan, jangan pernah lelah untuk berjuang
Hazna sedang berjuang Abi, walau seluruh dunia berteriak agar Hazna berhenti tapi Allah masih ingin Hazna tetap bertahan. Jadi Hazna mohon Abi, doakan Hazna agar Hazna tetap sabar untuk bertahan."Abi dan Ummi Hazna kompak menatapnyaa. Mereka terlihat sedih dengan keputusa Hazna, tapi suka atau tidak suka ini sudah jadi pilihannya.
"Dan Hazna mohon, agar Ummi dan Abi menyembunyikan kehamilan Hazna dari orang tua Maliq."
KAMU SEDANG MEMBACA
WEDDING FOR MY HUSBAND (SERIES 1)
Spiritual"Menikahlah dengan suamiku. aku melamarmu untuk menjadi istri kedua suamiku. Aku rela kau menjadi maduku.. " Hazna menolehkan kepala menatap wanita cantik itu Lalu tersenyum penuh harap.. --- Karna cinta saja tidak cukup untuk bertahan dlm sebuah hu...