Hari ini latihan Teater seperti biasa. Namun sudah 3 hari ini Leo tidak masuk latihan.
Ares juga sudah membaik. Perban ditangannya sudah bisa dilepas.
"Rania, kamu tahu dimana Leo?" Tanya Bu Nadia.
"Kelaut kalik bu" Jawab Rania seenaknya.
"Hus kamu nih. Yaudah, Ares! " panggil bu Nadia.
"Ada apa, bu guru cantik?" Tanya Ares.
"Kamu pemeran pengganti Leo, kan! Gantikan saja Leo." Ucap Bu Nadia.
What!
"Baik, bu guru Cantik" ucap leo sambil mengedipkan satu matanya pada Rania.
Euuuh
"Ayo semua kembali latihan adegan 7!" ucap Bu Nadia.
"Ini adegan yang gue nyerang Lo kan?" tanya Ares.
"Iya. Adegan dimana gue kalah" Jawab Rania.
"Berat nih. Apa ga ada adegan dimana gue nyium lo?" Tanya Ares.
Rania Hanya memelototinya.
"Maleficient! Your time was out! You must give up now!" Ucap Ares dengan lantang memainkan Perannya.
Rania sebagai Maleficient hanya jatuh tak bergerak di lantai.
Kemudian Maleficient mendapatkan sayapnya kembali. Ia terbang di setiap sudut panggung dengan Peter memegangi kakinya.
Hingga di atas balkon istana, Maleficient dan Peter bertarung mati - matian dengan tanga kosong.
Peter berhasil mengunci Maleficient. "Kau tampak cantik dari dekat sini" Ucap Ares yang melenceng dari dialog.
"Cut!" teriak bu Nadia saat menyadari bahwa Ares salah mengucapkan dialog.
Ares melepaskan kunciannya.
"Ares! Kamu itu, ya! Perhatikan dialog dong" Bentak bu Nadia tegas.
"Hehe, Rania beneran cantik, sih Bu" Ucap Ares.
"Cieeee" semua yang ada di ruangan itu menyoraki Ares.
Ares tidak menggubris malah menundukkan badan dan berterimakasih.
Sarap tu anak
"Baiklah sayang, mari kita ulangi lagi!" ucap Ares semangat.
Rania hanya memutar bola matanya.
Setelah latihan selesai, semua ke ruang loker untuk mengambil barang - barang nya.
"Heh Kunti!" Panggil Ares kepada Rania. "Pulang bareng gue, yuk" ajak Ares.
"Lo ngga takut pulang bareng kuntilanak?" Tanya Rania
"Oiya ya, Tapi gapapa deh, Asalkan jangan di gigit aja. Apalagi digigit itunya" ucap Ares.
"Ngaco lo! Gue mau dijemput Bang Vicky." ucap Rania.
Ares mengambil handphone nya dan mengetik sesuatu.
"Abang lo nggak bakal jemput lo" Ucap Ares.
"Peres lu" kata Rania kemudian melangkahkan kaki menuju luar ruang Teater.
"Eh beneran!" Ares menyusul Rania.
"Ah, bareray gue low lagi. Gimana gue ngehubungin Bang Vicky" ucap Rania kesal.
"Yakin nggak mau gue anter? Udah jam 8 lhooo. Kalo gue denger - denger nih ya, kampus barat ini paling angker. Apalagi ini malam jumat. Ih ngeri" ucap Ares lebay.
Rania mulai ketakutan. "Jangan gitu dong. Gue mau deh lo anter" ucap Rania pasrah.
"Asyiiiikk. Nih helm nya" ucap Ares.
"Kita nggak usah langsung pulang, ya. Kita maen dulu." Ajak ares.
"Kemana?" Tanya Rania
"Alkid?"
"Alkid itu apa?"
"Alun - Alun Kidul kuntiii. Ndeso ternyata" ucap Ares
"Lu yang alay. Dari gue kecil namanya tuh tetep Alun - alun Kidul"
"Hahahaha."
Sesampainya di Alkid, Ares mencari tempat untuk duduk dan menemukan tempat duduk di tengah lapangan Alun - alun.
"Res! Lo gila. Ini di tengah" Ucap Rania
"Udah lo tunggu gue disini. Gue mau nyari makanan" Ares beranjak.
"Tapi Res... " Ares sudah meninggalkan jauh Rania.
Rania duduk di tengah alun - alun diantara sedikit orang yang nongkrong.
Tempat ini bagus juga.
Ares kembali dengan membawa sebungkus Sosis bakar dan 2 cup teh hangat.
"Btw gimana nih, kamera lu?" tanya Rania memulai pembicaraan.
"Beli lagi" ucap Ares santai
"Sayang banget " ucap Rania
"Iya, gue juga sayang banget sama lo." Bales Ares.
"Maksud gue tuh Sayang banget kameranya" ucap Rania sambil bermaksud menunjuk Ares dengan sosis nya. Tetapi sosis itu malah jatuh di celana Ares.
"Ups" ucap Rania sambil menutup kedua mulutnya.
"Tanggung jawab. Bersihin celana gue" ares pura - pura galak.
"Nih tisu. Lo bersihin sendiri. Kenapa jatuhnya harus dibagian itu sih" ucap Rania.
"Justru ini rejeki gue. Biar bisa dipegang sama lo nih. Hahahah" Ares Tertawa
"iiihh najong. Ogah. Lo bersihin sendiri" Rania melempar tisunya.
"Hahahah" Ares membersihkan celananya yang terkena saus sosis.
"Aku tahu, hati lo udah berubah kan? Kamu cinta kan sama aku?" Ucap ares.
Selang 5 detik "Terkadang kita berbuat baik bukan berarti kita jatuh cinta pada orang itu" Kata Rania.
"Tapi dari mata lo gue bisa liat kalo lo sayang sama gue"
"Iya gue suka sama lo. Gue juga sayang sama lo. Tapi kalau jatuh cinta?" Rania menghentikan kata - katanya. "Gue nggak tau" ucap Rania kemudian.
Ares terdiam.
Suatu saat gue bakal ambil hati lo"Res, lo sahabat gue. Iya emang awalnya lo itu nyebelin. Nyebut nama gue aja kaga becus. Tapi, gue nggak bisa bayangin betapa sunyinya Kota Solo tanpa lo" Rania menggenggam tangan Ares.
Perlahan ia menyandarkan kepalanya kepundak Ares.
Gue bingung sama perasaan gue.
***
Latihan pun terus berlangsung sampai saat pementasan. Leo tak kunjung datang, akhirnya Ares pun menggantikan posisi Leo.
"Res, gue mohon serius ya, gue nggak mau gagal lagi" ucap Rania di belakang panggung.
"Lo mau ngajak gue serius? Oke Ran, gue bakal serius ngejalanin hubungan ini" Ucap Ares Lebay.
"Hiiih! Raja Ares! Maksud gue serius maen dramanya!" Bentak Rania
"I'm Maleficient. And who are you?" ucap Rania lantang.
"I'm Peter." Ares dan Rania bersalaman.
"Auch! Your Ring" Ucap Rania sebagai maleficient yang tak bisa terkena Logam
"Sorry," Ucap ares kemudian membuang cincinnya.
...
...
...Drama sudah berakhir, Rania dan pemain lainnya kembali ke belakang panggung.
"Kamu cantik" Ucap Seseorang dari belakang Rania.
Rania terkejut saat menyadari bahwa itu adalah suara dari lelaki yang tak ingin ia temui lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Once Again (COMPLETED)
Romance"Gue cinta sama lo" - Ares 2010 "Gue enggak. Lo nakal" - Rania 2010 "Gue cinta sama lo" - Ares 2011 "Lo udah matahin hati gue" -Rania 2011 "Gue masih cinta sama lo" - Ares 2012 "Gue juga" - Rania 2012 *** Halo kakak kakak! Selamat datang di ceritaku...