Adventure Of Love

DUA BELAS

Sometimes,when i say 'iam okay', hug me tight and say 'iam know your not okay' :')

--Adventure of Love--

***

Rhinex Vallinci Pov

Itu semua salah paham. Apa yang dilihat Cilya dan Etsu kemarin adalah kebohongan. Gue dan Lolita sama sekali tidak ada hubungan apa-apa. Keluarga gue dan keluarga dia mempunyai hubungan dekat, dan seperti orang berbisnis lainnya, orangtua gue mencoba menjodohkan gue dengan Lolita.

Tapi tentu saja keputusan mereka itu ngga semudah yang kalian kira. Nggak seperti orang lain yang menerima dengan pasrah perjodohan, gue justru menolak tegas semua itu.

Dan ada beberapa syarat yang harus dilalui demi lepas dari belenggu keluarga Lolita yang perusahaan nya lebih besar dari milik orangtua gue, yaitu dengan mengadakan kencan selama beberapa kali dengan gadis itu. Jika kami berdua merasa cocok, barulah perjodohan akan dilaksanakan. Bahkan keluarga Lolita sudah siap akan mengadakan pertunangan.

Maka dari itu apa yang dilihat kedua sahabat gue kemarin adalah kesalahpahaman. Gue sengaja tidak memberitahu mereka semua ini karena gue hanya perlu menyingkirkan Lolita sebentar lagi. Setelah itu urusan kami pun selesai. Tapi gadis sialan itu malah hampir membocorkan segalanya. Untuk menutup mulutnya yang banyak omong, gue pun terpaksa menciumnya.

Tapi lihatlah, perilaku gue malah memperburuk keadaan. Cilya dan Etsu justru menjadi semakin percaya atas hubungan kami yang hanya palsu semata. Tatapan mata Cilya saat itu sampai sekarang nggak bisa gue lupakan.

Bagaimana senyum getir dan ucapan selamat yang dipaksakannya terlihat jelas di mata gue.

Gadis itu berlari sendirian dalam hujan deras demi menghindari gue dan Lolita. Dia ngga mau mendengarkan penjalasan yang akan gue beritahu kemarin. Yaah, mungkin perilaku gue memang sedikit menyebalkan. Gue nggak memberitahu mereka soal hubungan gue dan Lolita, tapi kenapa Cilya sampai marah segitunya?

Apa coba maksud kata-kata dia kemarin?

"Rhinex kemari sebentar!" bokap gue memanggil.

Lantas dengan malas gue terpaksa menurutinya, duduk di ruang tamu bersama beberapa anggota keluarga yang tumben-tumbenan nya berkumpul setelah tiada hari libur tanpa bekerja. Sumpah suasana ini canggung banget.

"Langsung ke intinya saja, Rhinex bagaimana hubunganmu dengan putri dari perusahaan DC?" tanya bokap yang sedari dulu tidak bisa berbasa-basi, sama seperti gue.

DC adalah singkatan dari DoubleCrop, salah satu perusahaan terbesar milik keluarga Lolita.

"Nothing" jawab gue.

Di hubungan kami memang tidak ada apa-apa. Hambar. Dan gue yang membentengi diri membuat perasaan itu tak berasa.

"Apa kamu tidak bisa lebih serius lagi? Menurut bunda gadis itu adalah gadis yang manis" jawab wanita paruh baya yang selalu berusaha berpenampilan muda itu.

Kesambet apa nih orang kok mulai peduli sama hidup gue?

"Manis? Ga salah?" nyinyir gue.

"Dia sudah berhasil mendapatkan restu ayahmu" lanjut wanita itu.

"So?"

"Rhinex cobalah mengerti, akan lebih baik jika lo bisa bertunangan dengan dia" kini abang tertua gue menyahut.