DUA PULUH SATU

55 6 2
                                    

Cinta itu buta? Kata siapa? Nyatanya, cinta itu penuh warna.

--Adventure of Love--

***

Gadis itu berjalan dengan anggun dan mengambil tempat duduk di sofa mewah tersebut. Ia membuat kaget kedua pria di hadapannya, melongo akan maksud kedatangannya yang misterius.

"Saya berniat untuk membantu jika anda mengizinkan"

Reza dan Arifin saling berpandangan.

"Ah, iya. Sebelumnya saya perkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Afief Liandra, teman akrab Rhinex di sekolah" lanjutnya tersenyum manis.

"Te-teman akrab?" Arifin bertanya ragu.

Setahu mereka, Rhinex tidak mempunyai teman dekat manapun kecuali empat sekawannya yang terkenal dengan nama geng Overdose. Selain itu pria tersebut juga tak mempunyai teman perempuan lain selain Aicilya, tetapi mengapa gadis ini tiba-tiba mengaku sebagai teman akrab Rhinex? Bukankah hal ini terlalu mencurigakan bagi mereka? Selain itu, putra kedua dari keluarga Vallinci adalah seseorang yang mempunyai kepribadian introvet. Tidak mungkin ia sempat untuk mencari teman akrab lainnya apalagi itu adalah seorang gadis.

"Iya, bahkan saya adalah calon pacarnya" lanjut Afief dengan tenang.

"Jelas nggak mungkin, pacar Inex kan Cilya!" Ucap Arifin dalam hati. Ia semakin curiga atas kehadiran gadis tersebut.

"Sebaiknya saya langsung bicara ke intinya. Keluarga Vallinci saat ini sedang dalam keadaan darurat oleh tekanan dari perusahaan Crop Grup, Maka dari itu saya sebagai seseorang terpenting di hidup Rhinex, tidak ingin ia terkena masalah. Saya akan memberikan cek yang bernilai 150 juta untuk mengambil kembali saham anda, jika tidak cukup, saya tambah 200 juta"

Sekali lagi Reza dan Arifin melongo. Mereka tak mampu berkata-kata. Gadis yang mengaku calon pacar Rhinex ini adalah wanita yang kaya raya rupanya. Bahkan dengan begitu mudahnya ia memberikan cek seharga ratusan juta itu kepada mereka. Begitu hebatnya Rhinex sehingga mampu menarik perhatian gadis seperti ini.

"Kami tak bisa menerimanya begitu saja!" Arifin menolak tegas.

Afief hanya menarik sebelah sudut bibirnya.

"Kami tidak bisa menerima cek itu! Aku tak percaya kamu adalah teman akrab Rhinex, dan lagi aku tak percaya apakah uang yang akan kamu berikan kepada kami itu uang curian atau bukan. Bisa saja kamu adalah penipu!"

"Gandhi, kemari sebentar!" Gadis itu melambaikan tangan keluar. Ia meminta seseorang yang menemaninya tadi masuk. Ternyata orang itu adalah pria bertubuh besar dan bertato. Ia memakai kacamata hitam yang berkilau.

"Buktikan kepada mereka bahwa kita benar"

Koper yang cukup besar di bawa turun dari sebuah mobil. Kemudian di hadapan Reza dan Arifin, resleting koper itu di buka dan mengejutkan mereka yang melihat isi dalamnya.

"Bagaimana?" Masih dengan sikap tenangnya Afief tersenyum.

Ketiga kalinya dua orang ini melongo. Gadis tersebut benar-benar menakjubkan. Ia masih sangat muda namun mampu memiliki uang sebanyak ini. Entahlah berapa ratus lembar uang berwarna merah muda itu tersusun rapi di dalam koper.

"Jadi? Kalian ingin menerima bantuanku?"

***

Aloo (^o^)/ Maaf ya readers chapter yang ini pendek sekali.. (T^T) Aku sangat sibuk dan tak bisa berpikir panjang untuk meneruskan ceritanya. So, minggu depan aku akan update dengan cerita yang lebihhhh panjang.. tungguin ya :)

#Janganlupavoteandkomen

Adventure Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang