Ran, lo jelek

851 38 0
                                        

Pergilah jauh kemanapun kamu mau
Tinggalkan ragaku sesukamu
Tapi jangan tinggalkan namaku dari hatimu

=Rania 2017=

"Lo siapa?" ucap Ares saat ia melihat Rania.

"Gue." Rania menahan air matanya. "Gue Rania sahabat lo. Lo masa ngga kenal gue? Jangan jangan lo hilang ingatan?" Ucap Rania sedih

"Rania gue nggak sejelek itu. Lo pasti Rania gadungan. Ngaku aja" ucap Ares sambil menutup mata.

"iihh lo nyebelin banget sih, Res! Gue pikir lo hilang ingatan!" bentak Rania. Ares hanya menutup mata dan tidak menjawabnya.

"Res!" panggil Rania. Ares masih terdiam dan menutup mata. "Ares! Lo kenapa? Bangun Res!" Bentak Rania.

"Ran, lo jelek kalau di dunia nyata. Lo lebih catik di mimpi gue. Gue mau tidur lagi aja" ucap Ares tanpa membuka matanya.

"iiih baru sadar aja lo udah nyebelin, ya" ucap Rania jengkel. "Gue hubungi anak anak dulu" ucap Rania.

Ares mengubah kasurnya menjadi mode duduk dan meraih handphone Rania.

"Lo apa apaan... " Rania belum sempat melanjutkan kata - kataya tapi Ares sudah menarik tangan Rania hingga Rania duduk di kasur juga.

Perlahan Ares mendekatkan wajahya pada Rania. Rania beku. Cup. Satu ciuman kilat medarat di bibir Rania.

Ya Tuhan, apakah begini rasanya di cium seseorang?

Rania menatap mata Ares yang masih berjarak 5cm dari wajahnya. Kemudian Rania menarik nafas, dan mulai mencium bibir Ares.

"Res," ucap Rania melepaskan ciumannya. "Jangan tinggalin gue lagi. Gue sadar, gue nggak bisa jauh dari lo" ucap Rania perlahan.

"Tidak akan Rania," ucap Ares singkat dan kembali mecium bibir Rania.

***

"Ares!" Ucap Reyhan yang baru saja sadar kemudian memeluk ares dengan kencang.

"Argh!" Ares kesakitan. Reyhan pun melepaskan pelukannya. "Bego! Sakit tau!" bentak Ares sambil memegangi tangan kanannya.

"Gue seneng lo udah sadar." ucap Vivi senang.

"Digangguin kuntilanak itu makannya jadi sadar" ucap Ares menunjuk Rania yang tengah mengupas buah.

Rania hanya memberi tatapan tajam kepada Ares.

"Hahaha, kok bisa sih seorang Ares kecelakaan?" Tanya Luna.

"Namanya juga kecelakaan, kalo boleh milih sih, ya gue ngga mau kecelakan" ucap Ares.

"Hahaha bener juga sih. Btw gimana kamu bisa nulis, Res?" Tanya Luna

"Tenang aja, gue punya asisten" Ucap Ares mangangkat alisnya kemudian melirik Rania.

"Gue!" Rania membelakkan matanya. "Yaudahlah" ucap Rania pasrah.

"Tenang aja, Ran. Kita semua bakal bantu segala aktivitas Ares" ucap Reyhan.

***

Hari ini Reyhan sudah boleh pulang, Oma sangat merindukan kehadiran cucu tersayangnya itu. Begitu pula dengan Bobby.

"Halo" Ucap Rania membalas telefon orang disebrang sana.

"Asisten Rania. Ares sedang membutuhkan bantuan. Cepat datang ke Kedai Susu deket rumah gue" Ucap Ares

"Hmmm. Yayaya tunggu bentar" ucap Rania kemudian mengambil kontak mobilnya dan melesat menuju kedai susu.

Rania melihat sekeliling untuk mencari Ares.

Lo dimana sih. Argh.

Rania segera menemukan Ares dan langsung duduk di depannya.

"Ada apa lo panggil gue?" tanya Rania.

"Kangen. Hehe" ucap Ares

"Argh! Gue pikir lo butuh bantuan buat apa kek" Ucap Rania sebal.

"Kan beneran butuh. Butuh buat nyembuhin kangen gue"

"Anjir. Oiya, nih memori kamera lo" Rania menyerahkan sekeping memori.

"Astagaa, gue cari kemana - mana. Ternyata lo bawa."

"Lo nggak nanya sih"

"Hmm iya juga sih. Lo percaya nggak kalau sahabat bisa jadi cinta?" ucap Ares.

"Kagak" jawab Rania singkat.

"Harusnya lo percaya, buktinya gue cinta sama lo"

Rania salah tingkah.
Bego! Gue juga cinta sama lo!

"Lo mau gue ceritain pas gue disurga nggak?" Ucap Ares

"Kagak" jawab Rania jutek

"Yaudah gue maksa. Jadi. Disurga itu, cewe pertama yang gue liat itu elo." ucap Ares.

"Bukan surga keles." ucap Rania.

"Hahaha. Biar gampang juga ceritanya. Maka diumpamain kalau itu surga aja. Hehehe. Elo cantiiik bangett 100 kali lebih cantik dari ini."

"Lo pakai dress pink, mata lo bersinar, kulitnya bercahaya, rambut lo berkilauan, dan yang terpenting lo selalu baik sama gue. Lo jagain gue, lo care sama gue, dan lo nggak cuek sama gue."

"Lo tau kenapa gue lama banget sadarnya?" tanya Ares.

Rania menggeleng.

"Soalnya gue mau lama - lamaan sama lo di Sorga. Sebenernya lo udah nyuruh gue buat balik ke dunia yang sesungguhnya. Tapi gue bilang, kalau gue nggak bakal dapet perhatian lo lagi kalo gue bangun"

"Yaudah deh gue lama - lama in disana. Terus lo bilang kalau gue ngga segera bangun, gue bakak ikut malaikat izrail. Yaudah deh gue buru - buru bangun. Tapi sebelum itu, lo janji sama kalau lo bakal selalu perhatian sama gue"

"Ran" Ares meraih kedua tangan Rania. "Tepatin janji lo ya" ucap Ares.

Ares seperti tahu bahwa Rania selalu merawatnya saat dia koma, Rania selalu menunggunya, mengganti bunganya, dan mendoakannya.

Rania juga berjani akan selalu perhatian kepada Ares di dunia nyata. Sama seperti mimpi Ares.

Rania hanya tersenyum dan mengangguk menjawab kata - kata Ares.

"Satu lagi. Jadi cantik lagi dong." Ucap Ares bercanda.

"Apaan sih hahaha" Rania tertawa lepas dan melanjutkan perbincangannya dengan Ares.

Once Again (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang