ENAM

135 56 31
                                    

Gue terus mencoba merebut hati lo dengan cara gue sendiri, karena bagaimanapun. Lo cinta pertama gue.

--Pras Gilant--

***

Tak lama kemudian Cilya keluar dengan pakaian yang casual. Ia mengenakan merek baju love boat yang dilipat ujung lengannya dan celana pendek bewarna putih. Rambut bergelombangnya dibiarkan tergurai indah. Dengan seberkah senyum simpul Cilya menghampiri Pras yang terpana.

"Lo cantik" pujinya sambil mengancungkan jempol.

"Em, makasih" gadis itu menunduk salah tingkah seraya menyesipkan helaian rambutnya di belakang telinga.

Setelah itu Pras segera menaiki moge kebanggaannya dan Cilya duduk di belakangnya. Mereka mengenakan helm terlebih dahulu untuk menjaga keselamatan. Dan sebelum berangkat dia sempat memperingatkan Cilya agar tidak jantungan saat ia melajukan kendaraan dengan cepat, gadis itu menggeleng keberatan.

"Jangan ngebut, ntar ketabrak gimana?" protes Cilya.

Pras terkekeh, dia berbisik.
"Nggak bakalan. Tapi kalo lo takut sih, pegangan aja"

Cilya dapat menangkap niat genit sahabatnya ketika mengucapkan itu. Jelas-jelas pasti ada udang di balik peyek.

"Jangan harap" ejek gadis itu.

Pras ber ah-oh mengerti, dia memperingatkan agar gadis itu tak menyesal dengan keputusan yang diambilnya dan yang benar saja ketika moge dijalankan dengan cepat dan gesit, tangan Cilya tanpa sadar sudah memeluk pinggang Pras terlebih dulu. Sekali lagi, pria itu terkekeh jahil.

"Cil,tangan lo" ucap Pras sambil terus berkendara.

Cilya tersentak. Ia menatap tangan nya yang refleks telah berada di sana sekarang. Memeluk pinggang Pras.

"A-anu.."

"Udah gue bilangin, kan?" di balik helmnya Pras tersenyum.

"Dasar genit!" Cilya yang tak mampu berkata-kata lagi akhirnya mengucapkan itu dan mencubit perut sahabatnya.

***

Tibalah mereka di depan sebuah gedung bertingkat tinggi. Ini adalah hotel berbintang lima yang sangat terkenal itu. Banyak orang yang menginap disini dikarenakan fasilitasnya yang mewah dan pelayanan yang baik.

Tapi untuk apa Pras membawanya ke hotel?

"P-pras.. mengapa kita kesini? Ja-jangan bilang lo.." tebakan liar mulai tergiang-giang di pikiran Cilya.

"Yuk, masuk" pria itu lekas berjalan duluan memasuki hotel sedangkan gadis ini tak bergeming sedikitpun dari tempatnya berdiri.

"Gu-gue masih perawan! Lo jangan berani macam-macam atau gue bakalan ngadu sama Kak Reynald!!" teriaknya dan detik itu juga membuat Pras terpaku.

Semua orang yang berlalu lalang melirik aneh kearah mereka. Bahkan di antara orang-orang itu ada yang berbisik-bisik dan membuat Pras mati gaya. Secepat mungkin pria itu pun berbalik dan menghampiri Cilya.

"Sstt! Cil,sadar nggak sih kata-kata lo barusan bisa membuat orang salah paham?" bisik Pras menahan malu karena dianggap sebagai pelaku kejahatan yang akan menculik seorang gadis yang jelas adalah sahabatnya sendiri.

"Salah paham apanya? Lo bahkan nggak kasih tau alasan mengapa kita kesini, cewe manapun pasti bakal berpikir yang engga-engga dong kalo dibawa ke hotel? Jaman sekarang cowo tuh banyak yang nggak bisa dipercaya" ujarnya.

Adventure Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang