Adventure Of Love

DUA PULUH

Tau lo suka nya sama dia, gue bisa apa? Cuma bisa fakesmile dan fakelaugh :)

--Adventure of Love--

***

Beberapa saat kemudian, kedua orang itu membuka kembali matanya dan saling berpandangan.

"Permohonan lo apa?" tanya Cilya antusias.

"Kalau lo?"

"Ah, gue sih.. rahasia" cengir gadis itu.

"Gue juga rahasia" Virdo tersenyum.

Cilya memayunkan bibirnya, padahal ia ingin sekali mengetahui permohonan Virdo, tapi pria itu justru menyembunyikannya. Kira-kira apa permohonannya sama ya dengan yang dipikirkan Cilya?

"Kalau gitu gue cabut dulu" Virdo berdiri.

Gadis tersebut mendongakkan kepalanya.
"Kenapa cepat sekali?"

"Udah malem, besok subuh kan kita harus segera jalan ke puncak. Sana tidur gih" Virdo mengelus pelan rambut Cilya.

"I-iya. Tapi jaketnya.." gadis itu tergagap.

"Gapapa, lo pake aja dulu"

"Emm, makasih.."

"Good night, Cil"

"Night too, Vir"

Di belakang punggung pria yang berjalan itu, Cilya menutup kedua wajahnya yang terasa panas.

"Gawat, ini sudah keberapa kalinya gue blushing?"

***

Dalam perjalanan kembali ke tenda, kaki Cilya menabrak sesuatu. Ketika dilihat, ternyata itu adalah jaket milik Rhinex yang sengaja ditinggalkannya tadi.

"Rhinex? Kenapa jaketnya ada disini?" gadis itu mengerinyit heran dan mengambil jaket tersebut.

Cilya membuka retsleting tenda dan melihat keempat sahabatnya telah berbaring. Dia berpikir mereka semua pasti kelelahan dan tertidur.

Dengan langkah perlahan, Cilya melewati kaki mereka semua, berniat menuju ke tempat istirahatnya yang berada di ujung tenda. Agak terpisah dengan keempat pria itu.

"Cil"

"Kyaa!"

Aicilya menjerit ketika seseorang memegang kakinya. Lantas ia segera menoleh kebelakang.

"Sstt!" pria itu menaruh telunjuknya di bibir. Mengisyaratkan Cilya untuk tidak berisik.

"Kamfert! Dasar Etsu, lo apa-apaan sih!?" gadis itu sebal dan menuju ke arah sahabatnya.

"Gue mau ngomong sesuatu"

Pria itu menarik tangan Cilya agar duduk di hadapannya. Cilya menurut dan menanti-nanti apa yang akan dikatakan Etsu saat ini.

"Yang lo pake jaket siapa?" Etsu bertanya heran.

Cilya diam. Tidak tahu harus menjawab apa. Karena pasalnya, Cilya mengetahui bahwa keempat sahabatnya terutama Etsunike sangat tidak menyukai Virdo. Padahal Virdo sendiri adalah teman sewaktu kecil mereka.

Karena Cilya tak kunjung menjawab, akhirnya Etsu mengabaikan pertanyaannya tadi dan menyampaikan apa yang selama dua hari ini dipendam nya.

"Gue udah berhasil mecahin kode lo" ujar Etsu pelan.