"Apa kamu serius memberikan ku makanan ini?" Tanya Rania tak percaya, wajah nya sudah pucat pasi melihat makanan yang disajikan Andrew.
"Iya. Kalau jadi reporter alam harus berani makan Ulat Sagu ini. Khas Indonesia loh" Andrew memasang ekspresi nakal.
Rania masih memandangi ulat yang masih hidup itu. Berkali kali ia menelan ludah.
"Kalau kamu nggak mau, yaudah. Berarti kamu gagal." Tegas Andrew
Ah, Rania lo pasti bisa! Itu cuma ulat. Bayangin kalau itu coklat. Oke?
Rania mulai mengambil satu ulat. Ulat itu berdenyut ketika Rania menyentuhnya. Itu membuat Rania semakin jijik.
Rania mulai mendekatkan ulat itu ke bibirnya. Dan ia pun membuka mulut nya. Kini ulat dan bibir rania hanya berjarak 3 cm.
"Stop!" Andrew mengambil tangan Rania untuk mencegah masuknya ulat.
"Kamu lulus di ujian ini. Kamu cukup berani untuk memakan itu."
Hati Rania lega.
Andrew pun segera berjalan menuju sebuah ruangan kaca. Yah hanya ruangan kaca yang didalamnya ada 5-9 ekor ular warna warni.
"Jangan bilang kamu mau masukin aku ke ruangan itu?" Rania mulai curiga.
"Yap"
Rania melebarkan matanya. Andrew, Are you Crazy?
"Kalau aku digigit gimana?" Tanya Rania polos
Dengan suara seksinya Andrew menjawab, "Paling kena bisa, trus mati"
What!
Dengan berani, Rania memasuki ruangan itu. Ia berharap ular ular tersebut telah diberi makan.
Sesuatu dalam dirinya mulai membunyikan genderang yang membuat Rania deg degan.
Ia kini sudah di dalam ruangan itu. Ia berdiri ditengah tengah ruangan dan menghindari setiap ular yang melihatnya.
1 menit sudah Rania di dalam ruangan itu. Andrew pun menyuruhnya keluar.
"Aku tak menyangka kamu sehebat itu" Ucap Andrew sambil menepuk pundak Rania.
"Aku sih percaya aja kalo kita nggak ganggu ular ular itu, ular itu ngga akan menyakiti kita" Ucap Rania.
"Ya, tapi dengan adanya kamu, mereka terancam"
Rania tak merespon nya. "O iya yang terakhir tes apa lagi?"
"Swimming" Ucap Andrew menggemaskan.
"Assyyiiiikk" Ekspresi gembira Rania muncul. Andrew merangkul Rania dan membawanya ke kolam renang
Setibanya di kolam renang, Andrew melepas jas dan kemejanya hingga menyisa kan celana boxernya.
Rania hanya diam melihat Andrew melepas pakaian di depannya. "Aku nggak bawa Baju ganti, Drew" Ucap Rania sedih.
"Pakai kemeja itu aja."
Rania melepas roknya. Kini ia hanya memakai pakaian dalam diselimuti dengan kemeja putihnya. Ia menenggelamkan tubuhnya perlahan.
"Apa yang harus aku tunjukan di tes ini??" Tanya Rania bingung.
"Kamu renang dari ujung ke ujung"
Rania pun segera melaksanakannya. Menurutnya ini adalah tes termudah. Andrew terus memandangi lekuk tubuh rania yang sangat sangat sangat sangat seksi, apalagi kemejanya sudah basah dan terlihat pakaian dalam yang ia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again (COMPLETED)
Romance"Gue cinta sama lo" - Ares 2010 "Gue enggak. Lo nakal" - Rania 2010 "Gue cinta sama lo" - Ares 2011 "Lo udah matahin hati gue" -Rania 2011 "Gue masih cinta sama lo" - Ares 2012 "Gue juga" - Rania 2012 *** Halo kakak kakak! Selamat datang di ceritaku...